Setelah kembalinya Pasukan Lightborn dan Tuan Puteri Silvana dengan membawa kekalahan di medan pertempuran melawan Pasukan Dark Forces beserta para demonnya. Silvana menjadi sangat perenung, dia selalu terbayang-bayang dengan orang yang mengaku bahwa dirinya adalah Dyrroth yang mirip sekali dengan adiknya. Pertemuan itu membuat Silvana menjadi sangat tidak tenang dan gelisah. Suatu ketika, Alucard yang sedang diobati oleh tabib kerajaan tidak sengaja melihat Silvana berjalan menuju tempat persemayaman adiknya yang telah tiada. Alucard melihat disana Silvana sedang menangis sambil memeluk batu nisan adiknya.
Alucard berniat untuk menghampirinya tapi keadaannya masih belum memungkinkan untuk berjalan-jalan dulu. Akhirnya, Alucard meminta Granger untuk menghampiri Silvana dan menyuruhnya untuk menenangkan tuan puteri.
Alucard : "Granger....aku butuh
bantuanmu?".
Granger : " Kau butuh apa, Alu?".
Alucard : "Tolong kau hampiri
Tuan Puteri Silvana
dan hibur dia supaya
tuan puteri bisa
tersenyum".
Granger : " Haaa.....Apa kau yakin
dengan hal itu, Alu?
kau tau sendiri kan aku
seperti apa orangnya".
Alucard : "Iya aku tau, Granger!
Tapi sekarang cuma
ada dirimu yang bisa
membantu ku. Aku
tidak bisa menyuruh
Harrith karena dia
sedang dirawat karena
lukanya yang sangat
parah. Jadi, tolonglah
bantu aku?".
Granger : " Baiklah, aku akan
membantumu dengan
sangat terpaksa aku
harus melakukan ini".
Alucard : "Terimakasih Granger".
Granger : " Sama-sama".Akhirnya, Granger pun pergi menemui Silvana yang ada di tempat persemayaman adiknya. Granger merasa bingung karena selama ini dia tidak pernah bisa menghibur seseorang karena memang dari sikapnya yang dingin, misterius dan keras. Granger sangat berbeda dengan Harrith yang bersifat konyol, lucu dan menyenangkan.
Seketika itu pun Granger sudah sampai di tempat persemayaman tersebut. Kemudian, Granger pun memegang pundak Silvana sambil menanyakan apa yang sedang ia pikirkan.
Granger : "Tuan puteri". (Sambil
memegang pundak
Silvana)
Silvana : "Ehh.....Granger, Ada
apa kau kemari?".
Granger : "Tidak ada apa-apa,
Puteri! Aku lihat tuan
puteri kok sedang
sedih mangkanya saya
kemari". (Tersenyum)
Silvana : "Ohh kirain ada apa,
Gapapa kok Granger
tidak ada masalah apa-
apa".
Granger : "Syukurlah tuan puteri
tidak apa-apa". (Sambil
mengusap air mata
Silvana)
Silvana : "Iya...iya...iya Granger.
Terimakasih ya Granger
kau sudah peduli pada
ku". (Tersipu malu)
Granger : "Ehh maafkan saya,
saya sudah lancang
kepadamu, Tuan Puteri
". (Sambil memaling
tangannya)
Silvana : " Hmmm.....iya gapapa".
(Tersenyum)Akhirnya Granger dan Silvana pun kembali ke dalam kekaisaran. Dengan perasaan yang masih ragu, Silvana pun mencoba menceritakan pertemuannya tadi kepada ayahnya.
Silvana : "Ayah". (Sambil berjalan
mendekat)
Raja Moniyan : "Ada apa anak
ku?".
Silvana : "Aku ingin membicara
kan sesuatu denganmu,
Ayah".
Raja Moniyan : "Mau bicara apa
kelihatannya
serius banget?".
Silvana : "Ini semua soal adik,
Ayah".
Raja Moniyan : "Soal Aurellius,
Ada informasi
apa tentang adik
mu, Silvana?".
Silvana : "Dia masih hidup".
Raja Moniyan : "Apaaa...?". (Tidak
percaya)
Silvana : "Iya Ayah, adik masih
hidup tapi dia sekarang
ada bersama para
demon pimpinan Dark
Abyss".
Raja Moniyan : "Apa benar ada
nya berita ini".
Silvana : "Iya benar, Ayah. Kalau
masih ragu. Ayah bisa
tanya kepada Alucard".
Raja Moniyan : "Kenapa kepada
Alucard?".
Silvana : "Karena dia yang telah
bertarung melawannya
dan terluka. Sekarang
ada di ruang tabib".
Raja Moniyan : "Baiklah, Ayah
akan menemui-
nya dan bertanya
apakah ini semua
benar".
KAMU SEDANG MEMBACA
Dyrroth : The Prince of Darkness
FantasiSINOPSIS Kisah ini menceritakan seorang pangeran yang bernama Dyrroth. Dia berasal dari Kekaisaran Moniyan yaitu sebuah kekaisaran yang sangat ditakuti di daerah nya. namun, di hari ulang tahunnya yang pertama pangeran kecil ini terbunuh. setelah b...