3.Senior galak!

1.4K 147 3
                                    

Waktu asar tiba, dimana santri berlomba-lomba mengunjungi kamar mandi, untuk apalagi kalau bukan mandi dan siap-siap melaksanakan sholat asar berjamaah.

Zahra sudah siap dengan mengenakan mukena putih dan tak ketinggalan Al-Qur'an dipeluknya.
Berbeda dari Zahra, Naila masih mengenakan handuk yang membelit rambut basahnya, tidur kebablasan alasan dia terlambat.

"Ayo Nai, takut ketinggalan sholat nya," ucap Zahra sambil memperhatikan Naila yang tengah memakai mukena.

"Bentar Ra, minta waktu satu menit, mukena ku longgar,mana gak ada lagi, jerpennya." Naila sibuk mengorek tempat pernak-pernik jilbab.

"Kebiasaan deh, lain kali kalau udah ada pengurus yang bangunin cepet bangun!" seru Zahra.

"Maaf Ra, setan nih yang selalu mpok-mpok jadi bablas kan tidurku,"

"Alasan! yowis lah ayo."

Lantas Zahra dan Naila bergegas ke masjid untuk melaksanakan perintah Allah yang wajib dilaksanakan sebagai seorang muslim. Halaman pondok terasa sepi karena penghuninya berada di masjid, hanya ada sedikit yang berlalu lalang itupun santriwati yang sedang berhalangan dan santri yang terlambat seperti Zahra dan Naila.

Begitu sampai di mesjid Zahra dan Naila buru-buru masuk dan benar saja mereka tertinggal satu rakaat sholat.

"Kamu si Nai, jadi terlambat kita," ucap Zahra sambil membentangkan sajadah.

"Maaf"

_____

Sholat Asar sudah terlaksana dengan sangat khidmat, sekarang adalah waktu santri untuk mengaji, melingkar adalah posisi terbaik saat ini, dengan ustadzah kulsum yang berada di tengah-tengah. Setoran! Sesuatu yang wajib dilaksanakan!

Mereka mulai membuka Al-Qur'an, membaca lalu mengulang-ulang agar bisa menghafalnya, berbagai macam muka yang ditampilkan saat ini contohnya muka santai merasa dirinya sudah bisa dan hafal, ada juga yang sudah hafal namun kembali membacanya karena bisa saja sekarang hafal ketika sudah berhadapan dengan ustadzah blank! Dan ada juga yang memasang wajah pasrah hafal gak hafal gimana nanti! Contoh terakhir salah, mengapa? Seharusnya mereka usaha dulu. Untuk hasil biar Allah yang atur!

"Zahra, silahkan kamu baca surah An-Naba." Perintah pertama ustadzah kulsum pada Zahra.

Zahra tak mendengar seruan ustadzah ia terlalu fokus akan hafalannya sendiri. Sampai akhirnya Naila menyikut pelan lengan Zahra," Ra, dipanggil sama ustadzah tuh,"

"Afwan ustadzah," ucap Zahra dan langsung membacakan surah yang diperintah.

Ayat demi ayat sudah terlewatkan dengan tartil, lantunan yang merdu terucap dari bibir mungil Zahra, membuat siapa saja yang mendengar merasa tenang, bahkan aktifitas santri seketika terhenti begitu mendengarnya.

Masya Allah suaranya

Calon bini ane nihh

Berbagai pujian dilontarkan pada Zahra. Terutama santri putra berlomba-lomba memperbaiki diri agar bisa bersanding dengan Zahra.

"Shodaqallahul Adzim" ucap Zahra menutup Al-Qur'an seraya menciumnya.

______

AZZAHRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang