Bab 11

372 28 0
                                    

Aku dan Tuan Kazekage berdiri berdampingan dibalkon lantai dua. Angin sepoi-sepoi berhembus di wajah ku.

"Bicaralah, aku mendengarkan." titah Tuan Kazekage.

Aku mengangguk paham sekilas lalu menarik napas sesaat sebelum memulai pembicaraan ku.

"Aku hanya ingin membicarakan tentang keturunan yang aku janjikan setelah kau berhasil membantuku lepas dari ikatan keluarga Tuan Takata." aku melirik sekilas wajah Tuan Kazekage yang masih diam.

Tuan Kazekage mengangguk sekilas.

"Ya, aku ingat itu." sahutnya dan kembali mendengarkan.

Aku meneguk salivaku susah setelah mendengar sahutan tenangnya.

"A-aku..." aku terdiam karena bingung bagaimana menjelaskannya. "Seperti yang kau tau, aku disini sebagai pengganti Yuki Takata untuk melanjutkan takdir hidupnya. Dan juga... Aku sudah memenuhi keinginnya untuk bebas dari ikatan keluarga angkatnya dan memaksamu menikahiku dengan janji memberikan mu keturunan t-tapi..." aku berhenti berbicara karena kebingungan.

Tuan Kazekage tidak merespon apapun setelahnya karena dia hanya ingin mendengarkan perkataanku hingga selesai tapi aku sendiri malah berhenti karena kebingungan.

Aku menarik napas dan memikirkan kata-kata yang tepat agar Tuan Kazekage mengerti dan memahami maksudku.

"...Aku tidak bisa mendapatkan keturunan untukmu, Tuan." aku tertunduk menyesal dengan janji yang tidak dapat kupenuhi untuk kebaikan Tuan Kazekage padaku.

Aku sudah siap jika Tuan Kazekage marah karena merasa ditipu olehku. Aku akan menerima semua hukuman dan bahkan jika Tuan Kazekage akan mengusirku dari rumahnya, aku akan terima.

Namun, beberapa saat setelah aku mengatakannnya. Aku tidak mendengar teriakan atau bentakan marah darinya. Aku mengangkat tatapanku dan menatap Tuan Kazekage bengung.

"Tuan, kau...?!?"

Aku terkejut ketika Tuan Kazekage malah menepuk pelan kepalaku. Dia menatapku lebih dekat dan tersenyum tipis.

"Kau ini bodoh atau apa?" tanyanya membuatku mengerutkan kening ku heran.

"Aku tidak mengerti." ucapku bingung dengan pertanyaannya.

"Aku dengar dua hari ini kau menghabiskan waktumu dengan mencari keberadaan orangtuaku untuk meminta keturunan dari mereka untukku." katanya menatapku.

Aku mengangguk membenarkan. Dia menghela napas lalu menarik tangannya dari kepalaku.

"Ini takdirku karena menikahi gadis kecil dari dimensi lain." Tuan Kazekage bergumam seraya menatap kearahku.

Aku mengerutkan kening ku tak suka dengan kalimatnya barusan. Gadis kecil! Dia bilang aku gadis kecil!?

Hey, Tuan Kazekage! Walaupun umurku baru 17 tahun tapi ukuran bra yang kupakai ialah D+ cup! Aku memiliki ukuran tubuh C97, W55, dan H88! Mananya yang gadis kecil!?!

"Hm? Kenapa kau membuat wajah seperti itu?" tanyanya setelah menyadari wajah tak bershabatku.

"Kau!" geramku akan maju mencakarnya. Tapi aku berhenti setelah mendengar suara pelayan memberi tau tentang waktu makan malam.

"Tuan, Nona, makan malam sudah siap." suara pelayan muncul dibelakang kami.

Aku menurunkan tanganku yang sudah melayang ingin mencakar wajah si Tuan Kazekage. Aku mundur dan berjalan lebih dulu ke ruang makan.

"Sabar Yuki, sabar." gumamku menenangkan diri sendiri.

Setelah tiba di ruang makan. Aku duduk dihadapan kursi Tuan Kazekage yang masih kosong. Aku mengalihkan tatapanku ketika dia masuk ke ruang makan dan duduk dikursinya.

Yuki Tanaka (S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang