!! warning : will be a long chapter !!
(kurleb 2500+ words)Rencana kedua belah pihak telah sampai menuju klimaks. Mereka hanya harus melakukan semua hal sesuai dengan rencana dan...
Target mereka akan tercapai.
Yuna mebenarkan hoodie hitamnya dan letak masker hitamnya. Dalam hati ia berdoa : Semoga Jeongin tidak sadar di saat seperti ini.
"Ayen, gimana? Lo udah lacak handphone Ryujin?"
Jeong—Ayen menggeleng. "Gak kelihatan," balas lelaki itu. Sejujurnya, Ayen gregetan sekarang. Rasanya ia ingin Ryujin datang ke sekolah lebih cepat agar Ayen dapat menyelesaikan hidup Ryujin lebih cepat pula.
"Kak Mark dimana?" tanya Yuna, mengintip sedikit ke handphone Ayen yang dapat melacak keberadaan handphone lainnya.
"Gak kelihatan juga nih? Kak Mark matiin GPSnya kayaknya."
Yuna mengangguk. "Kak Mark telat kali ya? Yaudah deh, ikutin arah permainannya aja."
"Lo seriusan udah matiin GPS handphone lo kan? Jangan sampai lo bisa kelacak!" ucap Ryujin pada lelaki tinggi itu.
Lawan bicaranya mengangguk. "Yaudah, gue stand by di posisi ya?"
Ryujin mengangguk. Kini, fokusnya beralih kepada Jeongyeon yang ada di kirinya. "Kak, lo sama dia juga stand by ya. Jangan lupa bawa pasukan polisi yang lain."
Jeongyeon dan kawannya memberi hormat kepada Ryujin sebelum melangkahkan kaki keluar dari markas bersama lelaki yang lainnya.
"Lo jaga di sini, gue gak mau seorang yang gue jaga hilang dan dibunuh mafia lagi."
"Dan... Lo.... Serius mau ngorbanin diri lo sendiri demi memenangkan perang ini?"Ia mengangguk. "Gue cukup muak ditahan di sini berhari-hari, ah salah. Berminggu-minggu. Gue gak mau usaha gue nahanin diri agar gak keluar ini sia-sia. Gue pengen kalian menang dan ini satu-satunya cara biar kita bisa menang, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 , 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐨𝐧𝐞 [𝐟𝐢𝐧]
Misterio / Suspenso- 𝗳𝘁. 𝗷𝘆𝗽 𝗲𝗻𝘁'𝘀 𝗴𝗼𝘁𝟳, 𝗱𝗮𝘆𝟲, 𝘁𝘄𝗶𝗰𝗲, 𝘀𝘁𝗿𝗮𝘆 𝗸𝗶𝗱𝘀, 𝗶𝘁𝘇𝘆 "𝘔𝘢𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘧𝘪𝘢 𝘨𝘢𝘮𝘦 𝘺𝘶𝘬!" "𝘠𝘶𝘯𝘢, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘤𝘢𝘯𝘥𝘢." "𝘏𝘢𝘩?" "𝘋𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘧𝘪𝘢." ☆彡 𝙗...