"Mamiii". Teriak Akifa Afsheen Myesha sambil berlari membawa sebuah brosur ditangannya menuju Diani sang maminya.
Diani menoleh melihat putri bungsunya sedang berlari menuju dirinya. "ada apa sih fa? Kok lari-lari kayak gitu?". Tanya Diani sambil menggelengkan kepalanya.
Akifa hanya nyengir menunjukkan giginya. Ia mendudukan dirinya di sebelah Diani yang sedang membaca majalah. "ini loh Mi, Kifa kan udah lulus SMP nanti Kifa pengen banget lanjut sekolah di sini". Ucap Akifa sambil menyodorkan brosur sekolah impiannya sejak dulu.
"Kok jauh banget dari rumah emang Kifa nggak cape bolak balik sana sini?". Tanya Diani pada Akifa.
"yah..kan Kifa bisa ngekost Mi, nanti Kifa bisa belajar mandiri". Ucap Akifa menjelaskan pada maminya.
Diani tersenyum mendengar penjelasan putrinya yang ingin belajar mandiri "ya sudah nanti mami bicarakan sama papi". Kata Diani sambil tersenyum lembut pada Akifa.
Akifa tersenyum gembira sekali
"makasih mami". Ucap Akifa sambil mencium pipi DianiAkifa berlari menuju kamarnya yang berada di lantai dua dengan senyum yang begitu manis.
***
Kediaman keluarga Agsa sedang melakukan makan malam, tidak ada yang berbicara kecuali bunyi piring yang beradu dengan sendok.
Usai makan malam selesai Agsa membuka pembicaraan. "Akifa... nanti kamu mau sekolah di mana?". Tanya Agsa kepala keluarga.
"hmm itu Pii, Kifa pengin sekolah di SMA impian Kifa dari dulu". Jawab Akifa sedikit gugup.
"ohh bagus donk kalau gitu! Emang di mana?"Tanya Agsa kembali.
"di itu pii daerah (...........) nanti Kifa ngekost aja biar jadi anak mandiri,bolehkan Pi? ". Tanya Akifa dengan begitu semangatnya.
"kenapa harus ngekost? Mending ke pesantren aja! Sekalian kamu jadi tahu banyak tentang agama". Pinta Agsa kepada putri bungsunya itu.
Akifa yang mendengar permintaan Agsa langsung mengeluarkan wajah terkejut.
'gimana coba kalau gue masuk pesantren, gue kan anaknya bar-bar banget bisa mati gue di sana'. Batin Akifa sambil meneguk salivanya.
"Ta.. tapi Pii!". Ucap Akifa terbata ingin menolak permintaan papinya.
"gak ada penolakan! Lagian kamu ini udah dewasa jadi harus tahu tentang agama!". Perintah Agsa.
Zeila kakak Akifa yang di samping nya hanya terkekeh pelan membuat Akifa melotot ke arahnya.
Sebelum Akifa menjawab dirinya menoleh ke arah maminya, dan hanya di balas dengan senyum serta anggukan.
"ya udah deh pi Kifa mau". Ucap Akifa akhirnya.
***
'Gue mah kalo di depan mami sama papi kalem tapi aslinya bar-bar banget , duh nanti kalo gue di pesantren jadi apaan ya?'.Batin Akifa yang sedang membereskan barang-barangnya yang akan di bawa ke pesantren.Akifa sudah membereskan semua barang-barangnya. Padahal ia akan berangkat besok lusa. Akifa juga sudah membeli banyak pakaian panjang dan rok panjang yang pastinya nanti akan selalu ia gunakan saat di pesantren, karena mayoritas baju yang Akifa punya berlengan pendek.
"cie yang mau jadi santri nih ye... ". Ucap seseorang di depan pintu.
Akifa menoleh ke belakang dan mendapati kakaknya sedang tersenyum jail.
" apaan sih kak?". Tanya Akifa kesal dengan kelakuan kakaknya.
"nih dari pada kakak cuman liatin kek gitu mending bantuin Kifa nih! ".
Ucap Akifa tanpa melihat kakaknya di belakang." ya udah deh kakak bantuin". Jawab Zeila dan bergerak mendekat ke arah Akifa untuk membantunya.
"lagian kan kamu besok lusa udah gak di rumah,jadi kakak bantuin". Ucap Zeila saat sedang membantu Akifa .
"idih seneng banget ye kak kalau Kifa pergi dari rumah".
"pasti donk, jadi rumah tuh sepi gak rame kek pasar". Ledek Zeila.
Ingin rasanya Akifa menjambak rambut kakaknya itu 'dasar kakak durhaka'. Batinnya.
***
Akifa sedang duduk santai di depan televisi seorang diri, karena papi dan maminya sedang pergi ke rumah temannya sedangkan Zeila masih belum pulang kerja.'besok gue udah gak di pesantren gak ada tv, gak ada hp, duh hampa bener ya tinggal di pesantren'. Sebenarnya Akifa memang ingin sekolah di tempat tersebut tapi tidak dengan menjadi santri.
***
Semua anggota keluarga Agsa sudah siap mengantar Akifa ke pesantren. Akifa hanya bisa diam, dirinya tidak menyangka akan masuk ke sebuah pesantren yang tidak dia ketahui bagaimana kehidupannya.
"ditata niatnya untuk mencari ilmu ya fa!". Nasihat Agsa pada putrinya.
Akifa hanya bisa mengangguk tak menjawab sepatah kata pun.
***
Mobil keluarga Agsa sudah sampai di depan pesantren di mana Akifa akan tinggal di tempat ini untuk beberapa tahun.
Akifa dan keluarganya memasuki sebuah ndalem (sebutan untuk rumah kyai).
Setelah masuk, Agsa langsung dipersilahkan duduk oleh salah seorang santri. Tak lama menunggu seorang sesepuh keluar dari dalam rumah,dan menyambut kedatangan keluarga Akifa.
"assalamualaikum". Ucap sang ibu nyai dengan senyum yang begitu lembut.
"wa'alaikumsalam". Jawab keluarga Akifa bersamaan.
Sang ibu nyai tersebut duduk lalu mempertanyakan apa maksud kedatangan keluarga Agsa kemari.
"jadi begini ibu nyai saya Agsa, ingin menyerahkan putri saya yang bernama Akifa di sini, agar bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat bu nyai". Jelas Agsa kepada ibu nyai.
"ohh ya, insyaallah nak Akifa akan menjadi santri yang bermanfaat".
"AAMIIN"
***
Uwuww 😊
Hai👋🏻 readers!
Selamat datang dicerita pertama aku, jadi maaf ya kalo masih amburadul 😅
Semoga kalian suka
Jangan lupa vote dan komen, karena nulis gak mudah😊🖖🏻
Maaf kalo banyak typo😅
Sekian terima kasih 😙😅
Sampai ketemu lagi di part selanjutnya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Uwuww
Teen FictionCerita ini berawal dari pesantren. Di mana gue menemukan berbagai aturan yang membuat gue kesal. Tapi di pesantren gue menemukan kakak gue yang selama 15 tahun menghilang. Gue tidak menduganya bahwa seseorang yang selalu memperhatikan gue, ternyata...