Bernafaslah sejenak, kamu perlu merasa hidup.
_ _ _06:15 a.m.
Seoul.Untuk pertama kalinya, musim panas menjadi sesuatu yang tidak ia harapkan. Semangat yang biasanya selalu meluap seakan tenggelam bersama kenyataan yang membuatnya tidak percaya. Seharusnya ini adalah waktunya untuk bersenang-senang bersama “teman-temannya”. Setelah melewati tiga musim yang begitu menyebalkan, musim panas adalah saatnya untuk menyembuhkan diri. Berharap panasnya hari bisa menghangatkan dinginnya rasa kesepian.
“Yuna, waktunya sarapan sayang.” Dan untuk pertama kalinya juga, Yuna begitu membenci suara itu.
“Iya, Ma.” Yuna berjalan keluar meninggalkan kamarnya, menyamakan langkah kaki sang Mama.
“Hari ini setelah sarapan pergilah ke koperasi untuk membeli seragam. Pak Noh yang akan mengantarmu.”
“Eoh. Baiklah.”
“Oh ya, kamu tidak perlu khawatir tentang ujian sekolahmu. Mama sudah mengurusnya. Kamu bisa istirahat dulu dan mulai masuk setelah semester baru. Jika kamu menginginkannya.”
“Lalu kenapa harus pindah sekarang? Seharusnya masih ada waktu satu bulan untuk menyelesaikan kegiatanku di Canada.”
“Bukankah kamu sudah cukup bersenang-senang?” kini Park Nara mengalihkan perhatiannya ke putri kesayangannya. Menatapnya dengan serius sebelum memberikan senyuman dan meletakkan tangan halusnya untuk mengelus puncak kepala Kim Yuna.
“Sekarang saatnya kamu belajar untuk menjaga apa yang menjadi milikmu. Mengerti?”“Mhm. Ya, aku mengerti.”
_ _ _
07:45 a.m
July, 3th 2017
Saerim Highschool, salah satu sekolah elit di Seoul. Selain para anak chaebol, banyak juga dari kalangan public figure dengan latar belakang keluarga kaya yang memilih sekolah disini. Fasilitas mewah seperti taman bunga, kantin yang luas dengan menu makanan yang selalu menggiurkan, perpustakaan dengan koleksi buku yang begitu lengkap, dan masih banyak lagi fasilitas kelas 1 yang diberikan kepada penghuninya.
“
Kamu yakin Mama tidak perlu mengantarkan ke dalam?”
“Aku bisa mengatasinya. Mama tidak perlu khawatir.” Ucap Yuna seakan menenangkan sang Mama.
“Baiklah. Nanti akan Mama usahakan untuk menjemputmu sepulang sekolah.”
“Eoh. Aku harus segera masuk. Mama hati-hati dijalan.” Yuna mengambil tasnya lalu turun dari mobil.
Fyuhh.. Yuna melangkahkan kakinya perlahan. Bersekolah di Seoul dengan keadaan seperti ini bukanlah hal yang diinginkannya. Korea Selatan adalah salah satu negara dengan sistem pendidikan yang sangat ketat. Bukankah sedikit gila ketika ia harus mengikuti sistem pendidikan disini ketika memasuki kelas 12 yang bisa dipastikan banyak sekali ujian, sedangkan Yuna terakhir belajar di Korea sudah 4 tahun yang lalu. Meskipun Yuna secara akademik merupakan siswa jenius, tetapi.. Ash.. Entahlah. Mau dipikirkan berapa kalipun ini masih saja menjengkelkan menurutnya.
_ _ _
Yuna berjalan mengikuti guru wali kelasnya yang akan mengantarnya ke kelas. Menyusuri koridor ruangan yang bernuansa klasik dan mewah. Dibanding dengan sekolah menengah, ini lebih mirip sebuah universitas. Begitu luas dan sepertinya begitu nyaman untuk belajar.
Yuna memasuki ruang kelasnya. Kemudian dipersilahkan untuk memperkenalkan dirinya oleh Park seongsaeng.“Annyeonghaseyo. Nama saya Kim Yuna. Panggil saja Yuna. Semoga kita bisa berteman baik.” Reaksi yang diberikan teman sekelasnya membuatnya tersenyum ramah.
“Hanya itu saja?” tanya Park seongsaeng . Yuna mengangguk membenarkan. “Oke, baiklah. Jika ada masalah kamu bisa minta tolong pada Ketua Kelas, Lee Do Hwan.”
“
Baik. Terima kasih.”
Tidak mau dibanjiri pertanyaan oleh teman sekelasnya, Yuna bergegas menuju mejanya yang terletak disamping jendela. ttak.. Tempat yang tepat. Dengan begitu, Yuna bisa melihat pemandangan luar dan juga mendapat angin segar disaat bersamaan.
Para siswa kembali sibuk pada kegiatannya masing-masing. Minggu ini ada beberapa ujian semester, jadi kebanyakan dari mereka belajar bersama. Jika tidak ada jadwal maka mereka bebas melakukan kegiatan lain disekolah.
Yuna masih sibuk membaca buku ketika seseorang menghampirinya dan duduk didepannya.
“Hya. Kim Yuna.” Suara itu mengalihkan perhatiannya. Membuatnya menatap seseorang siswa tampan yang kini tersenyum manis didepannya.
“Kamu tidak mengingatku?” tanyanya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET __[JIMIN x SOWON]__
Fanfiction[COMPLETED] "Banyak hal yang harus kita bayar ketika kita menginginkan sesuatu yang lain." -Park Jimin. _ _ _ "Jadilah kuat, sehingga kamu cukup untuk menjadi kelemahanku." -Kim Yuna - - -