"Check up nanti siang, aku temani."
Jongin menggeleng keras mendengar tawaran Sehun. "Tidak mau, tadi kan sudah aku bilang."
"Usia baby sudah 3 bulan, aku takut terjadi sesuatu saat kau sendiri."
"Aku ini pria jika kau lupa." Jongin merotasikan matanya kesal. Membuat Sehun mendengus kesal.
Jongin mendekati pria yang berstatus suaminya itu, menangkup pipi Sehun dengan tangannya, "Tidak perlu khawatir, aku ditemani kakakku nanti."
Sehun tersenyum hambar sebelum beranjak, mengambil jasnya lalu pergi. Dia tahu Jongin berbohong perihal pergi bersama kakaknya.
Calon kakak iparnya -Minho- yang kebetulan bertemu dengannya di restoran dua hari lalu curhat singkat bahwa dia ditinggal kekasihnya ke Jeju selama seminggu.
Jongin hanya menatap kepergian Sehun dengan wajah datar. Apa yang bisa dia harapkan dari pernikahan ini.
***
"Kau telat 30 menit."
"Maaf, lagi pula kau belum masuk ke ruang dokter kan."
Jongin mendengus mendengar pria di hadapannya bicara tanpa ada rasa bersalah.
"Kim Jongin." Panggilan dari perawat membuat Jongin dan pria tadi berdiri, berjalan ke ruang dokter kandungan.
"Kau tidak mengubah margamu?"
"Percuma, setelah baby dapat aktanya juga kita akan bercerai."
"Ya, lalu kembalilah padaku."
"Dalam mimpimu, Park sialan Chanyeol."
Mereka memasuki ruangan dan disambut tawa oleh dokter wanita dengan potongan rambut sebahu.
"Bagaimana kabarmu Jongin?"
"Apa kali ini aku bisa melihat baby, Dokter Byun?" Tanya Jongin antusias sesaat setelah mendudukan dirinya. Mengabaikan pertanyaan dari dokternya.
"Tentu. Kemarilah." Dokter Byun beranjak dari kursinya, menyiapkan alat USG.
Jongin dengan senangnya menghampiri dokter itu, sedangkan Chanyeol tetap duduk di kursinya. Toh dia masih bisa melihat monitor USG-nya.
Transduser itu bergerak di perut Jongin. Kedua orang tua bayi itu menatap antusias ke layar monitor.
"Yang seperti kacang itu. Itu baby Kai."
Jongin antusias mengoceh saat melihat gumpalan kecil itu. Senyumnya tidak luntur sama sekali.
Setelah puas melihat dan mendengar suara samar di dalam perutnya, kini saatnya dokter itu memeriksa kondisi Jongin.
"Apa kau stress akhir-akhir ini?"
"Tidak, aku sangat senang karena baby Kai."
"Tapi semua hasil pemeriksaan ini mengatakan hal lain. Kau sedang stress."
"Apa itu akan berpengaruh ke janinnya?" Chanyeol yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara.
"Tentu. Apalagi male pregnant lebih berbahaya. Kalian harus hati-hati menjaga bayi dan ibunya."
"Dengar, jangan bahayakan baby."
Jongin merengut mendengar omelan Chanyeol. Dulu siapa coba yang menolak bayi ini.
YOU ARE READING
Heaven
FanfictionHanya karena ketundukannya pada ayahnya, Sehun harus rela memutuskan hubungannya dengan kekasihnya dan menikahi pria lain yang bahkan tidak dia kenal sama sekali. Pria yang menyimpan sejuta rasa kesedihan yang dapat Sehun lihat dimatanya, Kim Jongin.