𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 , 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐨𝐧𝐞 [𝐟𝐢𝐧]

CODE O9

menembus dosa krn chap 8 rada pendek + telat bgt updatenya🥰❤️ tenang, besok tetap update seperti biasa kok😊

anw, terima kasih 1k reads dan 255 votesnya❤️

Jeongin, Minho, dan Felix berjalan menuju taman belakang. Kata Jeongin, ada hal penting yang ia harus katakan. Minho dan Felix sih mengiyakan saja. Mereka tidak punya alasan spesifik untuk menolak Jeongin. Toh, Jeongin adalah seseorang yang dapat mereka percaya dan harus mereka jaga. Mengingat kegemoian yang tercetak di wajahnya, siapa pula yang tidak mau menjaganya.

Yah... Padahal sih, tidak ada yang bisa dipercaya disini.

"Mau ngomong apa, Jeong?" tanya Minho.

"Yeah, Mate. What is it about? Kalau tentang Mafia, gue cabut deh. Bosen banget dengernya. I just want to live freely, gak dikejar mafia gini," tutur Felix dengan aksen Australianya.

"Iya, gue juga. Capek banget anjir dimana-mana mafia."

"Makanya itu, gue harus peringatin kalian," Jeongin membuang nafasnya pelan. "Kalo gue bilang, Changbin, Ryujin, dan Chaeryoung belom mati gimana?"

"That's good," ucap Felix singkat. "Emangnya, mereka udah ditemuin?"

"Gak tahu sih, asal ngomong doang," ucap Jeongin sambil menaikkan bahunya acuh. "Ryujin sih, kayaknya udah tewas beneran," suara tawa kecil keluar dari mulutnya.

"K-Kok... Kok lo malah ketawa? Is that even funny?" ucap Felix berhati-hati. Bulu kuduknya merinding sendiri. Apa jangan-jangan, Jeongin yang mafianya?

"Eh iya, sorry," lelaki berdarah Korea itu berhenti tertawa. "Gue keinget aja sama mukanya Hyunjin semenjak Ryujin hilang. Mukanya suram banget. Kasihan sih, tapi ngakak aja," ucap lelaki berbehel itu.

"Ah iya juga ya, Hyunjin sama Ryujin kan deket banget dari kecil," balas Minho.

"Yeji gimana? Bukannya Hyunjin juga deket sama Yeji?" tanya Felix.

"Yeji..?"