Pulang sekolah, aku melihat Bunda Iyem yang sedang sibuk menyiapkan makanan di meja makan. Aku mengahampirinya.
"Bun tumben banget meja ke isi banyak makanan?" tanya ku.
"Iya dong non. Tuan sama Nyoya kan lagi dirumah." Jawabnya sambil menata piring.
Aku melihat jam yang melingkar dipergelangan tanganku.
"Papi tumben pulang jam 3?" tanyaku lagi.
"Gak papa dong non, itu tandanya Tuan lagi gak sibuk, terus bisa fokus sama non deh.'' Jawab bunda.
"Mmmmm ya udah deh, Melodi kekamar ya."
"Ok non."
Aku memasuki kamarku, dan merebahkan badanku pada kasur quen size. Memejamkan a mata dan menikamati semilir angin yang menerpa wajah. Tanpa sadar akupun terlelap.
**
"Hai..! selamat datang di rumah Ananta, Om harap kamu betah tinggal disini." Sapa tuan ananta, sambil memeluk laki laki itu.
"Halo Om, Arka juga senang bisa tinggal disini." Ucap Arka.
"Ya udah yuk langsung duduk dulu, kita bicara sebentar, soalnya saya harus kembali lagi kekantor." Ajak tuan Ananta.
"Aduh pi, biar istirahat dulu dong Arkanya." Sambung Mami.
"Eh gak papa kok tante, biar kerjaan om cepat kelar." Sangkal arka.
" Bi iyem. Tolong barang barangnya Arka masukin kekamarnya ya bi." Perintah mami ramah.
"Baik Nyoya" Jawab Bi iyem dan langsung membawa barang Arka ke lantai dua.
"Jadi gimana berkas sekolahmu, sudah beres?" tanya tuan Ananta.
"Semuanya sudah siap om, besok saya mulai masuk dan sudah saya pastikan untuk satu kelas sama Melodi." Jawab Arka dengan sangat berwibawa.
"Kalo gini om gak akan khawatir kalo terjadi apa apa sama Melodi, biar om bisa tenang juga di singapur."
"Oh ya kamu jaga melodi baik baik ya jangan sampai dia buat onar di sekolah lagi, dan pastikan kalo melodi gak nyanyi di kafe lagi." Tambah Tuan Ananta.
"Baik om."
"Yasudah kalo gitu Om harus segera ke kantor lagi, kamu sama tante dulu atau bisa langsung naik keatas liat kamar kamu." Ucap tuan ananta.
"Mami hari ini gak sibukkan?" Tanya Tuan Ananta.
"Gak kok pi, hari ini mami dirumah aja," jawab mami
"Yaudah kalo gitu papi pergi dulu, baik baik dirumah ya." Ucap tua ananta dan pergi meninggalkan rumah.
"Arka kamar kamu di samping kamar melodi, dilantai dua. Gak susah kok nyari kamarnya mau tante anterin?"
"Boleh tante, takutnya saya salah masuk." Cengir arka.
Mami tersenyum "Yaudah yuk."
**
"Nah arka ini kamar kamu. Kalo butuh apa apa, bisa ambil sendiri ya." Tunjuk mami pada pintu coklat didepannya.
Arka mengguk patuh.
"Yaudah kalo gitu tante turun dulu ya."
"Makasih tante.'' Jawab arka sopan.
Arka memasuki kamar yang telah disiapkan untuknya, ternyata cukup besar dari kamr kosnya yang dulu sempat ditinggali, sebelum menjadi orang kepercayaan Ananta.
"Huffftt semoga aja gue betah disini, dan semoga aja gue betah ngadepin sikap melodi." Ujar arka sambil terbaring di kasurnya.
"Mending gue mandi deh." Ujar arka dan langsung menuju kekamar mandi.
**
Aku terbangun dari tidurku dan sekarang sudah jam 7 malam. perutku sangat lapar tapi sebelum turun aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.
Selesai mandi aku langsung menuju meja makan.
"Malam bunda, malam ini bunda masak apa?" tanya ku pada bunda iyem yang sedang sibuk bergelut di dapur.
"Masak nasi goreng non, mau gak?" tanya nya.
"Boleh tapi telurnya, telur mata sapi ya bun." Ujarku.
Aku melihat bunda memasak, dan cukup telaten sekali.
"Bun melodi bantu ya." Tawarku.
"Eh gak usah non, bunda sendiri aja. Kan uda berapa kali bunda bilang, masak itu urusan bunda. Urusan non belajar." Tolaknya.
"Yah... jadi hari ini melodi ditolak lagi nih." Ucapku sedih.
"Yaudah deh kalo gitu melodi siapin piring aja." Sambungku.
"Eh non gak usah!" tolak bunda.
"Gak papa bun, sekedar atur piring doang mah gampang. Oh ya mami ada dirumah bun?" tanyaku sambil mulai mengambil piring dari rak dan menatanya kemeja.
"Ada kok non, lagi dikamar. Bentar lagi munkin turun." Jawab bunda,
Aku melihat masakan bunda, mencium aromanya dari meja makan.
"Mmm wanginya bun menggugah selera," ucapku memuji.
"Eh tapi kok nasi gorengnya banyak banget? Melodi gak makan banyak loh bun malam ini." Sambungku.
"Gak papa non, siapa tau tuan pulang, gak papa non, kalo gak abis nanti bunda sama pak yanto yang abisin." Jawab bunda.
"Bunda keatas dulu ya." Ucap bunda.
"Bun gak usah beresin kamarku.!" Kataku sedikit berteriak.
**
"Selamat malam anak mami." Sapa mami saat melihat ku dimeja makan menunggunya makan malam.
"Malam mi." Jawabku.
Mami lansung duduk di depanku, dan membuka handphonenya.
"Khem, lepas dulu kali mi." Bisikku.
Mami langsung meletakkan handphonenya diatas meja, dan melihat muka ku seperti kemarin. Aku salah tingkah dibuatnya.
"Mi. Apaansih ngeliatinnya gitu banget? Ada yang salah sama muka mel?" tanya ku penasaran.
"Mmm enggak kok, cuman mami lagi liat muka pas waktu mami masih sekolah di kamu. Muka kamu kopas muka mami tau."
"Masa iya?" tanya ku memastikan.
"Iya mami serius, muka mu copas mami banget pas waktu smp hahaha." Tawa mami. Aku terheran melihat mami tertawa memangnya ada yang lucu dengan muka ku.
"Pasti disekolah kamu jadi incaran cowok ya?" goda mami.
"Incaran Bk iya." Jawabku sekenanya. Mami kembali melanjutkan tawanya. Aku hanya memperhatikan muka mami yang masih terlihat awet muda walaupun sudah berumur 35 tahun.
"Selamat malam..."
Aku menoleh kearah belakang ku
"Elo..."
1 juni menjadi hari besejarah bagi saya, selain karena hari ini adalah hari lahir pancasila hari ini juga saya diajarkan untuk mempertebal kesabaran saya. eeeeiitttssss kenapa jadi curhat wkwk.
anyway baca terus Melodi, dan jangan lupa buat klik bintang ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi
Teen FictionHubungan Melodi dengan kedua orang tua nya sama sekali bisa dikatakan tidak baik, orang tua yang sibuk bekerja, jarang dirumah, dan tidak ada kasih sayang yang di berikan untuk melodi sedari kecil. Sikapnya yang pemberontak, pemarah, pembuat onar me...