Bodygard?

6 4 0
                                    

Enjoy guys... habis baca jangan lupa klik bintang ya...

"Melodi pulang......." teriakku saat memasuki rumah.

Bunda iyem langsung menyambutku.

"Gimana non sekolahnya, kok pulangnya ampe malam gini, nyonya di kamar non loh dari tadi." Ucap Bunda Iyem sambil membersihkan meja makan.

"Mami dikamar?" tanyaku memastikan.

"Iya non, dari tadi sore."

"Yaudah deh Bun, makasih ya bun Melodi ke kamar dulu." Ucapku dan langsung naik menuju kamarku.

"Non makananya uda Bunda siapin ya..."

**

Aku sampai didepan pintu kamar ku. Aku membukanya dengan pelan. Aku melihat mami yang sedang terbaring di ranjangku.

Aku menarik nafas melihat kelakuan mami.

"Mami, coba aja kalo mami sama papi gak sibuk, mungkin melodi gak akan kayak gini." gumamku sambil menyelimuti tubuh mami yang tidur di tempat tidurku.

Aku melihat kearah meja belajar ku, surat surat Bk sudah keluar dari tempatnya.

Aku menghampiri meja belajarku.

"Kalo Mami beneran peduli ama Melodi, surat-surat ini sekarang mungkin sudah mel buang, tapi bukitinya mami sama papi diem aja. Itu yang membuat Mel seperti anak yang kurang kasih sayang." Tanpa sadar air mataku menetes.

**

Setelah mandi dan membersihkan diri, aku langsung turun dan menikamati makan malam ku di jam 22:04.

"Kalo gue makan jam segini terus, bakal melar badan gue."

Aku makan dengan tenang.

Pppiiiiippppp....!!

Suara bunyi dari klakson mobil dari pintu gerbang.

"Pasti papi, tumben pulang?" gumamku saat masih dimeja makan.

Aku mendengar suara pintu dibuka dan suara langkah kaki dengan jelas. Maklum lah rumah sebesar ini hanya ada aku, bunda, dan pak yanto bagaimana tidak jelas semua suara suara yang ada.

"Malam Melodi.." sapa papi menghampiriku di meja makan.

"Malam pi, tumben pulang cepet?" tanyaku asal.

"Iya dong, kan papi kangen sama putri papi." jawab papi sambil mencium keningku.

"Mami uda pulang kan nak, kok gak nyambut papi ya?" tanya papi sambil melepaskan jas nya.

"Mami di kamar Mel, uda tidur pi."

"Oh ya udah deh kalo gitu papi mandi dulu ya, anyway kamu disini dulu ada yang mau papi omongin. Ok anak papi?!" tanya nya memastikan sambil mengacak rambutku.

"Mmmm." Gumam ku.

Aku menunggu papi di meja makan sendiri,menghabiskan makanan dan cemilan yang kuambil dari kulkas.

"Loh Melodi, mami tungguin dari tadi ternyata kamu disini." Ucap mami yang baru saja turun dan menghampiriku dimeja makan.

"Papi uda pulang?" Sambungnya.

"Uda, lagi mandi."

Mami langsung duduk menemani ku dimeja makan, melihatku dengan seksama. Aku rasa itu adalah tatapan kasihan. Cukup lama kami berada di posisi seperti itu, sampai papi mebuyarkan tatapan mami.

"Loh, mami uda bangun?" tanya papi yang baru saja datang menghampiri meja makan.

"Iya dong kan mau sambut papi." jawab mami manja.

Aku hanya memutar bola mata ku.

"Pi langsung aja mau ngomong apa?" ucapku tanpa basa basi.

Papi dan mami bertatapan dan mulai menjelaskan maksud dari pertemuan malam ini yang sangat dadakan.

"Karena berhubung mami dan papi super sibuk banget akhir akhir ini, jadi papi memutuskan kamu papi kasih orang penjaga." Ucap papi dengan serius.

"Orang penjaga, maksud papi?" tanya ku.

"Bodygard?" sambungku.

"No, dia bukan bodygard. Pokoknya dia bakal jagain kamu."

"Bukannya selama ini papi sering ngirimin mata mata buat Mel? Terus sekarang kenapa pake penjaga segala?" tanyaku menyangkal.

"Mel, dengerin penjelasan papi mu dulu ya sayang." Mami menenangkan ku.

Papi terlihat menarik nafas panjang.

"Melodi, kamu itu satu satunya harapan keluarga Ananta penerus perusahaan Geloria, jadi papi harap kamu mengerti. Papi tahu selama ini kamu jadi melodi yang kasar, gak suka bergaul, sering buat onar, dan sering nyanyi di cafe, papi gak mau anak papi jadi gak punya temen, papi gak mau anak papi buat masalah terus, dan papi gak suka melodi nyanyi di cafe. Kalo melodi mau melodi langsung rekaman dan langsung papi buatin album Mel." Ucap papi panjang lebar.

Aku mengepalkan tanganku keras keras bersiap mengeluarkan emosi ku mendengar ucapan papi.

"Melodi gini juga karena papi sama mami sibuk! Papi sama mami gak pernah ngasih kasih sayang sama Mel, Mel tau mel uda gede, tapi papi sama mami gak harus langsung lepas tanggung jawab buat didik mel. Melodi juga gak butuh uang papi, Melodi cuman mau papi sama mami dirumah. Kalo papi gak bisa minimal mami lah, pernah mami ada saat mel ngerasa jatuh?, dikucilkan karena sikap mel?, sering dikatain anak broken home?, pernah?! Jadi untuk masalah malam ini Mel rasa mel gak perlu seorang penjaga, karena mel bisa jaga diri mel. Yang penting mami sama papi kalo kerja jangan sampai sakit. Selamat malam." tegasku dan langsung meninggalkan kedua orang tua ku yang masih mencerna kata kata yang baru saja kuucap.

**

Orang tua melodi masih saling menatap.

"Pi ternyata anak kita sudah besar ya." Senyum mami merekah.

"Iya mi, tapi bagaimanapun keputusan ini sudah bulat dan dia akan tinggal dirumah kita sementara, papi harus pergi ke singapura dua hari lagi. Jadi walaupun kita punya penjaga untuk Melodi, papi gak yakin mereka bisa jagain 24 jam. Pokonya mami dukung papi ya."

"Iya pi, keputusan papi adalah yang terbaik."

**

Malam ini rasanya Melodi masih tidak bisa memejamkan matanya, masih kepikiran dengan omongan papi tentang bodygardnya.

"Buat apa sih pi,pake acara penjaga segala, emangnya bocah! Ck!" protesku.

"Tapi tadi aku kayaknya kasar banget deh sama mereka, hemmm pokoknya aku gak mau ada kayak gituan." Sambungku.



Jangan Lupa Klik Bintangnya, dan tingggalkan jejak di Komentar ya hehe

Biar semangat gitu wkwkwkw

Selamat berleberan warga Wattpad, Minal Aidzin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Maafkan Author yang pemaksa ini ya ehe(ala cutty)

See you Tomorrow guys...

Plagiat jauh jauh...!!!!!!

MelodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang