BAB 8

12 5 0
                                    

Follow me on :

Wattpad : @wisairena
IG : wisairenaa
FB : Wisa Irena

¤ High School Love Story ¤
¤ Aletta ¤

Biar gue aja” Arjuna yang tiba-tiba datang.

Gerakan Marsel yang ingin menggendongku terhenti “Lo mau gantiin gue buat bawa Aletta ke UKS ?” tanya Marsel yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Arjuna “Ya…silahkan dengan senang hati" ujar Marsel mempersilahkan Arjuna.

Arjuna hendak ingin mengendongku, tapi ku tahan “Gak usah, gue bisa sendiri” ujarku menolak.

Arjuna mendengus “Lo gak usah bawel” ujar Arjuna kemudian menggedongku. Bisa kulihat Bella tiba-tiba tersenyum jahil. Awas aja nih anak.

Tiba-tiba keributan memenuhi lapangan. Bisa ku dengar teman-teman sekelasku memekik kaget saat Arjuna menggendongku. Isshhh…alay banget.

Jujur aku sedikit gugup saat ini. Bella pakai gak mau ikut segala lagi, benar-benar teman laknat. Tapi segera ku enyahkan. Takutnya nanti ketahuan sama nih cowok. Bisa-bisa nanti aku jadi bulan-bulannya untuk mengejekku.

Sesampainya di UKS, Arjuna menurunkanku di salah satu tempat tidur “Lo tunggu disini aja dulu ! Gue mau panggilin anak PMR” ujar Arjuna, ralat ucapanya terdengar seperti perintah di telingaku.

“Iya-iya” jawabku.

Setelah itu Arjuna keluar dari UKS. Tak lama datang seorang perempuan dengan rambut yang dukuncir. Ku tebak dia pasti salah satu anggota PMR SMA Harapan.

“Yang mana kaki yang sakit, Al” tanyanya.

Lho kok dia tahu yang sakit itu kakiku. Aku kan belum bilang. Terus dia tahu dari mana namaku. Perasaan belum kenalan deh. Namun rasa penasaran itu kuenyahkan sementara merasakan nyeri di kakiku semakin menjadi.

“Ah, oh…yang sebelah kiri” jawabku sambil menggoyang-goyangkan kaki kiriku yang sedikit sakit.

Dia mengangguk kemudian melepas sepatuku. Ia mengoleskan salep di kakiku dan memijatnya sebentar.

“Kaki lo gak papa. Jangan banyak gerak dulu ya, Al” ujarnya yang hanya ku angguki.

“Emmm…lo tahu nama gue darimana ?” pertanyaan yang sedari tadi kupendam, menguap seketika.

Ia menoleh padaku “Siapa sih gak kenal sama lo. Si pintar kebanggan guru” ujarnya yang membuatku menganggukan kepala. Owhhh…ternyata begitu.

“Terus lo tahu darimana kalau kaki gue yang sakit, Padahal tadi kan gue belum bilang ? tanyaku lagi.

“Oh…yang itu tadi Arjuna yang ngasih tahu” jawabnya yang lagi-lagi kujawab dengan anggukan kepala.

Oh iya dimana tuh anak. Kok gak nongol-nongol ? Aishhh…apa-apaan sih aku. Ngapain juga nyariin dia. Pasti dia udah ke kelaslah.

“Yaudah…gue balik ya ke kelas. Lo istirahat aja dulu disini” ujarnya memberi saran.

“Makasih ya- Mila” ucapku. Ah…ternyata namanya Mila, saat ku lihat tag namenya.

“Oh..ok. Gue balik ya” ujarnya  lagi yang hanya ku jawab dengan anggukan kepala berkali-kali.

Sepeninggal Mila, tinggallah aku sendiri di dalam UKS.  Untung aku bawa handphone tadi. Jadi aku bisa bersantai sambil memainkan handphoneku.

“Nih buat lo” ujar Arjuna tiba-tiba sambil menyodorkan susu coklat.
Nih anak kok kayak setan ya, tiba-tiba datang. Kok gak kedengeran sih. Wah… jangan-jangan nih anak punya kekuatan superanatural pagi semacam teleportasi misalnya ?

High School Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang