BAB 9

15 6 0
                                    

Follow me on :

Wattpad : @wisairena
IG : wisairenaa
FB : Wisa Irena

¤ High School Love Story ¤
¤ Aletta ¤


Hening. Itulah suasana yang dapat kugambarkan untuk sekarang. Baik aku maupun Arjuna sama sekali tidak membuka suara untuk menghancurkan keheningan ini. Jadi, aku memilih untuk memainkan handphoneku yang sedari kupegang.

“Jangan main handphone kalo lagi sama gue” ucap Arjuna tiba-tiba membuka suara. Aku menaikkan alisku seolah-olah bertanya ‘kenapa ?’

“Gue gak suka aja” ujarnya kemudian seolah-olah dia bisa membaca pikiranku.

Dan entah kenapa aku menurut saja. Aku mematikan handphoneku dan kembali ke keadaan semula. Hening. Bosan, kembali menghampiriku. Aku kemudian mengarahkan mataku untuk melihat seisi mobil Arjuna dan berhenti di salah satu titik yang menampilkan sebuah foto yang menampilkan dua cowok yang ku ketahui namanya Arjuna dan sahabat kentalnya, Marsel.

Terlihat di foto itu Marsel sedang merangkul Arjuna ala anak cowok dan jangan lupakan senyuman yang lebar. Sedangkan Arjuna seperti biasa, berpose dengan gaya angkuhnya. Aku mendengus dalam hati, apa cowok yang duduk disampigku ini tak memiliki mimik wajah yang lain, selain mimik wajah yang flat, tajam, dan angkuh ?

Aku tersenyum melihat foto itu. Betah banget Marsel sahabatan sama manusia sejenis Arjuna yang angkuh ini. Ya…setahuku Arjuna dan Marsel udah sahabatan dari lama. Pastinya sih gak tahu kapan. Yang jelas udah lama.

“Lo udah lama ya sahabatan sama Marsel ?” tanyaku asal, hanya untuk memecahkan keheningan ini. Jelas aku sudah tahu jawabannya.

“Hmm” hanya jawaban itu yang terdengar.

“Sejak kapan ?” tanyaku lagi.

“Dari SD” jawabnya singkat. Aku mendengus mendengar jawaban Arjuna.

Aku kemudian melihat kembali foto yang ada di depanku itu. Aku memandang lekat foto Arjuna. Seandainya Arjuna bisa bersikap lebih baik dan murah senyum, pasti nih anak terlihat lebih ganteng. Ih…apa-apaan nih pikiran tiba-tiba ngaur. Sadar Al, sadar.

“Marsel ganteng ya, Jun” ujarku yang tak mendapat respon dari Arjuna “Tapi sayang pecicilan banget orangnya” lanjutku hanya dijawab deheman oleh Arjuna.

“Tapi Marsel baik kok. Manis lagi-“

Bughh

Kepalaku membentur dashboard “Akhh..” ringisku “Lo kenapa rem mendadak ?” tanyaku menatap Arjuna yang juga melihatku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan.

“Ada kucing lewat” ucapnya kemudian melihat kedepan.

“Mana ? Lo tabrak ? Mati gak ? Ayok kita liat dulu” ujarku sambil ingin membuka pintu mobil namun Arjuna memegang tanganku untuk menahanku.

Aku kaget melihat tangan kananku dipegang Arjuna. Seketika Arjuna melepaskan tanganku “Kucingnya udah pergi” ucapnya kemudian kembali menjalankan mobilnya.

Aku menghela napas dan mengusap kepalaku yang terbentur tadi. Ah…untung benturannya tak terlalu keras. Kalau ia, ah…jidatku pasti sudah benjol sekarang. Tapi untung itu tak terjadi.

“Lo mau susu coklat ?” tawar Arjuna yang langsung ku angguki dengan semangat empat lima. Ah…susu coklat kesukaanku. Mana bisa kutolak “Tuh, lo ambil di sana” ujar Arjuna sambil menunjuk ke arah plastik yang di depanku menggunakan dagunya.

High School Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang