“ Obat untuk hati yang terluka adalah kasih sayang ”
( Gaara )Ditemani oleh sinar rembulan, seorang gadis raven sedang sibuk menjahit jubah untuk pria yang dicintainya.
" Akhirnya selesai juga, aku sangat senang Shannaro " gumam Sarada kemudian merebahkan tubuhnya itu ke kasur. Kemudian ia memandangi jubah hasil karyanya itu sambil tersenyum tak beberapa lama kemudian Saradapun memejamkan matanya.
Dari dunia nan jauh seseorang sedang mengawasi Sarada.
" Sebentar lagi tuan putriku " ucap seseorang itu sambil menunjukkan seringai liciknya.
Di kediaman Uzumaki.
Seseorang dengan dua garis dipipinya itu berdiri menghadap jendela sambil menatap sang rembulan .
' Kenapa rasanya akan ada seseorang yang akan merebut sesuatu yang berharga bagiku, tapi apa itu kenapa sampai sesakit ini rasanya -dattebasa ' batin Boruto.
Skip
Sang surya telah menampakkan dirinya, gadis bersurai raven itu sudah bersiap untuk memulai aktivitasnya.
" Ohayo Mama " ucap gadis bersurai raven itu.
" Ohayo mo Sarada " balas sang mama yang kini tengah berkutat dengan peralatan dapurnya.
Saradapun melihat sekelilingnya, dan pandangannya tertuju pada seorang pria yang kini tengah duduk di meja makan.
" Papa " ucap Sarada.
" Hn, Ohayo Sarada " sapa sang papa.
" Kapan papa pulang ? " tanya Sarada.
" Papa pulang kemarin malam " balas Sasuke.
Saradapun melangkah menuju meja makan namun, suara ketukan pintu itupun menghentikan langkahnya.
Tok.. Tok.. Tok...
Saradapun berjalan menuju pintu dan membuka pintu tersebut.
" Tadaima, Sarada -chan " ucap sosok yang berdiri dihadapannya itu.
" Okaeri, Bibi " ucap Sarada.
Ke dua wanita itupun masuk ke dalam. Saradapun langsung menuju meja makan dan sementara sosok yang dipanggilnya Bibi sedang berjalan menghampiri Sakura.
" Ohayo, Sakura -chan " ucap sosok itu.
" Ohayo mo Indra " balas Sakura sambil menunjukkan senyum manisnya.
" Aku bawakan cumi bakar. Aku membelinya pada saat perjalanan pulang kemari " ucap Indra sambil menyerahkan cumi itu kepada Sakura.
" Ayo, aku bantu " ucap Indra.
" Tidak usah, sebaiknya kau bersihkan dirimu dulu " ucap Sakura.
" Aaa, baiklah. Aku akan membersihkan diriku terlebih dahulu " ucap Indra, kemudian meninggalkan ruangan itu dan menuju ke kamarnya.
Skip kembali ke Sarada.
" Papa akan menetap berapa lama disini ? " tanya Sarada.
" Entah, mungkin akan sedikit lebih lama dari pada biasanya " jawab Sasuke.
" Souka " ucap Sarada.
Indrapun kini telah bersih dan rapi, ia segera menuju ke bawah untuk membantu Sakura.
" Sekarang bolehkan aku membantu mu ? " tanya Indra.
" Baiklah, " ucap Sakura.
Sakura dan Indrapun mulai menata menu sarapan di meja.
Setelah selesai merekapun bergabung dengan Sasuke dan Sarada." Itadakimasu "
Merekapun memulai sarapan mereka.
' Cumi bakar ? Aaa aku jadi teringat Boruto, dulu ia memberikan ku cumi bakar juga ' batin Sarada.
Sarapanpun selesai, semuanya sudah dirapikan. Saradapun berpamitan untuk keluar.
" Aku berangkat Ma, Pa dan Bibi " ucap Sarada.
" Baiklah " ucap Indra.
" Hn " balas Sasuke." Hati - hati, Sarada " ucap Sakura.
Saradapun pergi meninggalkan kediamannya itu.
Di tengah jalan ia melihat sosok yang di cintainya berjalan dengan wanita bersurai ungu.
' Kenapa selalu begini, kau tau Baka rasanya benar benar sakit melihat kau bersamanya ' batin Sarada.
Tak terasa cairan bening mulai mengalir dari matanya dan...
Tes
Ia menangis, Saradapun berniat berputar arah mengambil jalan yang lain tapi ketika ia berbalik arah ia menabrak seseorang.
" Hei kau menangis Sarada -chan ? " tanya sosok yang ia tabrak itu.
*** Bersambung ***
Konbawa, minna.
Gomen updatenya malem malem terus.
Mungkin dalam seminggu kedepan author nggak tau bisa update tiap hari nggak. Tapi author usahain update tiap hari, tapi kalau nggak tiap hari author minta maaf ya.
Sekian. See you next chapter:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last : Akhirnya Kau Menyadarinya
Fiksi PenggemarTerinspirasi dari film The Last : Naruto the Movie Mengisahkan tentang kisah cinta Boruto Uzumaki dan Sarada Uchiha. Ia yang selalu memperhatikannya, akankah yang diperhatikan itu peka, menyadari semuanya ? Penasaran ? Ayo ikuti ceritanya:) NB : Di...