1.9-Anak tersesat pt.¹

871 189 32
                                    

●●●


Ini sudah pukul 2 siang dan pelajaran berakhir 5 menit lagi. Jam kosong mengizinkanku untuk tidur siang, ah nyamannya.

Menjemput Atsumu-nii di Stasiun kota, lalu saat pulang mampir ke minimarket dulu karena keperluan di rumah beberapa sudah habis. Di sekolah aku sudah punya teman sekelas, nggak terlalu dekat sih.

Ketua kelasku dan pengurusnya adalah temanku, mereka mau berbicara dan bersikap baik. Sekarang aku dekat dengan siswi kelas 1-2, Tsukishi Fumi.

"Ayo pulang!" teriak seseorang saat bel sudah berdentang, aku juga langsung beranjak.

Sebelum pulang aku menghampiri gym voli untuk menagih hutangnya, perjalanan ke Stasiun bukan hal yang mudah bagiku.

"Nih, hati-hati ya." waktu kuhitung lagi, sepertinya roti melonnya kelebihan.

"Eumm, Osamu-nii ini ada 6."

Osamu-nii senyum tipis sambil ngusak rambutku, "Tau aku, itu bonus buat kamu aja. Mau nggak?"

"Waah okee trims yaa." mataku berbinar melihat sosok ke-kakak-an Osamu-nii yang mendadak tersorot.

Setelah melambaikan tangan, aku segera pergi dari sekolah.

Aku berlari ke arah pemberhentian bus dan untung saja tidak ketinggalan untuk menaiki bus siang itu. Ada anak kelas lain yang seangkatan denganku, sekelompok laki-laki dari tim sepakbola.

Katanya kegiatan klub mereka diliburkan sementara karena adu tonjok dengan klub baseball.

Aku nggak begitu peduli dengan begituan. Ketika aku duduk di kursi, mereka berlima berdiri di samping. Kupasang earphone dan menyetel musik sesegera mungkin, lagu galau bertemakan cinta tersetel.

Kalau ingin tau, judulnya Right here waiting for you milik Richard Marx. Lagu lawas yang mempertemukan Okaa-san dam Otou-san.

🎶Ocean apart, day after day..
And I slowly go insane

Langit terdiam mendengarkan kebisingan para penghuni bumi dibawahnya, seolah letih atas ulah manusia. Kalau saja bisa, aku ingin memeluk langit dan berkata tidak apa untuk menenangkannya.

Langit terlalu sering menangis belakangan ini, tidakkah itu terdengar pilu? Bahkan teriakannya membahana di sekujur bagian bumi.

Bus berhenti tepat di halte dekat rumahku. Saat menapakkan kaki keluar bus kulanjutkan sampai kaki ini melangkah sampai kediaman Miya.

Suasana tenang yang menyenangkan, aku tak sadar kalau sudah berada di depan pagar rumah sendiri.

Kadang aku kangen sambutan Kaa-san.

"Okaerinasai, (name). Jangan lupa bersih-bersih lalu makan siang.."

Ah ini menyesakkan sekarang.

🎶Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you

Kuakui tidak terlalu dekat dengan siapapun di keluarga ini sebelumnya, dan aku begitu menyayangkannya.

-ˋˏ [HQ!!] ˎˊ₊· ͟͟͞͞➳Miya.twTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang