Bab 20

653 30 0
                                    

Ketika aku berbalik dan akan kabur. Aku malah masuk ke pelukan seseorang.

Aroma kayu pinus bercampur mint menyeruak memasuki indera penciumanku. Aroma familiar ini membuatku segera mundur.

Aku membenci aroma ini!

"Kau hamil? Kau mengandung anakku!" suara antusias ini dulu sangat membuatku senang namun sekarang aku merasa bodoh.

Aku menggeleng cepat berusaha mengelak. "Tidak! A-aku tidak hamil!" elakku dan berusaha melepaskan pelukannya.

Lepaskan tanganmu dariku.

"Lepaskan tanganmu dariku."

Lepaskan tanganmu dariku sekarang, Yuki Tanaka.

"Lepaskan tanganmu dariku sekarang, Gaara."

Kau bisa kembali ke kamarmu mulai saat ini. Aku akan menyuruh kepala pelayan mengembalikan barangmu sekarang.

"Kau bisa menikah dengan siapa saja sekarang. Aku tidak akan menahanmu untuk mendapatkan keturunan."

Aku mengatakan semua kalimat yang pernah dikatakan Gaara padaku. Aku sudah tidak peduli dengan perasaanku lagi. Aku tidak akan membuat seorang pria menyakitiku lagi.

Dia menatapku bahagia tapi aku menatapnya datar. Rasa benci ku padanya melebihi rasa sayangku. Aku benar-benar membencinya.

"Tidak ada satupun wanita yang berhak menjadi istriku selain kau." ucap Gaara kembali memelukku.

Aku merotasikan mataku jengah dan mendorongnya perlahan.

"Aku lelah, aku ingin tidur." kataku beralasan.

Aku ingin tidur tapi aku juga tidak ingin menatapnya. Itu membuatku teringat kejadian dikamar Nona Kirai.

"Lanjutkan pernikahan mu. Aku ingin menyaksikannya." ucapku sebelum berlalu pergi.

Ucapan ku membuat Gaara dan Nona Kirai saling bertatapan.

Heh! Kalian kira aku tidak tau hubungan kalian!

Aku tiba di kamar ku beberapa menit kemudian. Aku mengunci kamarku dan melepaskan gaun yang kupakai saat di pesta berganti dengan gaun tidur tipis.

Aku benar-benar sangat lelah.

Aku jatuh tertidur dikasur empukku dengan rasa kantuk yang langsung menyerang ku.

Aku tertidur cukup lama hingga sesuatu membuatku mual.

"Huek!"

Aku segera bangun dan menemukan Gaara berada dihadapan wajahku. Dia sudah berganti pakaian menjadi baju tidur.

"Kau—! Huek!"

Aku mual ketika menyadari bahwa Gaara tadi sedang menciumku dan itulah penyebab aku mual.

"Aku mencintaimu, Yuki Tanaka." ucap Gaara membuatku menatapnya datar.

"Berhenti omong kosong. Aku tidak bodoh." aku menyingkirkan tangan Gaara yang membelai pipiku.

"Aku tidak berbohong pada orang yang kusukai." bisiknya dengan senyumannya membuatku berdecih.

"Aku sama sekali tidak percaya. Pergi dari sini. Aku mual melihat wajahmu." usirku dengan tenang.

Aku kembali berbaring dengan memunggunginya setelah mengusirnya. Mengabaikan gerakan yang dia buat dan aku kembali menutup mataku untuk tidur namun tiba-tiba sebuah lengan memelukku.

"Aku tau kau marah padaku," bisiknya mengecup rambutku.

Aku membencimu!

"Aku tau kau kecewa padaku," lanjutnya mengecup bahuku.

Yuki Tanaka (S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang