"Nona saya minta maaf soal ke lancangan saya yang masuk ke kamar nona waktu nona tidur kapan hari itu...""Saya benar-benar tidak sengaja nona waktu itu, maafkan saya nona." ucap Yail sambil menunduk dengan ekspresi wajah bersalah.
Perempuan yang berbaring di tempat tidur itu yang merupakan tuanya Yail, terdiam sebentar untuk mempertimbangkan, dia melihat kearah Yail dengan sedikit rasa kesal yang masih ada dia berkata "Baiklah aku memaafkan mu."
Yail mengangkat kepalanya dan melihat kearah tuanya "Benarkah nona memaafkan ku?"
"Hm"
"Terimakasih nona."
Yail mengambil mangkuk sup yang tadi ia letakkan di nakas di samping ranjang "Kalau begitu sekarang nona makan ya." dia duduk di pinggir ranjang dan menyendok sup itu lalu mengarahkan sendok yang terdapat sup ke mulut tuanya hendak menyuapi tuanya.
Walaupun Yail sudah mendapatkan maaf dari tuannya sepertinya kecurigaan tuanya itu terhadapnya belum hilang. Terbukti dengan tuanya yang memalingkan wajahnya menjauhkan mulutnya dari sendok itu sebagai bentuk penolakannya. Menolak untuk di suapi.
Melihat tuanya yang tak mau di suapi, Yail meletakkan kembali sendok itu ke dalam mangkuk dan berkata "Kenapa lagi nona?"
Tuannya tak menjawab, dia hanya diam terus memalingkan wajahnya enggan melihat ke arah Yail.
"Nona masih curiga dengan ku?"
"Oh atau karena kecurigaan nona, nona berpikir aku adalah orang jahat yang mau meracuni nona lewat sup ini, begitu?"
"..."
Masih tak mendapatkan jawaban Yail menghela nafas. Dia meletakkan kembali mangkuk yang berisi sup itu di atas nakas dan kembali menatap tuanya.
"Baiklah jika nona masih curiga dengan saya, saya akan membuktikan bukti lain yang lebih kuat agar nona percaya kalau saya benar-benar Yail."
Yail meletakkan tangan kanannya yang terdapat lambang api di atas punggung tangan kiri tuanya.
Memejamkan matanya dan bergumam sesuatu. Lalu tak lama muncul cahaya berwarna merah ke oranye-an yang sangat terang dari kedua tangan itu.
Melihat itu seketika mata wanita itu membulat dan menatap Yail dengan ekspresi tegang.
"Hai!! Yail apa yang kau lakukan huh?!"
"Saya ingin membuat janji jiwa dengan nona."
"Kau gila ya, jangan lakukan itu! Itu bis-"
"Saya tak peduli akan konsekuensinya, apa pun konsekuensi yang akan saya dapat saya bersedia mempertanggung jawabkan nya."
Wanita itu menjauhkan tangan kirinya dari tangan Yail, "Iya, iya!! Aku percaya kamu itu Yail." ucapnya dengan nada bicara tinggi.
Seketika sebuah senyuman mengembang di bibir Yail setelah mendengar ucapan tuanya itu.
"Baiklah kalau begitu nona makan ya.""Hm."
-❇️❇️❇️-
"Lari!!!"
Mendengar teriakkan Tae Ah yang memerintah untuk lari, segera semua teman-teman Tae Ah dan Tae Ah bergerak lari dari tempat mereka berhenti untuk beristirahat sejenak, berlari menjauh dari kumpulan orang yang mengejar mereka di belakang.
"Hai kalian jangan lari!!" teriak salah satu pemuda yang ada di kumpulan itu.
Tae Ah dan teman-temannya tak menghiraukan teriakan pemuda itu. Mereka terus berlari dan berlari menjauh dari segerombol orang yang mengejar mereka menuju tujuan mereka tanpa melihat ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe : Galaxy
FantasyKalian tahu teori Universe? Ya, teori yang mengatakan bahwa ada planet yang sama seperti bumi kita di galaksi lain, kehidupan yang sama, mahkluk yang tinggal di planet itu juga sama namanya Manusia. Tapi perbedaan nya takdir manusia yang ada di bumi...