Akifa berjalan menuju masjid untuk menunggu jamaah ashar dimulai.
Ia berjalan menuju seorang gadis yang tengah duduk di serambi masjid seorang diri.
"Daisha!". Panggil Akifa sembari duduk di sampingnya.
Yang dipanggil pun menoleh.
"eh.. Fa, selama lo di sini gimana?". Tanya Daisha ingin tahu.
"menurut gue sih di sini ada enaknya dan nggaknya sih". Jawab Akifa santai.
"emang enaknya apa? Gak enaknya apa?". Tanya Daisha lagi.
"emm, kalo enaknya ya banyak temen, banyak duit. Terus kalo nggak enaknya tuh ya harus mandiri, banyak aturan sana sini". Jawabnya lagi.
Daisha menganggukan kepalanya, tanda mengerti.
***
Akifa dan Daisha duduk bersama di kantin saat makan malam,setelah mengambil makanan di meja.
Daisha heran melihat isi piring Akifa yang hanya berisi nasi dan kerupuk yang diatasnya ada kecapnya.
"Kip kok lo cuma pake kerupuk ama kecap doang sih?". Tanya Daisa penasaran apa alasannya.
"pengen aja, ya udah ayo makan!". Jawabnya.
Daisha mulai menyantap makanannya, karena sudah sangat lapar.
"Gimana Da? Makanannya enak?". Tanya Akifa sebelum menyantap makanan yang ada di depannya.
Baru satu sendok Daisha menyuapkan makanannya ke dalam mulut, ia langsung mengambil gelas yang berisi air putih.
"sumpah lauknya asin banget cuy". Jawab Daisha sambil menjulurkan lidahnya seperti orang kepedasan, tapi yang Daisha alami karena keasinan.
Akifa terkekeh geli melihat ekspresi Daisha yang begitu konyol.
"Nah itu alasan gue cuma pake kerupuk ama kecap, dari pada lauk yang berubah ubah rasanya".
"tapi kita harus tetap bersyukur masih bisa makan walaupun seadanya". Tambahnya lagi.
Daisha melihat makanannya membuat selera makannya hilang dan tak berniat untuk menyentuhnya lagi.
"terus ini makanannya gimana? Gue gak mau makan lagi!". Ucap Daisha sambil menjauhkan piringnya.
"kasih kek ke siapa! Yang penting jangan dibuang soalnya gue pernah dimarahin gara-gara kepergok buang makanan, yang marahin galak banget lagi". Ucap Akifa menceritakan pengalamannya.
"emamg di sini ada orang galak juga?". Tanya Daisha memastikan.
"jangan ditanya, di sini itu banyak senior yang galak, untung gue gak sekamar sama yang galak - galak". Jawab Akifa lagi.
"waktu itu lo dimarahin siapa sih?". Tanya Daisha lagi.
"gue dimarahin sama kak Din-- nah itu orangnya". Tunjuk Akifa pada seseorang yang sedang menyantap makannya.
"dia itu namanya kak Dinda, tuh dari mukanya aja udah nyeremin apalagi kalo marah coba". Jelas Akifa sambil bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Uwuww
Teen FictionCerita ini berawal dari pesantren. Di mana gue menemukan berbagai aturan yang membuat gue kesal. Tapi di pesantren gue menemukan kakak gue yang selama 15 tahun menghilang. Gue tidak menduganya bahwa seseorang yang selalu memperhatikan gue, ternyata...