Hari Minggu tiba, di mana semua siswa sekolah libur. Begitu juga dengan Akifa yang saat ini sedang adavdi kantin pesantren.
Selesai makan Akifa Aliza dan Daisha tidak langsung beranjak, melainkan demgan kebiasaannya yaitu bercerita tentang pengalaman mereka.
"eh Fa...btw kamu punya sodara berapa?". Tanya Aliza di hadapan Akifa.
"sebenarnya aku punya dua sodara yaitu Kak Zeila sama Kak Kevin. Tapi saat papi aku jalan berasama Kak Kevin di mobil, mereka mengalami kecelakaan dan mengakibatkan Kak Kevin hilang entah kemana, dan sampai saat ini dia belum di ketahui keadaannya". Jelas Akifa menceritakan kejadian waktu itu.
"sabar ya Kip, pasti kakak lo di temukan". Ucap Daisha menenangkan Akifa.
"gue harap begitu".
"Kak Kevin itu mempunyai tanda lahir berwarna cokelat di belakang lehernya". Jelas Akifa lagi.
"itu bisa menjadi peluang buat kamu nemuin kakak kamu Fa". Sahut Aliza.
***
Seorang pria terbangun dari tidurnya, yang disambut dengan bau obat obatan khas rumah sakit.
Nita tersadar bahwa putranya sudah sadar, ia beranjak dari sofa menuju tempat Althaf berbaring.
"Althaf kamu sudah sadar nak?". Tanya Nita sambil mengelus lembut kepala putranya.
"mamah". Ucap Althaf dengan suara yang serak.
"iya Althaf ini mamah". Jawab Nita dengan mengelus kepala Althaf tanpa henti.
"mah, sebenernya Althaf ini anak siapa mah?". Tanya Althaf tiba-tiba yang membuat Nita terkejut.
Deg
"ka-kamu ngomong apa sih? Kamu itu anak mamah sama papah". Jawab Nita sedikit gugup dengan pertanyaan Althaf.
"udah deh mah, Althaf udah tahu yang sebenarnya!". Ucap Althaf agak meninggi sambil menepis tangan Nita, dan merubah posisinya menjadi duduk.
"ma-maksud kamu apa nak?". Tanya Nita mulai khawatir.
"sekarang jelasin siapa orang tua Althaf yang sebenarnya!".
Flashback on
Nita dan Doni berada di dalam mobil untuk segera pulang ke rumahnya.
Tiba-tiba di jalan ada seorang anak kecil yang sedang menangis sendirian di pinggir jalan.
Nita yang melihat itu langsung menyuruh Doni untuk berhenti.
Mereka keluar dari mobil dan menghampiri anak kecil tadi.
"dek..orang tua kamu mana?". Tanya Nita lembut pada anak kecil itu yang tak lain Kevin kecil.
Kevin tak menjawab melainkan terus saja menangis.
Doni dan Nita berusaha mencari keberadaan orang tua Kevin, akan tetapi tak kunjung menemukannya.
Akhirnya Doni dan Nita membawa Kevin ke rumahnya dan memberi nama Althaf untuknya, ia dijadikan anak angkat untuk mereka.
Flashback off
"ta-tapi kenapa mamah gak bilang dari awal?". Tanya Althaf dengan bibir bergetar.
"karena mamah udah terlanjur syang sama kamu, jadi mamah gak mau kehilangan kamu". Jelas Nita bersamaan dengan meluncurnya cairan bening yang ada di pipinya.
Nita memeluk Althaf dengan hangat seperti tak mau kehilangan putranya.
***
Walau tak bersekolah Akifa tetap melakukan kegiatannya di pesantren yaitu mengaji.
Pukul delapan tiba namun Akifa dan Aliza masih belum beranjak dari tempat duduknya di depan kamar mandi.
Di sana terdapat Akifa, Daisha dan Balqis. Merwka enggan beranjak, sebelum melakukan ritual mandinya.
Namun di sisi lain sebenarnya Akifa sangat malas mengikuti kegiatan di pesantren, apalagi hari ini adalah jadwal Kak Dinda untuk mengajar.
"Akifa males banget nih kalo hari minggu, eh ahad maksudnya". Ucap Akifa tiba-tiba memecah keheningan.
"iya Pa, Daisha juga males banget nih,mending gak usah ikutan yuk!". Usul Daisha asal.
"hmm, ide bagus tuh, nanti kita sembunyi aja ya di ruang bawah tangga, kan nyaman tuh". Jawab Akifa yang sepertinya menyetujui usul Daisa.
"Qis kamu ikutan gak?". Tanya Akifa pada Balqis di sebelahnya.
"hmm, boleh juga, tapi nanti aku sama Luna, di sini aja deh kalo ketahuan langsung deh masuk kamar mandi, kamu setuju kan Lun?". Ucap Balqis dengan mudah.
"iya deh".
***
Akifa dan Daisha memasuki ruang bawah tangga, sambil membawa novel.
Mereka membaca novel dengan nyaman sampai sampai rasa ngantuk menghampiri Akifa.
"Da..gue tidur ya, ngantuk nih". Ucap Akifa sambil menguap.
"iyaa, nanti gue bangunin". Jawab Daisha dan kembali melanjutkan ke arah novelnya.
Beberapa menit Akifa tertidur setelahnya Daisha ikut tertidur.
Saat Akifa sedang menjelajahi mimpinya, tiba-tiba ada sesuatu yang mendorong kaki Akifa yang ternyata ada seseorang yang ingin membuka pintu bawah tangga.
Kebetulan Akifa memang tertidur di sebelah pintu.
"astagfirullah". Ucap seorang itu yang ternyata Kak Dinda.
Dengan cepat Akifa membangunkan Daisha dan lari secepat mungkin dan keluar dari pintu yang satunya.
//gaess jangan ditiru ya ini nanti kena akibatnya, kalo kalian lakuin kek gini nanti author juga yang dosa😌.
Akifa segera menyambar baju yang menggantung dan segera menuju ke kelasnya.
Begitu juga dengan Daisha, ia segera berlari menyusul Akifa.
Saat melewati area kamar mandi mereka melihat Luna dan Balqis masih duduk santai.
"Lun, Qis Akifa ketahuan sama kak Dinda tadi". Ucap Akifa sambil berlari. Diikuti Daisha di belakangnya.
"beneran?!". Tanya Balqis terkejut.
"iyaa".
Dengan segera Balqis dan Luna memasuki kamar mandi yang saat itu kosong.
***
Uwuww
Hai hai hai
Typo tandai
Jan lupa voment
See you 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Uwuww
Ficção AdolescenteCerita ini berawal dari pesantren. Di mana gue menemukan berbagai aturan yang membuat gue kesal. Tapi di pesantren gue menemukan kakak gue yang selama 15 tahun menghilang. Gue tidak menduganya bahwa seseorang yang selalu memperhatikan gue, ternyata...