10//➡️Santri Uwuww⬅️

59 5 0
                                    

Saat sedang mengedarkan pandangannya Daisha melihat seseorang yang tidak asing baginya.

'kek pernah liat tuh orang deh, tapi di mana ya?'. Batin Daisha berusaha mengingatnya.

'eh itu kan-'. Saat sedang mengedarkan pandangannya Daisha melihat seseorang yang tidak asing baginya.

"eh Kipa". Panggil Daisha menyadarkan Akifa yang tenfah asik melihat benda-benda unik.

"hm".

"Kipa, liat itu kak Dinda bukan sih?". Tanya Daisha mulai gelisah.

"ha? Kak Dinda, man--". Ucap Akifa terpotong ketika melihat Dinda sedang berjalan mendekat ke arah mereka.

"Da, cepet kita pulang! Kalo ketahuan bisa dapet masalah nih". Ucap Akifa sambil menarik tangan Daisha agar keluar dari mall tersebut.

***

Di lain tempat Althaf tengah memainkan ponselnya di balkon kamarnya.

Dirinya merasa lehernya terasa kering. Dengan malas Althaf turun ke lantai satu untuk mengambil minum yang berada si dapur.

Pembantu rumah tangga Althaf tengah libur, sehingga menyebabkan Althaf mengambil sendiri minumannya.

Saat tengah berjalan ke dapur, Althaf tak sengaja mendengar percakapan yang ada di dalam ruang kerja papahnya.

"tapi pah, aku gak tega kalo Althaf tahu yang sebenernya". Ucap Nita mamahnya Althaf.

Karena penasaran Althaf tak jadi pergi ke dapur, melainkan mendengarkan pembicaraan kedua orang tuanya yang sangat serius sampai namanya ikut terlibat.

"tapi mah, Althaf itu sudah besar, ia harus tahu yang sebenarnya bahwa dia bukan anak kandung kita"

Deg

Althaf merasa begitu merasa sakit saat mendengar penjelasan papahnya. Seperti sudah tidak ada oksigen baginya.

Tanpa sadar air matanya jatuh begitu saja membekas di pipi putihnya.

Saat mendengar Nita akan keluar, Althaf buru-buru menghapus air matanya,dan segera pergi ke dapur untuk memenuhi tujuannya.

***

Akifa dan Daisha berjalan menuju halte yang letaknya tak jauh dari mall.

Akifa khawatir jika tak ada kendaraan umum yang lewat, mengingat hari yang mulai gelap, menyembunyikan mentari yang sedari tadi bersinar.

"Da...emang masih ada bus yang lewat?". Tanya Akifa mulai gelisah, karena bus yangvtak kunjung datang.

"pasti ada kok, tenang aja". Ucap Daisha santai. Padahal dirinya juga khawatir, tapi ia tutupi semuanya.

Setelah lima belas menit menunggu akhirnya bus berhenti tepat di hadapan mereka.

Tanpa basa basi mereka langsung menaiki bus tersebut.

Tak menunggu lama akhirnya mereka sampai, tinggal berjalan kaki untuk sampai ke pesantren. Padahal kaki mereka sudah meminta untuk istirahat, namun apa daya mereka belum sampai di pesantren.

Santri UwuwwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang