Happy Reading....
Enjoy...!!!
Pulang sekolah hari ini aku langsung mendapat telpon dari Bunda Iyem kalo hari ini Mami pulang cepet. Seneng banget sih kalo Mami pulang cepet, tapi aku rasa di rumah pun dia akan sibuk dengan pekerjaan kantornya. Aku tidak berniat untuk langsung pulang. Hari ini aku akan pergi ke cafe untuk sekedar nongkrong dan bernyanyi.
Aku memang hobi bernyanyi dari kecil, karena papi dulu adalah seorang commposer, jadi walaupun papi jarang dirumah, tapi dia selalu menyempatkan waktu untuk bermain musik.
"Hai Melodi... akhirnya loe datang juga ke cafe gue." Ucap Rima salah satu rekan bisnis mama yang sukses di dunia bisnis.
"Iya minggu ini kan gue manggung di cafe loe, jadi jangan lupa hari ini loe buat gue nyaman." ucapku simpel.
Kenapa aku memanggilnya dengan sebutan 'Loe-gue' karena aku dan Rima hanya beda 4 tahun dan aku rasa kalo dia mau ku panggil kakak pun dia akan mengamuk.
"Loe tenang aja mel, yang penting loe hibur di cafe gue dan buat pengunjung gue terkesima dengan bakat suara loe yang adem itu." Sahut Rima.
"Bisa aja loe. Yaudah deh gue langsung aja." Ucapku dan langsung menuju ke atas panggung mengambil gitar yang telah disediakan.
Aku mengambil gitar yang telah disediakan dan mulai memetiknya dengan instrumen lembut untuk menyapa para pengunjung.
"Khem.. Selamat malam semuanya. Malam ini saya akan menyanyikan lagu dari Christina perri with Human.. So enjoy ya.."
Aku langsung memetik gitar akustik dengan serius, dan pastinya denga rasa yang sudah ku buat sendiri.
"I can hold my breath."
Dilirik pertama aku mendengar suara tepuk tangan yang mengagumi suara lembutku.
"I can bite my tongue.
I can say stay awake for days
If that's what you want
Be your number one
I can fake a smile
I can force a laught
I can dance and play the part
If that's what you ask
Give you all i am
I can do it
I can do it
I can do it
But i'm only human....
And i bleed when i fall down
I'm only human....
And i crash and i btreak down
You words in my head,knives in my heart
You build me up and then i fall apart
Cause i'm only human oooo...
I'm only human.."
Saat lagu sudah selesai dengan mulus ku nyanyikan, pengunjung cafe dengan serentak bertepuk tangan dengan penampilanku.
"Terimakasih."
Aku segera turun dari panggung dan langsung duduk di kursi cafe.
"Waw tadi itu bagus banget sih." Ucap Rima yang langsung menghampiriku.
"Loe kayak yang baru liat gue nyanyi aja." Balasku cuek dan memainkan handphone ku.
"Gak yang tadi itu serius tau. Loe nyanyinya dari hati banget, merinding gue." Ucap rima mengagumi.
"Bisa aja loe."
"Oh ya gue tinggal bentar ya.."
Aku hanya mengangguk tanda setuju.
Aku kembali memperhatikan suasana sekitar, semua pasti memiliki teman, entah itu teman untuk mengobrol santai atau pacar untuk menikmati malam indah. Ah sudahlah semakin aku melihat suasana cafe aku semakin merasa sendiri.
Orang bilang aku introvert dan suka membuat onar. Pada kenyataan sih aku bukanlah sosok yang seperti itu, aku memang pembuat onar tapi introvert? Kurasa tidak.
****
Aku mulai menyibukkan diri dengan sosial media saat menunggu Rima datang. Aku melihat tas, dan brand terkenal yang sudah ku tandai untukku beli minggu ini. Seperti perempuan kebanyakan aku memang suka belanja, tapi jika ada produk terbaru dari brand kesukaan ku.
"Selamat malam semuanya.." Suara dari panggung mulai terdengar lagi.
"Kali ini gue gak nyanyi, tapi gue bakal main gitar buat cewek yang duduk sendiri di sana." Ucapnya sambil menunjuk kearah ku.
"Swwiittt swiittt..." teriak para pengunjung cafe menggoda ku.
Alunan akustik saat ini menyeruak di telinga ku, aku paham betul instrumen lagu ini, lagu yang selalu ku nyalakan di mobil. Akustik lagu Alan Walker Alone.
"Khem siapa tuh?" Rima lansung menghampiriku.
"Gak tau tiba tiba nunjuk gue." Ucapku tak perduli.
Rima memperhatikan cowok itu memetik gitarnya.
"Hei dia ngeliatin loe." celetuk Rima sambil menyenggol lenganku yang masih fokus dengan layar Handphone.
"Biarin aja, nambah fans."
"Issh loe mah."
**
Suara tepuk tangan akhirnya terdengar juga menandakan bahwa si cowok itu sudah selesai dengan penampilannya.
Mungkin kalian akan bertanya kenapa aku tidak tersinggung dengan perlakuannya yang membawakan akustik alone, dan dengan terang terangan menunjukku bahwa aku adalah orang paling penyindiri dunia ini. Memang membuatku kesal, tapi aku tidak mau mengotori tanganku dengan melukai cowok yang berbicara fakta.
"Rim gue balik ya."
"Oh ya nih, makasih loe uda nyanyi di panggung kecil gue." Balas Rima sambil menyodorkan amplop coklat.
"Asalkan bayarannya lumayan buat beli tas tas gue, gue gak masalah." Ucapku enteng. Rima hanya menngelengkan kepalanya.
"Loe emang gak berubah, suka banget koleksi tas, padahal loe gak punya tas sekolah."
"Gue bukannya gak punya, tapi gue gak mau bawa tas." Sinis ku.
"Yaudah gue cabut."
"Salam buat nyokap loe!!" ucapnya setengah berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi
Teen FictionHubungan Melodi dengan kedua orang tua nya sama sekali bisa dikatakan tidak baik, orang tua yang sibuk bekerja, jarang dirumah, dan tidak ada kasih sayang yang di berikan untuk melodi sedari kecil. Sikapnya yang pemberontak, pemarah, pembuat onar me...