00 - 2 : Family

717 74 22
                                    

20 menit berlalu

Ju Kook selesai dengan acara mandinya. Dia keluar dari kamar mandi dengan telanjang dada, menampilkan perut sixpack nya yang terekspos tanpa sehelai kain menutupi, handuk yang tadi ia bawa sekarang melilit di tubuhnya bagian bawah. Kaki jenjangnya melangkah menuju ke lemari pakaiannya, membuka lemari itu, mengambil beberapa setel baju, menutup kembali pintu lemari dan kembali ke kamar mandi untuk ganti baju. Tak butuh waktu lama Ju Kook keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian rapi hoodie berwarna putih dengan celana jeans berwarna biru sudah melekat pada tubuhnya, menutup pintu kamar mandi yang ia buka tadi. Setelah itu langsung menuju pintu kamar.

Ia buka pintu berwarna coklat itu, pintu terbuka Ju Kook pun keluar dan setelah nya dia menutup pintu itu kembali.

Di luar

Ju Kook sekarang sudah berada di luar kamar nya. Dia melangkah kaki nya menuju tangga, menuruni tangga itu, memijak setiap anak tangga yang ada sampai ke bawah.

Tap

Tap

Tap

Sampai di bawah ia langsung ke dapur.

Di dapur

Sampai di dapur Ju Kook melihat ayahnya sudah duduk manis di kursi meja makan di sisi meja bagian kanan.

“Kau lama sekali nak, ayah sudah menunggu mu dari tadi, perut ayah sudah lapar nih,” keluh Tuan Jeon yang lama menunggu Ju Kook.

“Maaf ayah, aku kelamaan ya, hehe,” ucap Ju Kook meminta maaf karena lama.

“Ya tak apa nak, ya udah ayo kita makan,” Tuan Jeon memaafkan Ju Kook.

“Hem,”

Kret
suara kursi di tarik

Ju Kook menarik kursi yang ada, menduduki kursi itu, dan menatap makanan yang sudah tertata rapi di meja makan.

“Ayah masak apa hari ini?” tanya Ju Kook.

“Ya, seperti yang kulihat sekarang,” jawab Tuan Jeon.

“Wah kok makanan nya hari ini enak enak, tumben sekali, ada apa ini ayah,” ucap Ju Kook.

“Maksudnya ada apa?” ucap tuan Jeon menaikkan sebelah alisnya. Bingung dengan ucapan anaknya.

“Ya, ada apa tumben sekali ayah masak enak dan sebanyak ini. Ada apa ayah? Ada acara apa ini?” ucap Ju Kook menjelaskan kepada ayahnya yang tak paham dengan ucapannya.

“Oh, tak ada apa apa kok sayang, ayah hanya ingin saja memasakkan makanan yang enak, jarang kan ayah memasakkan makanan yang enak untuk mu, karena pekerjaan ayah yang super padat, kau tau sendiri kan dan jarang kan kita makan bersama begini maka dari itu ayah sengaja saja memasak semua ini untuk mu. Sesekali lah menyenangkan anak ayah yang ganteng ini,” ucap Tuan Jeon menerangkan alasannya memasak enak untuk Ju Kook.

“Ah, kirain ada acara ternyata hehe, makasih ya yah untuk semua makanan enak ini,” ucap Ju Kook dengan ekspresi senang setelah mendengar ucapan ayahnya.

“Ya, sayang, apa sih yang gak buat buntalan ayah,” ucap Tuan Jeon sambil memberantakkan rambut anaknya.

“Ayah! Aku bukan buntalan dan jangan merusak tatanan rambut ayah. Aku capek capek merapikannya tau,” ucap Ju Kook kesal.

“Haha, ya sayang, maafkan ayah ya,” Tuan Jeon meminta maaf atas kelakuan nya tadi.

“Gak, Ju Kook masih kesal dengan ayah gara gara ayah Ju Kook jadi jelek,” Ju Kook ngambek, dia memanyunkan bibirnya.

“Sudahlah kesalnya Jun Kook, kau tau kalau kau kesal begitu bukannya buat ayah kapok mengerjai mu tapi malah bikin nagih,” Tuan Jeon gemas dengan gaya ngambek Ju Kook yang lucu.

Universe : Galaxy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang