CODE 24

299 63 27
                                    

Ryujin lagi-lagi menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin lagi-lagi menangis. Perempuan itu tampak sudah tidak memiliki harapan lagi.

"Apa gue bunuh diri aj—"

BRAK!

"SHIN RYUJIN!" pintu didobrak dengan kencang, sosok lelaki yang lebih tinggi daripadanya muncul dari pintu.

Ryujin, dengan air mata yang masih mengalir, menatap Minho sinis. "Santai dikit kek goblok! Kalo tuh pintu rusak lu bisa ganti emangnya!?"

Minho tidak memperdulikan ucapan Ryujin, "YOUNGJAE BUNUH DIRI!"

Ryujin mengerjapkan matanya. Apa ia tidak salah dengar?

"Gue gak bohong. Gue ada di sekolah waktu kejadian."

Ryujin menghela nafasnya—tidak ada waktu untuk bersedih, pikirnya. "Apa motifnya dia bunuh diri?"

Minho menaikkan bahunya. "Entahlah, gue juga gak tahu," Minho duduk di tempatnya. "Mungkin... Karena dia stress dan beranggapan bahwa bunuh diri lebih baik daripada dibunuh mafia?"

Ryujin mengangguk, membenarkan perkataan Minho. "Bisa jadi gitu sih..."

"Jadi, apa rencana lo setelah ini? Kita udah dapat dua nama mafia lainnya. Ralat, kita udah dapat semua nama mafianya. Kita tinggal selesaiin permainannya bukan?"

Ryujin menggeleng. "Gak. Gue gak mau segampang itu. Kita harus bikin lebih rumit lagi," senyuman miring tercetak di bibir perempuan itu. Mata gadis itu kini beralih menatap sosok manusia yang berada di pojok ruangan. Si juru kunci permainan ini.

"Buat apa dilanjutin? Kak Nayeon udah gak ada, kita gak akan dapat uang lagi," ucap Jeongin yang terdengar mulai pasrah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buat apa dilanjutin? Kak Nayeon udah gak ada, kita gak akan dapat uang lagi," ucap Jeongin yang terdengar mulai pasrah.

Ah ralat, itu bukan Jeongin. Sebut saja namanya Ayen, pribadi Jeongin yang lain.

"Yaelah, selesaiin dulu lah tugasnya! Lo mau dipenjara? Gue yakin, Ryujin pasti kasih tahu polisi kalau kita juga bagian dari mafianya dan kita bisa ditangkap, Ayen! Kita harus cari cara untuk selesaiin mereka sebelum mereka selesaiin kita!"

Yuna mendengus, dia sudah lelah. Ah, semuanya berantakan. Eh... tapi...

"Kita masih ada Kak Mark."

𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 , 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐨𝐧𝐞 [𝐟𝐢𝐧]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang