BAB 27

7 3 0
                                    

Follow me on :

Wattpad : @wisairena
IG : wisairenaa
FB : Wisa Irena

¤ High School Love Story ¤
¤ Aletta ¤

"Jadi lo pernah ketemu sama papanya Arjuna sebelumnya ?" tanya Bella disela-sela makannya.

Ya.... kami memang sedang di salah satu cafe untuk mengisi perut setelah pulang dari rumah Arjuna.

"Hmmm.... Gue sempat nolong dia waktu itu" ujarku yang hanya diangguki Bella.

"Gue sih kagum banget tadi pas ngelihat tampang bokapnya Arjuna, ganteng banget sumpah. Wajar aja kalau Arjuna juga gantengnya nauzubilah" ujar Bella memuji.

Bella memang benar soal itu, mungkin wajah tampan Arjuna nurun dari bokapnya. Tapi bukan itu sih yaang jadi titik fokusku sekarang ini, melainkan hal yang diceritakan papanya Arjuna.

Flasback on

"Lho om" ucapku saat melihat soaok yang turun dari mobil.

"Aletta, ngapain kamu disini ?" tanyanya saat melihatku.

"Saya lagi jenguk temen om, tapi sayang orangnya gak ada" ujarku "Oh iya, ini Bella om, temen saya" ujarku memperkenalkan Bella.

"Hallo om" sapa Bella yang diangguki oleh om itu.

"Kalian berdua temennya Arjuna ?" tanyanya.

"Om kenal Arjuna ?" aku balik bertanya.

"Arjuna anak saya" jawabnya yang seketika membuatku menganga tak percaya.

"Jadi anak yang om bilang sekolah di Harapan itu Arjuna ?" tanyaku yang dijawab anggukan "Kebetulan banget ya om, Arjuna itu satu kelas kita" lanjutku.

Ia terkekeh "Emang benar ya kalau bumi itu sempit" ujarnya.

"Hehe.... iya om" sahut Bella.

"Pasti kalian gak ketemu kan sama Arjuna ?" tebaknya yang aku dan Bella angguki.

"Masuk dulu, nanti om ceritain" ujarnya mempersilahkan kami masuk.

Kami menolak untuk masuk ke dalam dan memilih untuk duduk di kursi yang ada di luar.

"Jadi tiga hari lalu saya dan Arjuna berdebat soal kerjaan saya. Saya bilang saya harus ke luar negeri untuk beberapa bulan ke depan. Arjuna gak berkomentar sama sekali. Namun kemarahannya timbul saat saya mengajak dia ikut sama saya. Saya gak tahu kenapa dia tiba-tiba marah dan akhirnya bawa-bawa nama mamanya yang udah lama meninggal. Saya sadar sejak meninggalnya istri saya, Arjuna berubah menjadi anak yang pendiam dan tak tersentuh sama sekali. Bahkan saat saya berusaha untuk mengakrabkan diri lagi, Arjuna seakan-akan menghindari saya. Saya gak tahu lagi harus gimana. Saya benar-benar sayang sama dia" jelasnya.

Setelah mendengar penjelasan bokap Arjuna, aku sadar kenapa Arjuna tak pernah ingin menceritakan soal papanya. Ini hanya sebuah kesalahpahaman antara anak dan ayah yang harus segera diluruskan.

"Maaf om kalau saya lancang. Dulu Arjuna pernah cerita sama saya kalau om terlalu banyak bekerja setelah kematian mamanya Arjuna. Saya rasa Arjuna mungkin ngerasa kesepian, karena gak ada om di sampingnya saat kondisi terpuruknya" ujarku.

Ia menghela napas "Saya sadar saya terlalu mentingin pekerjaan dan jarang memperhatikan Arjuna. Saya juga sama terpuruknya saat istri saya meninggal. Saya pikir dengan saya melakukan banyk hal saya bisa melupakan sedikit demi sedikit"

High School Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang