5-penjelasan

47 4 4
                                    

Kak Seonghwa memilih untuk menjelaskan semuanya di rumah. Di rumahku. Ya lagi pula, menjelaskan sesuatu di mobil bukanlah pilihan yang tepat. Bisa bisa kak Seonghwa tidak fokus nanti.

Kak Seonghwa memakirkan mobilnya di garasi mobil lalu kami berdua pun turun. Kami berdua pun duduk di sofa ruang tamu milikku. Kak Seonghwa memilih untuk duduk di sebelahku.

"kamu mau minta penjelasan dari mana hm?" tanya kak Seonghwa sambil menatap kearahku.

"dari omongan kak San, maksudnya apa? Ga selama siapa hubungan kita?"

"gini, dia itu mantanku ren. Eunseo, maksud San adalah, dulu aku sama dia pacaran kurang lebih ya 5 tahun. Dari aku SMA kalo ga salah, trus ya ada hal yang bikin kita putus. Sampe akhirnya, ga lama aku ketemu kamu, dan ya disinilah kita sekarang,"

"oke...kaka yakin itu aja yang perlu kaka jelasin ke aku?" tanyaku memastikan. Karena ya, jujur saja aku merasa masih kurang biarpun hanya itu kan penjelasan yang aku butuhkan?

Masalahnya hanyalah, kak Seonghwa tidak pernah memberitahu ku dia punya mantan. Sial feeling ku jadi acak-acakan begini.

"iya sayang, kamu cemburu?"

"h—hah? ya enggalah haha...itukan dulu, masa lalu kamu," balasku berusaha untuk terlihat baik baik saja.

"good," balasnya lalu mengusap pipiku. "jangan mikir aneh aneh lagi ya?"

Lalu aku mengangguk.

"aku pulang ya?" tanya kak Seonghwa.

"um..can you stay here?" pintaku. "pleaseee?"

Kak Seonghwa tersenyum lalu memelukku. "hahaha sure if you ask to," 

Lalu aku pun membalas pelukannya.

Aku, hanya berharap. Semua kesenangan dan keindahan ini, akan berakhir selamanya. Aku juga berharap, semoga tidak ada seseorang yang mengambil kebahagiaan ini dariku. Semoga saja.

Paginya, aku menyiapkan dua piring sarapan. Untukku dan kak Seonghwa. Sesuai permintaan ku kemarin malam, kak Seonghwa benar-benar disini menemaniku.

Kalian tenang saja, kami tidak tidur bersama sama, bahkan dia sendiri yang meminta agar dia tidur di kamar sebelah.

Kembali ke kegiatan ku, aku membuat pancake dengan adonan pancake instan yang ku beli seminggu yang lalu. Karna, jika aku harus buat pancake secara manual, maka itu akan sangat membutuhkan waktu yang banyak.

Saat ini jam baru menunjukkan pukul 06.43 pagi hari. Kutebak kak Seonghwa pasti belum terbangun. Untunglah dia pemilik perusahaan, sehingga tidak perlu repot-repot cari alasan kalau telat ke kantor.

Tidak berangkatpun tidak masalah.

"madu nya mana ya?" gumamku sambil membuka lemari dapur.

Padahal pancake nya sudah siap, kurang madu saja nih. Aku mencari beberapa saat hingga suara berat menginterupsi ku. Siapa lagi kalau bukan—

"madunya di meja makan sayang," ucap kak Seonghwa.

Aku yang sedang sibuk mencari pun jadi terkejut dan kepalaku terhantuk pintu lemari, "aduh!"

Tidak, ini tidak akan menjadi pagi yang romantis. Kak Seonghwa tidak akan datang kepadaku menanyakan kondisi ku lalu menciumnya.

Dia hanya tertawa.

"makanya cari yang bener, botol segede gini masa ga keliatan?" balasnya lalu duduk di kursi meja makan.

"ya maap, kan ke fokusan bikin pancake tau," akupun membawa dua piring berisi pancake lalu kuletakkan diatas meja makan.

"nih, gaabis aku pites kamu kak," balasku.

"gausah galak galak, aku galakin balik nanti ciut," jawabnya.

Oke baiklah itu fakta. Dia sangat menyeramkan kalau sedang mode galak.

"i–ih iya, lagian ngetawain sih, bukannya di elus gitu kepalanya," ucapku sambil mem-pout kan bibirku.

"hmm maunya kamu itumah, nanti kalo di elus, ada yang salting soalnya,"

"heh, udah udah ah makan buruan, trus ke kantor," balasku.

Lalu kami berdua pun sarapan dengan damai. Setelah selesai dengan sarapan, aku pun membersihkan meja dan mencuci piring. Lalu kak Seonghwa pun pamit untuk pulang karna ia akan kekantornya.

Buat kalian yang bertanya tanya, kenapa aku tidak kuliah, alasannya adalah karna aku sudah selesai dengan skripsiku. Wisuda nya tinggal bulan depan, dan kak Seonghwa tidak mengijinkan ku untuk magang.

Jadi ya, keseharianku kalau tidak ada kak Seonghwa ya hanya dirumah. Atau kadang kalau aku sedang bosan, aku akan jalan jalan sendirian.

Sebenarnya aku rindu kuliah sih. Bertemu teman temanku dan ya ada kesibukan.

Akhirnya aku memilih untuk menonton tv saja. Rasanya terlalu malas untuk melangkah keatas buat mandi.

tingg

Bunyi bel? Tumben sekali?

Kalaupun itu kak Seonghwa, dia tidak akan memencet bel. Dia biasanya akan menelfon ku atau langsung datang saja tiba tiba lalu masuk.

"siapa ya?" gumamku.

Aku pun berjalan keluar rumah dan membuka pagar rumahku, lalu aku melihat sosok laki laki yang tidak asing disana.

"haii karen," sapanya.

"loh? kak Yunho?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

stay or defeat? | seonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang