Bab 3

427 35 0
                                    

Aku dibawah oleh Tuan Takata ke desa Sunagakure untuk menghadiri pesta dagang tahun ini. Dan yang Ayah Yuki, Tuan Takata jual adalah aku, pengganti Yuki Takata. Aku bisa merasakan perasaan sesak dihati. Ini pasti perasaan milik Yuki Takata.

Kami memasuki ruang lelang bersama beberapa wanita yang juga akan Tuan Takata jual. Ini benar-benar gila! Di Jepang malah perdagangan manusia dilarang telak. Karena melanggar hukum dan Ham.

"Wah! Tuan Takata. Akhirnya kau membawa stok wanita yang banyak malam ini. Aku akan membayar mereka untuk memanasi ranjangku. Hahaha!" tawa pria gendut dan botak itu membuatku merinding sekaligus jijik.

"Hey, liat. Siapa wanita ini? Sepertinya dia masih sangat belia. Gadis muda yang cantik. Aku akan membayarnya." ucap seorang pria berjenggot yang berdiri dihadapan Tuan Takata.

Tuan Takata menepis tangan pria itu yang akan mengelus bahuku. Dia menatap pria itu tajam.

"Jangan menyentuhnya. Dia anakku. Tangan kotormu bisa membuat harga jualnya menurun." kata Tuan Takata membuatku yang tadi merasa senang dilindungi seketika kecewa mendengarnya.

"Ahahaha! Aku akan mendapatkannya malam ini. Dia akan menjadi gadisku." pria botak pertama tadi berseru.

"Hei, jangan sombong seperti itu. Kita akan liat siapa yang akan membawanya pulang malam ini." pria berjenggot itu mengedipkan matanya padaku. "Kau akan mendapatkan harga setimpal untuknya Tuan Takata. Aku akan membayar mahal untuknya." lanjutnya yakin.

Tiba-tiba aku merasa ingin memuntahi wajah genit mereka. Sangat menjijikan.

Tuan Takata menyuruh pelayan untuk mengistirahatkan kita diruangan untuk dilelang. Atau lebih tepatnya ruangan tunggu untuk dijual.

Aku harus kabur dari sini dan segera menemui Kazekage desa Suna agar memaksanya menikahiku. Iya!

Aku menyelinap keluar dari jendela yang ada dikamar mandi ruangan itu dan segera berlalu pergi. Kalau menurut ingatan Yuki Takata aku harus berjalan kearah selatan agar sampai di kantor Kazekage. Tapi, apa tidak dilarang pergi kesana?

Aku melangkah demi selangkah menuju kesana. Gaun yang aku pakai bahkan sangat terbuka. Belahan gaun di paha dan dadaku sangat rendah. Untung tadi aku mengambil kerudung yang tergantung diruang tunggu jadi aku tidak canggung untuk berjalan ditengah desa seperti ini.

Aku menutup sedikit wajahku saat dua wanita akan berpapasan denganku. Dan dari jarak seperti ini. Aku bisa mendengar mereka sedang bergosip.

"Tuan Kazekage ingin memiliki keturunan agar bisa meneruskannya memimpin desa ini. Tapi, Tuan Kazekage belum menemukan perempuan yang pas untuk dijadikan kandidat. Aku kira sepertinya masa jabatan Tuan Kazegake tidak akan lama." bisik wanita itu.

"Andaikan dulu aku tidak menikah terlalu cepat. Mungkin aku bisa menjadi kandidat yang pas." balas wanita lainnya.

"Kau ini, ada-ada saja. Hahaha!" dua wanita itu terkikik.

Aku rasa ini saat yang tepat untuk memaksa Tuan Kazekage itu agar menikahiku demi terbebas dari keluarga Ayah angkat Yuki yaitu Tuan Takata.

Aku bergegas berlalu menuju kantor Kazekage desa Suna untuk mengutarakan pemaksaanku. Namun, saat aku akan memasuki pintu masuk. Beberapa ninja bertopeng atau biasa disebut anbu menghalangiku masuk.

Eh? Ada apa ini?

"Anda dilarang memasuki kawasan ini. Ini kawasan ruang kerja Tuan Kazekage." jelas salah satu anbu tapi aku tidak tau siapa yang berbicara.

"Biarkan aku menemui Tuan Kazekage. Ada yang ingin aku katakan." kataku terburu-buru.

Tapi para anbu itu terus menahanku. Mereka malah mengancamku dengan kunai.

"Maaf Nona. Anda tetap dilarang." tekan anbu itu.

"Aku bersedia! Aku bersedia memberikannya keturunan!" teriaku membuat kedua anbu itu saling menatap dan salah satu anbu mengangguk.

"Baiklah. Kami akan membawamu menemui Tuan Kazekage." kata anbu itu membuatku melotot kaget.

Eehhhh!!?

.

.

.
TBC.

Yuki Tanaka (S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang