BAB 15

9 5 0
                                    

Follow me on :

Wattpad : @wisairena
IG : wisairenaa
FB : Wisa Irena

¤ High School Love Story ¤
¤ Aletta ¤


"Gue tunggu lo di parkiran" ujar Arjuna saat aku berkemas-kemas hendak pulang.

"Iya-iya" jawabku memandangnya sekilas lalu kembali merapikan buku-bukuku.

Setelah itu, Arjuna menyampirkan tasnya di salah satu bahunya dan beranjak keluar kelas meninggalkanku.

Setelah semua buku-bukuku ku masukkan ke dalam tasku, aku segera keluar kelas menuju parkiran seperti yang telah Arjuna katakan.

Sebenarnya ingin sekali aku kabur. Namun sepertinya Arjuna sudah mengetahui niat awalku ini, alhasil Arjuna langsung memperingkatkanku agar tidak kabur. Kalau aku berani kabur, maka masa kesepakatan kami harus di perpanjang.

Karena aku masih sayang nyawa untuk tidak berlama-lama dengannya, jadinya aku menurut saja. Sekarang aku benar-benar tak berdaya di buatnya. Memang benar-benar Arjuna mengandung darah titisan Hitler.

Aku berjalan melewati koridor. Namun tiba-tiba perutku mules, alhasil aku harus putar haluan ke kamar mandi terlebih dahulu.

"Ah...akhirnya..." ujarku lega saat keluar dari toilet.

Aku mencuci tanganku dan mengambil tas yang memang ku letakkan tadi di samping wastafel toilet.

Tiba-tiba aku mendengar suara deheman. Ah.... ternyata ada Chery dan dua dayang-dayangnya, Melly dan Diana yang juga sedang mencuci tangan.

Saat aku hendak keluar dari toilet, tiba-tiba Chery menghadangku.

"Minggir, gue mau lewat" ujarku pelan.

"Gue gak ngehalangin jalan lo kok. Tuh, jalan masih lebar" jawab Chery menunjuk sisi sebelah kanannya menggunakan dagunya.

Aku menghela napas. Kemudian aku berjalan ke sisi yang ditunjuk Chery. Namun tiba-tiba Melly menghadang sedangkan Diana menghadang di sisi lainnya.

Aku bedecak "Ck, lo mau apa ?" tanyaku dengan nada yang bersahabat.

Chery melipat tangannya di depan dada "Gue mau lo jauh-jauh dari Arjuna !" ujar Chery yang membuat alisku seketika menaut.

Jauh-jauh dari Arjuna ? Eh, memang kami sedekat apa, sampai perlu jauh-jauh ?

Aku melipat tanganku "Gue gak ada niat buat deket-deket sama Arjuna" ujarku datar sambil menatap Chery.

"Hah, gak mau deket-deket lo bilang, tapi nempel terus. Itu namanya yang gak mau dekat-dekat ?" ujar Chery dengan smiriknya.

Nempel terus ? Astaga ! Sejak kapan aku sama Arjuna nempel terus ? Ok, ok, aku akui kalau aku dan Arjuna duduk semeja, tapi kalau nempel, gak deh kayaknya.

"Jangan harap kalau Arjuna bakal suka sama lo" ujarnya lagi yang langsung membuatku berdecak.

Hah ! Siapa juga yang berharap kalau Arjuna suka sama aku. Tak sedetik pun sempat terpikirkan oleh ku. Ah...aku tahu sekarang. Chery sedang cemburu.

Aku tersenyum miring "Kalaupun nanti Arjuna suka sama gue, urusannya sama lo apa ?" tanyaku sambil tetap menatapnya.

Ok, ok, sebenarnya aku malas banget berurusan sama orang-orang gak penting seperti Chery ini. Apalagi harus membahas hal-hal yang gak penting, seperti sekarang ini.

Chery mengeraskan rahangnya menahan amarah "Arjuna gak bakal suka sama cewek kayak lo !" Chery menunjuk dengan telunjuknya tepat di wajahku.

Aku langsung menyingkirkan tangannya yang menunjukku "Terus lo pikir Arjuna bakal suka sama cewek kayak lo ?" tanyaku dengan tatapanku masih tetap fokus menatap Chery.

High School Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang