Bagas & Amita

189 8 0
                                    

Happy Reading ☺

~Dirumah Keluarga Aditama

Hari ini adalah hari yang ditunggu tunggu gadis ini yaitu hari dimana dia akan melakukan mos disekolah nya .

" Selamat pagi pa", ucap aku

" Selamat pagi sayang" ucap papaku.

" Jadi ceritanya mama sama abang dikacangin gitu? " Akupun ketawa kecil mendengar nya

"oiya aku sampai lupa selamat pagi mama dan abang ku tercinta". Dengan senyuman yang menampakkan deretan gigi putihku .

" Kamu mau mama ambilin apa? " , " Aku mau nasi goreng sama ayam ma.

Sangking nikmatnya nasi goreng buatan mama aku sampai lupa jika hari ini aku pertama masuk sekolah .

Astaga

"Ma.pa aku luan yah soalnya hari ini aku mos, bentar lagi sudah masuk" Mama dan papa mengangguk iya lalu aku langsung menyalimi kedua orang tuaku.

"Hati-hati sayang" ucap mama dan papa ku.

Lalu aku keluar komplek untuk mencari angkutan umum namun tidak ada satupun angkutan umum yang ada, akhirnya aku dapat tapi ramai, mau gk mau aku harus naik, jika tidak aku gk bisa kesekolah dan pasti kenak hukum

Setelah 15 menit, aku langsung lari ke gerbang namun gerbang sudah tertutup dan aku pun mencari cara agar bisa masuk kedalam .

Duh gimana nih

Tanpa pikir lagi, mau gk mau aku harus manjat pagar samping sekolah untung gk terlalu tinggi, dan disitu cuma aku doang sebelum manjat ada seseorang pria didekat ku, dengan baju seragam yang sama.

" Ngapain lo " Ucap seseorang dideket ku

" Jualan "

Bagas melihat sekitarnya apakah benar wanita ini berjualan dengan seragam sekolah yang sama dengannya?

" Cewek nakal"

Amita yang mendengar itu langsung membalikan badannya

" Gue bukan cewek nakal "

" Bodo"

" Lo tuh yang bodo"

" Oh "

" Gk usah banyak tanyak, gue telat nih "

" Terus? "

" Terus apasih? Aneh lo "

" Lo telat? " Tanyakku

" Hmmm "

" Kok lo bisa telat? Gue kira cuma gue siswa yang telat rupanya lo juga "

Ia hanya melirik sekilas menanggapi wanita ini

" Dasar kulkas "

Bagas langsung melirik tajam ke arahnya

" Mata " Aku melirik nya juga sekilas

" Dua "

" Uda awas lo, gue mau manjat "

" Oke "

" Sempurna "

" Penjahat kelamin "

Ia langsung berjalan ke arah pintu samping nembus ke koridor sekolah, meninggalkan wanita nakal itu disana sendiri berjuang supaya masuk.

Tidak sampai 3 menit ia lolos masuk ke dalam koridor sekolah, melihat sekeliling tampak sepi, ia menghembuskan nafasnya syukur karena tidak ada yang melihatnya kecuali cowok kulkas, dan menyebalkan itu.

Berjalan dengan hati-hati seperti maling yang takut ketahuan , keringat terus mengalir dibaju dan kening sungguh melelehkan.

Buk shinta selaku guru bk sedang patroli keadaan baik di sepanjang koridor,kantin, taman sekolah, dan semua lab apakah muridnya sudah masuk semua atau tidak?

Alhasil ia kembali ke ruang bk, tidak ada anak yang nakal sepagi ini lagi.

Menaiki lantai 1 amita langsung buru-buru masuk untung saja belom ada guru yang masuk di kelasnya,lalu dengan muka yang tidak berdosa ia mendudukkan bokongnya dibangku kesayangan nya

Syukurlah, batinnya

Banyak yang baca, tapi gk mau ninggalkan jejak 😢

Hai, gimana sih di part ini? Suka gk?

Kalo ada yang salah atau gk masuk akal maaf ya, soalnya ini cerita novel pertama ku diwp

Jadi aku agak hapal dikit tentang bahasa-bahasa luar daerah ku

Salam kenal :) ❤

AgasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang