BK dan DIA

7 4 0
                                    


"Pasti disekolah kamu jadi incaran cowok ya?" goda mami.

"Incaran Bk iya." Jawabku sekenanya. Mami kembali melanjutkan tawanya. Aku hanya memperhatikan muka mami yang masih terlihat awet muda walaupun sudah berumur 35 tahun.

"Selamat malam..."

Aku menoleh kearah belakang ku

"Elo ngapain dirumah gue?" tanyaku terkejut.

"Loh melodi kenal arka?'' tanya mami bingung.

"Enngak mi cuman nyeselin aja orangnya." Jawabku sinis.

"Duduk nak Arka." Ajak mami.

"Iya tante." Arka segera duduk di kursi samping Melodi.

"Mi kok bisa tinggal disini?" tanya ku pada mami langsung.

"Se.." aku langsung memotong ucapan mami.

"Gue gak tau siapa loe, dan jangan ganggu hidup gue, gue emang pernah ketemu sama loe di cafe, dan loe orang yang nunjuk gue. Gue mau bilang makasih sama loe karena perform loe waktu itu. Tapi jangan pernah ganggu hidup gue!" Aku langsung mehajarnya dengan ucapan ucapan tanpa basa basi. Meja makan yang tadinya hangat kembali hening.

"Melodi" panggil mami.

"Dia tamu nak, bersikap baik ya dia yang bakal jagain kamu selama papi disingapur." Sambung mami.

"Papi di singapur?" tanya ku memastikan.

"Kenapa gak bilang melodi!" tegasku.

"Besok baru pergi." celetuk cowok disampingku.

"Dari tadi ngomong mulu, makan arka." Tawar mami.

Arka tersenyum dan mengangguk.

**

Selelsai makan aku langsung menuju kamarku, dan cowok itu membututi ku. Aku risih dan berbalik.

"Kamu itu siapa sih? Ngapain ngikutin mulu!" kesal ku.

"Loe pd banget ya." Ucapnya asal lalu melewatkan ku dengan angkuhnya.

Aku melihat punggungnya yang mulai menjauh dan mengikutinya dari belakang, Kesal dengan jalannya yang lambat akupun mendahuluinya.

"Cowok kalo jalan tuh, bukan kayak pengantin." Ucapku sinis. Dan langsung masuk kekamarku.

Arka hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sikap melodi, dan langsung masuk kekamarnya mengambil sebuah gitar lalu turun ketaman belakang, untuk bermain ditemani terpaan angin malam yang begitu sejuk.

Sebelumnya arka tidak pernah menyangka jika akan masuk dalam kehidupan keluarga Ananta, hari ini rasanya seperti bermimpi.

Arka duduk dikursi taman belakang rumah keluarga ananta, taman yang cukup luas dan sangat terawat. Arka duduk sambil memangku gitarnya dan mulai memainkan irama musik yang sangat pas dimalam hari yang cukup sunyi.

Suara petikan gitar terdengar sampai ke kamar melodi, tentu saja karena kamarnya yang berhadapan dengan taman rumah, dan kamar arka yang berhadapan dengan kolam renang.

Melodi membuka tirai jendelanya dan melihat arka yang sedang duduk manis memainkan gitar.

"Tujuan papi apa coba ngirim dia, aku bahkan gak tau asal usulnya, apa aku cari tau aja kali ya." Pikirku sambil melihatnya dari jendela kamar.

"Padahalkan papi selalu punya orang suruhan buat mata matain aku, kenapa sekarang tiba tiba malah ngirim yang beginian? Papi konslet..!!!" ucapku gemas.

MelodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang