[COMPLETED]
"Banyak hal yang harus kita bayar ketika kita menginginkan sesuatu yang lain."
-Park Jimin.
_ _ _
"Jadilah kuat, sehingga kamu cukup untuk menjadi kelemahanku."
-Kim Yuna
- - -
Berhenti memilih sesuatu yang terlihat samar. Itu artinya hatimu meragukannya.
~ ~
1 September 2018
Mansion keluarga Jeon menjadi penuh oleh tamu undangan yang menghadiri acara ulang tahun putra bungsu keluarga Jeon, Jeon Jungkook. Semua orang menjadi sibuk menyapa satu per satu tamu yang datang, bahkan ada beberapa wartawan yang sengaja diundang untuk meliput seberapa mewahnya pesta ini.
Jungkook sendiri sudah siap dalam balutan black suit yang dipadukan dengan turtle neck berwarna senada yang membuatnya semakin menawan. Ia masih berdiam di dalam kamarnya. Pikirannya melayang jauh, hari ini dia mungkin akan mematahkan hati seseorang, atau malah lebih dari itu.
Tidak mau menatap dirinya dalam pantulan cermin lebih lama, Jungkook segera keluar dari ruangannya. Menuju area utama dimana pesta diadakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Banyak mata yang menatapnya ketika ia mulai melangkah menuruni tangga. Sejenak ia berhenti, meneliti satu per satu tamu yang memenuhi aula utama mansion keluarganya. Tidak banyak yang ia kenal, karena kebanyakan dari mereka adalah tamu dari kakak dan juga orangtuanya.
Setelah pemotongan kue dilaksanakan, banyak doa yang ia terima dari keluarganya. Dalam hati ia bersyukur diberi orang tua yang penyayang dan dua kakak yang setia melindunginya.
“Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtuaku yang selalu mendukungku dan menuntunku untuk tidak melakukan banyak kesalahan lagi dimasa depan. Dan kedua kakakku yang selalu menyayangiku dan melindungiku. Aku menyayangi kalian.” Sorak sorai menyambut kalimat panjang seorang Jeon Jungkook.
“Dan juga, aku ingin memperkenalkan seseorang. Dimana dia sekarang?” ucap Jungkook seakan mendramatisir suasana.
“Kalian semua pasti mengenalnya, tapi aku akan memperkenalkannya lagi dengan identitas yang berbeda. Kemarilah..” ucapnya sambil menatap seseorang yang kini beralih menjadi pusat perhatian semua orang.
Ia berjalan dengan anggun dalam balutan dress putih yang membuatnya terlihat seperti seorang malaikat. Jungkook menyambut tangannya untuk membawanya berdiri disampingnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Kenalkan, dia kan menjadi tunanganku mulai malam ini. Kim Yuna.” Semua orang menyambutnya dengan antusias. Tidak ada yang menyangka jika putra bungsu keluarga Jeon akan menjadi yang pertama mengumumkan pertunangannya mendahului kedua kakaknya.
Diantara orang yang merasa tidak percaya dengan pengumuman dari Jungkook, ada seseorang yang mengeraskan rahangnya dengan kecewa.
Jungkook dan Yuna terus menyapa orang-orang yang memberika ucapan selamat kepada mereka disepanjang langkahnya menuju Namjoon, Hobi dan Suga.
“Daniel hyung tidak ikut?” ucap Jungkook sambil melepaskan tangannya dari pinggang Yuna.
“Terlalu banyak wartawan diluar. Dia belum siap.” Namjoon tampak keren dalam setelannya. Tidak, mereka bertiga terlihat sangat maskulin, berbeda dengan tampilan keseharian mereka.
“Kamu memanggilnya hyung?” Hobi meraih satu gelas sampanye yang dibawa oleh seorang waiters.
“Dia lebih tua dariku. Bukankah seharusnya begitu?”
“Benar juga.”
“Aku akan pulang duluan.” Suga meletakkan gelas winenya.
“Kenapa?”
“Daniel mungkin kesepian dirumah.” Siapa yang menyangka jika dibalik sifat tsundere seorang suga dia adalah orang yang perhatian dengan orang-orang disekitarnya.
“Oke, terima kasih sudah datang, hyung.”
“Oh ya, jangan biarkan Hobi menggambil gelas ketiganya.” Suga terkekeh ringan lalu meninggalkan mereka berempat.
“Aku akan menemui Jin hyung.” Namjoon bersiap untuk meninggalkan mereka bertiga.
“Aku boleh ikut?” Yuna menatap Namjoon dengan lembut.
“Tidak usah. Jimin tidak datang bersamanya. Kamu juga sudah berdiri terlalu lama, istirahatlah.”
Yuna hanya pasrah ketika Namjoon pergi menghampiri Seokjin yang kini bersama seorang gadis. Tunggu, Yuna pernah melihatnya. Ia tidak bisa mengalihkan perhatiannya, mencoba mengingat dimana ia melihat gadis itu. Dia, gadis yang bersama dengan Jimin didalam foto yang diberikan Runa kepadanya tepat dihari dimana Jimin terluka.
Yuna beranjak dari duduknya berniat untuk menghampirinya tapi Jungkook mencekal tangannya.
“Jangan lakukan itu.” Ucapnya dengan tatapan tajam, itu tandanya sebagai sebuah perintah.
“Aku hanya ingin_”
“Tetaplah disini. Kenapa berusaha menghancurkan perasaanmu sendiri?” Hobi meraih tangan Jungkook yang mencekal pergelangan tangan Yuna hingga memerah, memaksanya untuk melepaskannya.
“Jangan menghancurkan rencana kita.” Suasana menjadi menegangkan. Jungkook tidak mau lagi Yuna menjadi ceroboh dan membahayakan orang-orang disekitarnya. Terlebih sekarang dia sudah mengetahui siapa gadis yang dilindungi oleh Jungkook, ia tidak akan membiarkan seseorang menyentuhnya.
“Maafkan aku.” Ucap Yuna dengan senyum ringannya.
Tidak banyak yang bisa ia lakukan selain mengikuti rencananya. Gadis itu sungguh seorang iblis yang tiada ampun. Ia lebih memilih memberikan sakit yang membunuhmu perlahan daripada langsung mengakhiri permainan.
_ _ _
“Apa-apaan ini? Kamu sungguh tidak mengetahuinya?” Nara sudah tidak tahan lagi, ia merasa dipermainkan.
“Kenapa kamu seperti ini? Bukankah bagus jika Yuna bersama Jungkook?”
“Bagus apanya? Dengan begitu maka keluarga Jeon pasti akan merasa memiliki QK! Apa tidak cukup dengan menjadikan mereka sejajar dengan kita sebagai pemilik saham utama!?”
“Apa maksudmu?”
“Aku memintamu menjauhkannya dari Jimin tapi bukan dengan menjadikannya bagian dari keluarga Jeon!!” teriak Nara dengan gusar.
Sementara itu Yuna masih mematung didepan pintunya, mendengarkan setiap bentakan dan kata kasar yang keluar dari mulut Nara. Ia berjalan mendekati tangga untuk menyaksikan perdebatan antara Hyunbin dan Nara.
“Tenangkan dirimu. Kenapa kamu menjadi gila kekuasaan?” Nara berdecih pelan mendengar ucapan dari Hyunbin.
“Aku? Anak itu tidak bisa melakukan apapun. Jungkook akan mendominasi dan menjadikannya Ratu dengan cangkang kosong!!”
“Dia dididik dari keluarga yang baik, beruntung Yuna bisa memilikinya. Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu!?” Hyunbin tidak habis pikir mengapa istrinya bisa sampai berpikir seperti itu.
“QK milik Yuna. Hanya dia yang bisa memilikinya!! Aku tidak akan membiarkan orang lain menggantikannya!”
Ttak ttak ttak… Suara heels Yuna yang menuruni tangga mengalihkan perhatian keduanya. Yuna terkekeh melihat mereka yang masih terengah-engah karena berdebat.
“Yuna-yya, kamu harus membatalkan pertunangan itu.” Nara menghampiri Yuna yang bahkan belum sampai diujung anak tangga.
“Tidak mau.” Ia menghentikan langkahnya untuk melihat wajah Nara yang memohon kepadanya. “Yuna sudah memberi mama pilihan waktu itu. Karena mama tidak membuang Jang Runa, maka mama harus kehilanganku.”
_ _ _
Mansion keluarga Jimin
“Hyung..” Jimin berada di kamarnya bersama Jin. Yelena sudah meninggalkan mereka setelah Jimin mengatakan jika ada hal yang perlu ia bicarakan dengan Jin.
“Katakan. Apa yang mengganggu pikiranmu?”
“Aku merasa semakin lemah dan jahat.” Ucapnya dengan senyum hambar.
“Kenapa? Apa maksudmu?”
“Aku ingin menjadi kuat agar Yuna hanya memilikiku sebagi kelemahannya. Tapi aku berakhir menjadi kelemahannya karena aku tidak mampu melindunginya. Aku bahkan membawa Yelena kemari, padahal aku tidak bisa membalas perasaannya. Bukankah aku jahat?”
“Tidak. Itu bukan masalahmu, itu bukan kesalahanmu.”
“Harusnya aku tidak membiarkannya menyelidiki kasus noona. Mungkin tidak akan seperti ini.”
“Sudahlah, mereka sudah menghentikannya. Jangan memikirkannya lagi.”
“Aku tidak bisa berhenti memikirkannya.” Jimin kembali tertawa hambar, Jin hanya bisa menatapnya dengan iba. Apakah keputusan yang ia ambil adalah sesuatu yang tepat?
“Mau datang ke pesta Jungkook? Dia mungkin berada disana.”
“Tidak. Aku tidak akan bisa untuk tidak mendekatinya. Hyung saja yang berangkat. Ajak Yelena juga, ia mungkin merindukan temannya.” Pertahanannya mungkin akan runtuh jika melihat Yuna. Untuk sementara ini, akan lebih baik menjadi pengecut untuk melindungi perasaannya.