Happy reading 💜
___
"Jangan jajan sembarangan. Jika iya aku akan memblokir kartu kreditmu."
Setidaknya itu yang didengar Hyuna diakhir percakapannya dengan sang kakak. Kakak sok disiplin. Begitulah panggilan baru dari Hyuna untuk Sumin. Memperingati kartu kredit barunya jika ia sembarang belanja.
"Iyaaa," jawabnya panjang. Entah karena suhu udara yang lumayan panas menyelinap lewat jendela atau karena lelah dengan suara Sumin telinganya menjadi panas. Dengan tangan yang masih menggenggam ponsel Sumin menutup panggilan.
"Hati-hati, ya."
Semenyebalkan apapun kakak berponi ini perhatiannya tidak pernah luput. Sukses menerbitkan senyum tipis pada bibir Hyuna. Iya, Sumin malah memilih untuk tinggal sementara di Korea. Membuat Hyuna berangkat ke Jepang tanpa membawa manusia bermulut seribu itu.
Maka bertepatan pada jarum jam yang menunjukkan pukul satu lewat lima belas Hyuna memasukkan ponselnya ke dalam saku, setelah memastikan benda itu mati.
Menghela napas besar lalu membuang malas mukanya saat mendapati Jungkook berjalan menghampiri. Senyum sumringahnya seperti anak kecil yang habis dibelikan permen kapas. Jungkook sebahagia itu bisa satu pesawat lagi dengan Hyuna. Juga, ada beberapa rencana yang ia sudah siapkan.
"Hyuna," suara semanis madunya mampu menghipnotis wanita tapi tidak untuk Hyuna saat ini. Wajahnya yang berseri kini luntur mengingat Hyuna kesal padanya.
"Hyuna-yah," kata Jungkook dengan nada manja, "Kau masih marah?"
Hyuna merotasikan matanya, lalu menatap pria itu, "Tidak."
Jungkook khawatir hubungan mereka yang belum berumur seminggu itu sudah kacau. Jungkook tidak mau. Banyak hal yang ia rencanakan untuk Hyuna. Jika bisa hubungan mereka sampai pada jenjang pernikahan.
"Apa kau masih marah karena kejadian semalam?"
Semalam, Hyuna tidur cukup cepat namun dibangunkan oleh dering panggilan sang kekasih yang menyentuh angka puluhan. Hyuna kesal karena tidurnya terganggu. Alasan Jungkook menelpon karena akhir-akhir ini wanita itu sering begadang dan Jungkook menelpon mengingatkan untuk tidur. Namun, yang terjadi adalah Hyuna yang tidur lebih cepat, berakhir sebagai Jungkook si penggangu. Ingin rasanya Hyuna melempar Jungkook keluar jendela, tetapi ia berpikir lagi bahwa itu tidak logis.
"Kau menyebalkan."
Dua kalimat yang mampu membuat Jungkook kehilangan kata-kata. Pasalnya Hyuna mengatakan dengan sorot mata dingin dan wajah datar. Seolah-olah Jungkook adalah makhluk paling bersalah di jagat raya.
"Aku hanya--"
"Aku begadang belakangan ini karena tugas dari kepala cameraman. Aku paling tidak suka jika tidurku diganggu. Ingatlah itu, kook!"
Dan Hyuna melesat begitu saja meninggalkan Jungkook yang melongo di tempat. Astaga yang tadi itu menggemaskan. Maafkan Jungkook yang tidak bisa serius untuk saat ini. Serius, wajah Hyuna malah menggemaskan jika sedang marah. Ingin Jungkook cubit pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B.U (Be You )✓
FanfictionHan Hyuna diharuskan mencari pekerjaan setelah kuliah. Demi sang ibu yang merupakan keluarganya seorang, juga untuk melunaskan hutang ayahnya. Sayangnya, Hyuna menghadapi perasaan baru saat bekerja di agensi yang menaungi Jungkook. Membuatnya bingun...