CODE O7

462 90 13
                                    

maaf telat update lagi...

Chaeryoung telah bangun dari pingsannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Chaeryoung telah bangun dari pingsannya. Ia menatap Jinyoung tidak suka. Bisa-bisanya lelaki itu menuduh Chaeryoung sebagai mafianya tanpa bukti?

"Atas dasar apa lo tuduh gue kayak gitu, Kak Jinyoung?" ucap Chaeryoung sinis.

Jinyoung menaruh satu tangannya di bahu Chaeryoung. "Atas dasar apa lo bilang?" Jinyoung tertawa. "Jelas-jelas lo serba tahu detail tentang kematian teman-teman lo. Apa itu kurang jelas?"

Chaeryoung mengepalkan tangannya yang berada di balik kursi. "Kak Jinyoung bisa baca pikiran kan? Kenapa gak coba baca pikiran aku kalau gitu!?"

Jinyoung tersenyum miring. Ia mendekatkan bibirnya ke sebelah Chaeryoung. "Karena lo nutup pikiran lo. Kurang jelas apa?"

Chaeryoung menendang tulang kering Jinyoung. "Pergi, Bangsat. Bahkan gue gak bisa mastiin lo mafianya atau bukan!"

Jinyoung hanya tertawa lalu pergi bersama seorang anak buahnya keluar dari bangunan tua itu. Chaeyoung mendengus. Jinyoung sialan.

"Changbin."

Pemilik nama menengok ke arah perempuan berparas cantik itu. "Kenapa, Ryeong?"

"Lo tahu apa tentang ini? Jinyoung siapa? Gue gak ngerasa pernah lihat dia selama ngawasin gerak-gerik mafianya," ucap Chaeryoung.

Changbin membasahkan bibirnya. "G-gue... Gue kurang yakin—"

"Jawab. Jujur ke gue. Lo bisa percaya sama gue, Seo Changbin," Chaeryoung menatap Changbin lekat.

"Ngg, lo lihat paha gue? I-ini... Ini ditusuk sama Jinyoung," ucap Changbin. "Gak lama, ada orang berpakaian serba hitam, make masker, datang. Dia neken paha gue dan nguras darah gue... Makanya... Sekarang gue lemes..."

"Lo makan 'kan tapi?"

"Iya lah! Kak Jinyoung gitu-gitu tiap jam makan bawain ayam kf*."

Astaga... Sempat-sempatnya.

Jae berlari menuju ruang musik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jae berlari menuju ruang musik. Kabarnya, adik kelasnya yang bernama Park Jihyo ditemukan tidak bernyawa di dalam sana. Di sebelah Jae ada Dowoon yang tidak kalah kaget. Pasalnya, beberapa hari ini Jihyo sedang belajar musik dengan kedua lelaki itu.

𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 , 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐨𝐧𝐞 [𝐟𝐢𝐧]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang