○○○
Apa yang salah dari sedih?
ia mendatangi orang penuh derita
terlalu banyak kegelapan yang tumpang tindih
lantas apa tujuan eksistensinya?○○○
Terkadang aku lupa, bahwa semesta ini sudah diatur kehidupan dan jalan takdirnya. Kadang aku terlalu asik bersedih, sampai lupa kalau sebenarnya ada banyak bahagia yang masih ada di dekatku, meski secuil butiran nasi.
Contohnya kedua kakakku. Mereka, kebahagiaan yang tak tertandingi. Mungkin kami baru mulai dekat saat aku beranjak kelas 1 sma, tapi aku tak memusingkan itu. Ini bukan soal lamanya aku mengenal dekat, namun seberapa banyak kenyamanan dan rasa bahagia yang kami ciptakan bersama.
"(Name)!" Panggil Atsumu-nii dengan suara khasnya, yang sangat kugemari. Osamu-nii tidak berbicara sebanyak Atsumu-nii, tapi ia akan mulai cerewet jika itu soal onigiri atau puding kesukaannya.
Aku diterjang mesin pemeluk terhangat di dunia, berjuta rasa senang menyebar dalam diriku. Menyambutnya dengan tawa, hal pertama yang kulakukan. Ia juga tertawa senang, meski tak ada lelucon atau lawakan.
"Kudengar kau sudah mengikuti ekstrakurikuler?" tanya Osamu-nii, berjalan agak melambat di sebelah kananku. Aku mendongak, menatap wajah sampingnya dengan perbedaan tinggi kami yang sangat signifikan.
"..aku sudah ikut sejak minggu keempat masuk sekolah Osamu-nii," jawabku dengan sweat drop.
"Hey apa ekstra yang kau pilih?" Atsumu-nii yang merangkulku di kiri, bertanya. Tapi setelah dipikir lagi, aku memang tak pernah bercerita tentang ekstra yang kuikuti. Habisnya mereka sibuk menceritakan kegiatan klub mereka sih.
"Aku memilih klub sastra klasik."
"Cih membosankan, padahal lebih seru kalau kau ikut basket. Kau kan pendek, siapa tau bisa tinggi kalau ikut itu." Dia tertawa kencang, kekesalanku terbalaskan ketika aku berhasil menarik rambutnya.
"Nee ne, tadi aku dapat teman baru lagi!" Aku memulai cerita dan mengoceh banyak hal. Kupikir ini pertama kalinya aku berbicara banyak hal dengan mereka. Aku dan Atsumu-nii berlari kearah minimarket yang biasanya, untuk membeli snack.
Setelah Osamu-nii membayar, kami berdua langsung keluar. Aku membeli dua melon pan, dan langsung kulahap habis. Kebiasaanku yang kerap mengonsumsi makanan manis kupikir adalah sesuatu yang tergolong buruk.
Kami kembali berjalan setelah makanan kami habis. Atsumu-nii berdehem, meminta perhatian kami difokuskan padanya.
"Ehem. Dengarkan aku. AKU DIUNDANG KE PERKEMAHAN PELATIHAN INTENSIF TIM MUDA JEPANG!!!"
Apa itu sungguhan? Seolah ucapan kemenanganya itu bagai ilusi. Ugh, itu bukan ilusi!
"Aku sudah tau,"
"Hebat sekali. Keren!" Aku memandang takjub Atsumu-nii dengan pandangan berbinar. Kami berdua menarikan tarian kemenangan, dan melompat senang. Walau tak terlalu paham, pelatihan apa itu. Yang jelas, kudengar yang terpilih sekarang dalam dua tahun lagi akan dipilih sebagai pemain yang mewakili jepang.
KAMU SEDANG MEMBACA
-ˋˏ [HQ!!] ˎˊ₊· ͟͟͞͞➳Miya.tw
FanfictionMiya Twins × Lilsister!reader × Ka. To || lil-teenromance || some angst || little fluff || slice of life || family Haikyuu©️Haruichi Furudate-sensei Cerita ini punyaku OwO