Happy reading wah...... lanjut nih jangan lupa klik bintangnya ya dan kalau suka sama ceritanya jangan lupa klik bintang....:)
Malam ini Arka sedang mengerjakan tugas sekolahnya di ruang Tv keluarga Ananta. Melodi menghampiri dengan sekaleng soda dingin lalu duduk di sofa samping Arka.
"Loe ngapain?" tanya melodi sambil menyalakan TV.
"Gue lagi belajar, matiin dong tvnya." Jawab Arka.
"Gue mau nonton, loe belajar di kamar aja sono." Seru melodi tak menghiraukan arka yang sedang membolak balikkan lembar demi lembar buku.
"Gue gak bisa, kamar sebelah berisik." Jawab arka dengan masih serius membolak balikan buku.
"Ck! loe ngerjain apa sih, susah bener kayaknya." Tanya Melodi dan mulai tertarik pada tugas sekolah Arka.
"Ya elah gini doang mah gampang, kecil mah." Melodi merampas pulpen di genggaman Arka lalu mulai serius mengerjakan soal Matematika di depannya.
Arka memperhatikan jari jari tangan melodi yang sangat lancar menuliskan angka demi angka,simbol demi simbol pada lembar jawab tugas Arka. Memperhatikan wajah indah, rambut lurus dan pipi cabi melodi, membuatnya tertegun.
"Nah kelar, habis ini loe salin jawaban itu di lembar jawab gue." Tak ada jawaban dari Arka.
"Woy bengong bae!" melodi meninggikan oktaf suaranya dan mebunyikan jarinya.
"Emang uda kelar?cepet banget." Ucap arka terheran melihat hasil kerja Melodi.
"Soal kayak gitu doang, sepuluh detik kelar, nih jangan lupa loe salin ke lembar jawab gue." Suruh melodi sambil meyodorkan lembar jawabnya pada Arka dan arka mulai menyalin jawaban melodi dari lembar jawabnya.
Melodi mulai asik menonton tvnya dengan suara yang cukup keras, membuat arka menggaruk garukkan kepalanya yang tidak gatal.
"Loe mau gak kalo gue gak typo?" tanya Arka tiba tiba, Melodi melirik sebentar dan masih fokus pada layar Tvnya.
"Mau lah jangan sampai ada coretan, pokonya harus mulus kayak lembar jawab loe."
"Kalo gitu tvnya di kecilin."
"Kalo tvnya di kecilin gue gak bisa denger," Protes melodi "loe masuk kamar aja sana."
"Ck nih anak, kecilin atau gue matiin?" ancam Arka dan mulai memperhatikan wajah melodi dari samping.
"Ogah!" jawab melodi sebal.
"Okeh!" kesal Arka dan mulai merebut remot Tv di genggaman Melodi.
"Coba aja kalo loe bisa."
Melodi mulai melayangkan aksinya mengayun ngayunkan remotnya kesamping, dan keatas sehingga arka cukup kesusahan mengambilnya dalam posisi duduk.
Jengah Arka lalu berdiri untuk mengambil remot Tv, namun sayang melodi terlalu pintar. Dengan cepat melodi menjepit kaki Arka sehingga Arka terjatuh tepat di hadapan wajahnya.
Dengan bertumpu pada punggung kursi Arka bisa menahan agar tubuhnya tidak jatuh diatas tubuh Melodi. Kedua mata indah terpaku, melodi yang melihat mata terang arka, dan Arka yang cukup tertegung pada bentuk wajah melodi yang manis natural tanpa makeup.
"Khem." Melodi memutuskan kontak mata itu dengan cepat.
"Gue ke kamar." Ucap melodi dan mulai meninggalkan Arka di ruang Tv sendirian.
DEG.
"Tadi itu apa.?" Tanya Arka pada dirinya sendiri.
**
Pagi ini jam olahraga, tentu saja melodi tidak ingin terlambat. 10 menit sebelum bel dimulai melodi sudak berada diruang ganti.
"Mel loe uda siap?" tanya Arka yang tiba tiba sudah berada di pintu samping ruang ganti.
"Ngapain loe disini? Ini ruang ganti cewek, mau ngintip loe?" tuduh melodi.
Arka memutar bola matanya jengah, kalo bukan karena amanah tuan Ananta dia malas sekali untuk menjaga cewek tengil ini.
"Gitu banget sih, orang gue mau mastiin kalo baju olahraga loe ada,"
"Lebay." Balas melodi dan lansung pergi meninggalkan Arka.
Arka melihat punggung melodi dan mulai menyusulnya.
"Loe gak bisa ya kalo jalannya pelan,"ucap arka yang sudah berada di belakang melodi.
"Panas!, loe aja jalannya kayak pengantin!"
"Ccciiiiieeeeee Arka mau jadi pengantinnya melodi. Swit swit." Celetuk salah satu cewek kelas melodi.
"Apa loe bilang?" Sinis melodi dengan masih di posisinya.
"Eh gak mel gak." Gugupnya.
Arka yang melihat respon melodi pun menggelngkan kepalanya.
"Sorry ya." Ucap arka pada gadis itu dan memberikan senyum lesung pipitnya.
"Huuuuaaaaaa Arka manis banget," seru cewek itu saat arka mulai menjauh.
"Iya apa lagi ada lesung pipit gitu, sumpah idaman gue banget." Salah satu dari mereka menambahi.
Ppppppppprrrrrrrrrriiiiiiittttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Bunyi peluit nyaring menandakan bahwa kelas olahraga hari ini akan segera di mulai.
Semua siswa mengambil posisi berbaris untuk pemanasan, dan berlalri mengelilingi lapagan.
Saat berlari mengelilingi lapangan, melodi langsung berbelok memisahkan diri dari para siswa menuju kantin. Saat ini melodi berada di ambang batas dehidrasi. Berlari satu putaran saja sudah membuatnya seperti diambang kematian karena cuaca yang cukup panas. Matahari pagi memang bagus bagi kesehatan tapi untuk melodi tetap saja bisa memerahkan kulit wajah.
Arka yang sedari tadi memerhatikan gerak gerik melodi mulai resah karena kecolongan, melodi tidak ada dalam pandangannya saat ini.
"Ck tuh anak kemana sih, disuruh lari malah ilang." Kesal Arka.
"Loe liat melodi gak?" tanya Arka pada yanti.
"Gak tuh tadi kan lari bareng kita."
"Paling bolos lagi."celetuk dimas salah satu anak kelas melodi.
"Ck, Yan gue izin bentar ya mumpung masih pemanasan."
"Iya tapi jangan lama lama gue takut kalo pak Gifar absen." Ucap yanti.
"Ok." Jawab Arka dan mulai meninggalkan lapangan sekolah.
Arka mecari kekelas, namun melodi tidak ada, di kelas tidak ada, Arka memberanikan diri untuk mengecek di toilet cewek yang untungnya masih jam pelajaran pertama dan cukup sepi, juga tidak ada.
"Ck tuh anak kemana sih!" grutu arka.
Arka berjalan menuju kantin dan melihat gadis kuncir kuda dengan topi hitam yang dikibaskan kewajahnya sambil meminum air mineral dingin.
"Ck ternyata dikantin." Ucap arka dan mulai berjalan menghampiri Melodi di kantin.
"Gue nyariin loe tau gak."
Melodi menoleh.
"Tumben." Jawab melodi asal.
"Ayok balik," ajak Arka.
"Bentar gue belum selesai minum." Rengek melodi.
"Lama, ayo ntar pak gifar datang." Ajak arka dan menarik tangan melodi menuju lapangan sekolah.
Melodi menurut saja dengan Arka, saat arka membawanya kelapangan sekolah dengan tangan yang masih bergenggaman.
"Khem mau nyebrang neng." Sinngung pak gifar saat melihat melodi dan arka datang sambil bergandeng tangan.
Gimana part ini? suka gak sana ceritanya? Bosen? jangan dong yah..... lanjut lagi senin minggu depan ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi
أدب المراهقينHubungan Melodi dengan kedua orang tua nya sama sekali bisa dikatakan tidak baik, orang tua yang sibuk bekerja, jarang dirumah, dan tidak ada kasih sayang yang di berikan untuk melodi sedari kecil. Sikapnya yang pemberontak, pemarah, pembuat onar me...