_03_

2.2K 116 3
                                    

JANGAN LUPA KLIK BINTANYABN AND KOMEN GAYS....
______________________________________

Bila yang dicari itu kenyamanan aku bisa berikan dengan mudah tapi
Bila yang engkau cari itu harta aku takan mampu berikan
.
.
.
.

Kutatap lekat lekat keduanya anak balita yang menggemaskan yang tadi masi bau bebeng atau air liur kini sudah wangi dan menggemaskan dan segala barang yang ada di kardus ku kembalikan ketempatnya semula semua sudah rapi tentu kaos sialan yang mereka kenakan juga sudah ku jadikan satu dalam kotak dan jelas ku pisahkan antar barang yang lain

" mommy come on " ucap dari mulut kecil rambut bergelombang rapi yang kini tangan mungilnya yang menggapai tangan ku di kiri dan diikuti oleh kembaranya sebelah kanan ku

" hay kalian tidak boleh nakal (naughty) saat perjalanan " yang kini memposisikan diri hadapan keduanya

" yes mommy" balas keduanya

" dek lu bawa kotaknya gue yang boceng dua bocah ini" yang kini sudah berada di luar rumah tengah mengunci pintu

" yakin lu bisa bawa dua duanya?" tanya dedek tak percaya pada ku sepertinya

" tenang gue udah bawa ni" sambil memperlihatkan tali rapia warna pink yang ku ambil dari tas

" gila lu mau apain anak orang! jangan lu ikat anjir" dedek yang langsung merebut tali rapia yg di tangan ku

" bego lu ah lama lama temenan juga gak pernah ngotak " ucap ku kesal kembali merebut rapia yang tadi dia ambil dari ku

Ku angkat tubuh balita yang bernama el di posisi belakang ku dudukan sedangkan al ku taruh di depan tak lupa aku ambil tali rapia tadi untuk mengikat kedua tubuh balita ini agar menempel pada tubuh ku agar selama perjalanan walaupun mereka goyang tidak akan jatuh

" lo yakin itu aman?" yang kini paham keguanan tali rapia yg ku bawa

" baby boy kalian jangan bergerak selama di motor atau kak ana akan angry (marah)" yang kini sepertinya agak bingung dengan motor

" mommy kita mau kemana?" tanya el yang berusha bicara indo di belakang yang kini mengisap jempolnya yang melihat kekiri dan kanan

" ketempat pak polisi, makanya nanti el harus meluk kak ana " ucap dedek mengarahkan tangan el untuk memeluk ku " ingat jangan di lepas sebelum ini dibuka" menunjuk tali rapia

" ya ancel dedek " ucap el yang kini memeluk ku erat menggemaskannya

" bentar gue ambil dulu barang penting" yang pergi tiba tiba ke rumah ibu lelak dan bu siti tetangga rumah ku

Sambil menunggu aku sibuk menjawab berbagai macam pertanyaan dua balita ini yang berusaha berbahasa indonesia walaupun kesulitan tapi setiap pertanyaan mereka yang mengguakan bahasa indo akan ku hadiakan dengan mengelus puncuk kepala mereka dan liat mereka berusaha dengan baik agar mendapatkan usapan dan pujian persis seperti adik adik ku yang di panti saat ingin di sayang dan di perhatikan simpel tapi menggemaskan bukan

" ni gunain ke al biar el gua yang makein" ucap dedek sambil memberikan helem untuk anak anak sunggu perhatian yang simpel

○Little Crazy Baby Twins○Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang