Bab 17

375 27 0
                                    

"A-aku tidak membencimu. T-tidak sama sekali." balasku dengan gugup.

Aku mendengarnya mendengus keras.

"Lepaskan tanganmu dariku." suaranya menjadi serius dan tegas membuatku sedikit bergetar.

Dia pasti sudah muak denganku sekarang.

Yuki kau benar-benar bodoh! Karena baru menyadari perasaanmu disaat-saat terakhir seperti ini.

Aku tidak menjawabanya karena rasa takut ku. Aku hanya menggeleng sebagai tolakkanku.

"Lepaskan tanganmu dariku sekarang, Yuki Tanaka!" bentaknya serta menggeram diujung kalimatnya membuatku terkejut dan segera melepaskan pelukanku dari tubuhnya.

Setelah aku melepaskan pelukanku. Gaara masuk kedalam kamar mandi. Dia berada didalam sana selama 15 menit lalu keluar dengan tubuh segar dan basah.

"Kau bisa kembali ke kamarmu mulai saat ini. Aku akan menyuruh kepala pelayan mengembalikan barangmu sekarang." katanya tanpa menatapku lalu berjalan ke walk in closetnya.

Aku menggigit bibir bawahku kuat untuk menahan rasa sakit setelah mendengar perkataan Gaara. Dia benar-benar sudah muak denganku.

Kecewa?

Iya.

Sakit hati?

Iya.

Marah?

Tidak.

Karena aku pantas diperlakukan seperti ini oleh Gaara.

Aku berjalan keluar dari kamar Gaara menuju kamarku di pintu pertama lantai dua ini.

Ketika tiba didalam kamarku. Air mata ku jatuh tanpa bisa ditahan. Aku benar-benar merasa sakit dengan apa yang aku dengar darinya. Dia sudah muak denganku dan sangat membenciku sampai tidak mau melirik wajahku.

"Hiks!" aku terisak didalam kamarku bersandar didinding sebelah lemari.

"Dia bahkan tidak sudi menyebutkan marga nya di nama ku." isakku saat mengingat Gaara membentakku dengan suara geraman kesalnya.

Tok! Tok! Tok!

Aku mengangkat wajahku setelah mendengar ketukan di pintu kamarku.

"Nona? Nona Yuki?" suara familiar Bu Keshi memanggil ku dari luar pintu.

"Y-ya, Bu kepala pelayan. Ada apa?" tanyaku berusaha menetralkan suaraku agar tidak serak.

"Tuan Gaara menyuruh memindahkan barang Nona, kami akan meletakkan barang Nona Yuki kedalam. Apa Nona Yuki, bisa membuka pintu terlebih dahulu?" tanya Bu Keshi meminta izin.

Aku segera bangkit dan melangkah menuju pintu kamarku.

Ceklek!

"Nona Yuki," sapa Bu Keshi dan beberapa pelayan.

Aku tersenyum dan mengangguk sebagai balasan ku pada mereka.

"Biar aku saja yang mengurusnya sendiri. Kalian tidak perlu repot, aku tau kalian sangat sibuk, Bu kepala pelayan." aku menahan para pelayan membawa barangku untuk dimasukkan ke dalam kamarku.

"Tapi, Nona—"

"Tidak apa-apa. Aku sendiri yang akan mengurusnya, kalian kembalilah bekerja." pintaku membuat Bu Keshi menatapku.

"Tapi, kata Tuan Gaara. Semua barang ini harus dipindahkan dari kamar Tuan." kata Bu Keshi.

Aku mengangguk mengerti. "Aku tau. Anggap, ini selesai. Oke? Dan janji padaku kalian akan melapor pada Tuan Gaara kalau barangku sudah kalian pindahkan. Mengerti?" titahku membuat para pelayan dan Bu Keshi segera mengangguk dengan wajah khawatir mereka.

Yuki Tanaka (S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang