BAB 4

18 6 8
                                    

Follow me on :

Wattpad : @wisairena
IG : wisairenaa
FB : Wisa Irena

Random question before read this story (🤗), pilih salah satu ya....

1. Cerita fiksi atau romansa ?

2. Baca cerita di novel atau di wattpad ?

3. Selfie atau foto rame-rame ?

Happy Reading....

¤ High School Love Story ¤
¤ Aletta ¤

"Hallo...oh....Iya gue denger kok. Hmm, iya. Iya, gue gak bakal lupa. Udah ? Hmm"

Tit !

Sumpah demi apapun, Arjuna benar-benar ngeselinnya minta ampun. Jam masih menunjukkan pukul empat lewat sepuluh. Dan dengan teganya dia nelpon aku cuman mau nyuruh buatin dia sarapan. Ah..benar-benar cowok sialan !

Biasanya aku bangun jam lima, tapi gara-gara itu cowok tengil, aku harus merelakan lima puluh menitku. Kepalang tanggung, aku segera bangun.

Aku menuju dapur untuk memasak. Aku sih bisa aja nyuruh mama buat masakin nanti. Tapi si Arjuna malah nyuruh masak sendiri. Memang benar-benar sialan tuh anak.

Aku membuka kulkas. Melihat bahan-bahan apa aja yang ada. Aku hanya mengambil telur dari dalam kulkas. Untung Arjuna gak nentuin jenis makanannya. Dia cuman nyuruh supaya aku masak apa aja yang bisa aku masak. Ya...dengan itu aku sedikit merasa lebih mudah.

Aku berencana untuk membuat nasi goreng. Biar gampang dan gak ngerepotin. Aku gak buruk-buruk amat sih dalam hal memasak. Tapi kalau dibandingin sama masakan mama sih, beuhh...jangan salah masakanku mah gak ada apa-apanya. Hehehe...

*****

Seperti hari-hari biasanya, aku berangkat ke sekolah menggunakan bus. Bukan karena tak punya kendaraan di rumah, papa punya mobil yang selalu ia pakai untuk bekerja. Bahkan papa sering nawarin untuk nganterin aku ke sekolah, tapi ku tolak. Aku lebih suka naik angkutan umum. Rasanya kayak seru aja. Bisa ketemu orang banyak.

Sesampainya aku dikelas, aku langsung disambut dengan muka songong si cowok tengil sok kecakepan, Arjuna. Dia duduk di bangkunya dengan angkuhnya. Tapi aku sadar ini masih terlalu pagi untuk  berdebat sama keturunan si Hitler.

“Mana sarapan gue ?” tanyanya tepat saat aku meletakkan tasku di bangku.
Nih orang gak ada basa-basinya ya. Sapa dulu kek. Selamat pagi…gitu. Ini gak, orang baru datang langsung minta. Gak tahu sopan santun banget nih anak.

Aku merogoh isi tasku “Nih” ucapku sambil menyodorkan sebuah tempat nasi pada Arjuna yang langsung ia terima.

“Lo masak apa nih ?” tanyanya.

“Lo punya tangan sama mata kan ?” jawabku.

Arjuna tak menggubris ucapanku. Arjuna membuka tempat makanan yang ku sodorkan tadi.

“Lo udah sarapan ?” tanyanya lagi.

“Udah” jawabku singkat.

“Lo gak masukin racunkan di makanan gue ?” tanyanya yang langsung membuatku mendelik menatap ke arahnya.

“Niatnya sih tadi mau narok. Tapi, karena gue masih punya hati, gak jadi gue tambahin” jelasku sedikit sarkas.

High School Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang