Sugeng rawuh...
(Edisi sedang ngenes karena tidak ada chatime di domku 🥲)
⚠️ TW// Crossdressing, mention suicidal thought
Dimohon untuk mundur bagi yang tidak berkenan. 🙏
*
*
*Jimin menatap pantulan dirinya, cantik dan mempesona. Dress selutut berwarna merah bata memeluk lekuk tubuhnya dengan pas, rambut palsunya yang berwarna keabu-abuan tergerai manis di bahunya. Jimin tak lupa memoles wajahnya dengan make up tipis, dan menambahkan pelembab bibir agar tidak nampak pucat.
Cantik dan mempesona. Sempurna.
Sayangnya, ia lelaki.
"Sudah siap? Ayo."
Jimin mengangguk menanggapi sang kakak. Sepatu dengan hak lima senti ia kenakan.
Dalam kurun waktu sepuluh menit, mobil mereka sudah memasuki area parkir rumah sakit.
Kotak hadiah yang sebelumnya ada di bangku belakang ia raih. Kakaknya memberi gestur agar ia bergerak lebih cepat.
Tepat di kamar VIP bernomor 13, Jimin dan kakaknya berhenti dan menghela napas pelan.
"Tak perlu memaksakan diri, oke?" Jimin mengangguk.
Di sana, sang ayah menyambut mereka dengan raut bahagia.
"Ayah, selamat ulang tahun."
"Terima kasih, putriku."
Jimin tersenyum seraya memeluk pria yang berstatus sebagai ayahnya. Beberapa kerabat juga datang dan mengucapkan selamat padanya. Jimin duduk di sofa sambil menatap mereka, tersenyum seraya mengusap lengannya yang mulai kedinginan.
Hela napas lelahnya mengiringi derap langkah sepatunya yang kini menapaki koridor rumah sakit, bersiap pulang lebih awal.
Kakaknya masih tinggal, masih bercakap riang dengan kerabat dan juga ayahnya.
Jimin melambai pada taksi yang tak jauh darinya.
"Sungai Han." Ucapnya.
Beberapa saat kemudian, ia sampai. Dinginnya angin malam seketika menyapa dirinya.
Ia membawa dirinya untuk duduk di bangku yang tersedia dan agak jauh dari keramaian, lalu ia melepas sepatunya.
Detik berikutnya, Jimin merenung.
Terus bertanya apakah hal yang ia lakukan ini benar?
Angin malam menyapanya lagi, dengan alunan gitar yang merdu. Tunggu dulu...
Gitar?
Jimin menoleh dan mendapati sosok lain di sampingnya.
"Apa kau mau lompat kesana?" Tanyanya sambil menunjuk sungai dengan jari.
"Mungkin?"
"Kenapa tidak yakin begitu?"
"Entahlah. Sepertinya aku akan gagal karena aku bisa berenang."
Lelaki dengan gitar itu tertawa pelan.
"Kau lucu."
"Terima kasih pujiannya."
Hening setelahnya. Menit berikutnya, lelaki itu kembali memetik senar gitarnya. Jimin memejamkan mata, dan bibirnya mendendang pelan.
"Suaramu bagus. Mau jadi vokalisku?"
"Lain kali."
"Aku Min Yoongi."
"Park Jimin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebaris Kisah
FanfictionKumpulan cerita random dengan Bangtan sebagai tokohnya BxB Slow update karena ini hanyalah hasil kegabutan saia 🙏🏻😅