00 - 14 : Mulai

122 26 1
                                    

Orang berjubah hitam itu menatap orang berjubah coklat sambil membatin di dalam hati.

“Benar kata Inggrid, kekuatannya sekarang lebih kuat dua kali lipat dari dulu”

“Argh, aku tak bisa melanjutkan ini jika aku melanjutkannya aku akan terbunuh olehnya”

“Lebih baik sekarang aku cepat pergi dari sini “

Orang berjubah hitam itu menyeringai lalu berkata “Kali ini kau beruntung Inggrid tapi lain kali aku tak akan membiarkan kau hidup” ucap orang berjubah hitam itu.

“Semua ayo kita pergi” perintah orang berjubah hitam itu melalui telepati.

“Tapi tuan ba–“
“Sudah, jangan membantah!”

“Baik tuan”

Orang berjubah hitam itu bangkit dan menatap orang berjubah coklat itu “Ingat kata-kata itu Inggrid” ucap orang berjubah hitam itu lalu melesat menghilang dari tempat itu bersama anak buahnya yang lain.

“ Ya aku akan ingat itu dan akan menunggu waktu itu “

“Kita lihat siapa yang akan mati dan hidup, aku atau kau Gurugon “

Orang berjubah coklat itu tersenyum remeh “He, dasar lemah” ucap orang berjubah coklat itu menghina para orang berjubah hitam terutama ketuanya.

Argh

Orang berjubah coklat itu meringis menahan sakit, dia memegangi ulu hatinya, dia merasa bagian itu sangat amat sakit. Rasa sakit itu benar benar sakit sampai membuatnya ingin melampiaskan rasa sakit itu dengan berteriak. Tapi dia tak melakukan itu dia semampu mungkin menahan karena jika dia berteriak, suara itu akan terdengar ke para penjaga dan jika itu sampai terjadi nanti masalahnya akan lebih panjang.

Orang berjubah coklat itu menggigit bagian bawah bibirnya untuk menahan hasratnya untuk berteriak.

Huk

Dengan refleks telapak tangan kanan orang berjubah coklat itu membekap mulutnya yang sepertinya ingin mengeluarkan sesuatu yang sedari tadi tertahan di dalam.

Orang berjubah coklat itu membuka tangannya untuk melihat apa yang keluar dari mulutnya.

Darah, ya yang di lihat orang berjubah coklat itu di telapak tangan kanannya adalah cairan merah pekat itu.
Ya, orang berjubah coklat tadi memuntahkan darah dari mulutnya.

Hoek

Orang berjubah coklat itu muntah darah lagi untuk kedua kalinya tapi kali ini tangannya tak bisa mencegah itu untuk keluar. Darah itu keluar begitu saja dari mulutnya mengotori mulutnya dan pakaiannya.

Tangan kanannya mengelap darah itu “ Sial gara-gara serangan bedebah itu sekarang kondisi tubuhku tak baik”

“Aku tak bisa mengawasi mereka dengan keadaan seperti ini, aku harus menyembuhkan tubuh ku dulu “ ucap orang berjubah coklat itu.

Orang berjubah coklat itu memejamkan matanya, tubuhnya bersinar, tidak hanya tubuhnya saja tubuh duplikasinya juga bersinar lalu tak lama sinar itu redup bersama duplikasi nya yang juga hilang.

Semua duplikasinya hilang, em... mungkin tidak semua hilang dia menyisakan satu duplikasi dirinya.

Duplikasi dirinya itu menghampiri orang berjubah coklat itu. Orang berjubah coklat itu menatap duplikasi nya itu.

“Kau bisa menggantikan tugasku sementara untuk menjaga dan mengawasi anak anak itu? “ tanya orang berjubah coklat itu pada duplikasinya.

“Bisa” jawab duplikasinya yakin sambil kepalanya mengangguk.

Universe : Galaxy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang