BAB 20

8 2 0
                                    

Follow me on :

Wattpad : @wisairena
IG : wisairenaa
FB : Wisa Irena

¤ High School Love Story ¤
¤ Aletta ¤


"Lo nguping ya ?" tanya Arjuna. Bukan, bukan pertanyaan, tapi lebih terdengar seperti tuduhan.

"Enak aja lo bilang gue nguping, apa gunanya buat gue" ujarku tak terima dengan tuduhannya.

Arjuna menatapku penuh selidik. Dan tatapannya itu membuat jantungku berdegub kencang sekaligus ingin ku colok sekarang juga pake garpunya mang Kasep, penjual bakso di SMA Harapan.

"Terus lo ngapain kesini ? Tahu darimana lo rumah gue ? Lo ngikutin gue ya ?" tanyanya beruntut.

Eh Bambang, nanyaknya bisa satu-satu gak. Aku cuman punya satu mulut nih soalnya.

Aku menghela napas "Pertama, gue mau ngasih handphone lo dan ngambil handphone gue yang ketuker" ujarku sambil menunjukkan handphonenya yang sedari tadi ku pegang.

"Kedua, gue tahu alamat rumah lo dari Marsel" lanjutku "Dan yang ketiga !" ucapku sedikit tegas "Gue gak ada waktu buat ngikutin lo !" ucapku sarkas "Karena gue bukan penguntit !" ucapku lebih sarkas.

Ah, enak aja dia bilang aku ngikutin dia. Kayak gak ada kerjaan aja. Lagi pula apa untungnya aku ngikutin dia. Unfaedah banget !

Arjuna hanya menatapku dengan heran "Oh" dan hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya untuk menanggapi penjelasanku tadi.

Ah...kurang ajar memang ya !

Aku menyerahkan handphone Arjuna ke Arjuna dan kemudian menjulurkan tanganku ke depan Arjuna, ingin meminta handphoneku.

"Apa nih ?" tanyanya bingung sambil mengambil handphonenya dari tanganku.

"Lo gak lihat ini tangan" jawabku memutar tanganku di depan wajahnya.

Arjuna menyingkirkan tanganku "Iya gue tahu itu tangan. Maksud gue buat apa ?" tanyanya "Minta ongkos ?" tanyanya.

Wah...itu pertanyaan atau apa ya. Kok kayak ngeremehin banget ya. Terus dia bilang apa ? Ongkos ? Ah, dia kira aku kurir apa. Benar-benar ngeselin !

Aku berdecak "Ck, lo kira gue gak punya uang, sampai gue harus minta uang sama lo" sahutku tak terima.

Arjuna melipat tangannya di depan dada "Kalau bukan minta ongkos, apa coba ?" tanyanya.

"Handphone, handphone gue mana !" ujarku kesal.

"Oh, bilang dong" sahutnya.

Ah, benar-benar menguras emosi kalau ngomong sama orang yang beginian.

"Nih..." Arjuna menyodorkan handphonku ke arahku.

Aku mengambil handphoneku dan menyerahkan kantong plastik titipan mama "Nih....titipan dari mama"

Arjuna mengambilnya "Ini apa ?" tanyanya.

Dia gak punya mata ya ? Kan bisa lihat sendiri.

Aku berdecak "Cake" sahutku seadanya.

Arjuna mengangguk "Bilangin makasih ya sama mama lo" ujarnya yang ku jawab dengan anggukan ogah-ogahan.

"Gue balik dulu ya" ucapku sambil melangkah pergi.

"Tunggu..." ujarnya tiba-tiba menarik tanganku.

Tapi btw, kok dia sering banget ya narik-narik. Hobinya tarik tambang ya mas ? Ok,ok lupain.

High School Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang