13//➡️Santri Uwuww⬅️

53 6 1
                                    

Althaf sudah boleh pulang oleh pihak rumah sakit, karena Althaf terus memintanya.

Dirinya sudah sangat merindukan kamar kesayangannya, tapi seketika mood nya berubah ketika ia mengingat bahwa ia tinggal dengan orang tua angkat.

Althaf ingin sekali mencari tahu tentang orang tua kandungnya.

'mereka cariin gue gak ya?'. Gumam Althaf sambil memandang langit kamar yang kosong putih bersih.

Tok... Tok... Tok...

Ketukan pintu itu membuyarkan lamunan Althaf. Ia segera bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju pintu.

"Den, ini disuruh nyonya buat aden." ucap wanita itu yang tak lain adalah Bi Riah sambil membawa makanan di atas nampan.

"taruh situ aja bi." Pinta Althaf menujuk meja di samping ranjangnya.

Bi Riah berjalan menuju meja tersebut meletakan makanannya di atas meja.

"kalau begitu bibi permisi dulu."

"hmm."

Althaf yang merasa bosan di dalam kamar langsung menyambar jaketnya tidak peduli dengan keadaannya yang baru saja pulih.

Ia berjalan menuruni tangga, Nita yang melihatnya langsung memanggil Althaf yang membuat cowok itu berhenti melangkah.

"Althaf! Kamu mau kemana?" tanya Nita dengan heran.

"urusan bentar."

Setelah menjawab pertanyaan itu ia langsung berlari membiarkan Nita menatapnya tajam.

Ia segera memasuki mobilnya, karena motornya masih dalam perbaikan.

Althaf melajukan mobilnya pelan karena kepalanya masih sedikit terasa berat. Cowok itu berhenti di sebuah pesantren, yang tak lain adalah pesantren Akifa.

Althaf turun dari mobilnya sambil membawa kantung plastik yang berisi makanan yang tadi ia beli.

Cowok itu segera menghampiri salah satu santriwati pesantren itu.

"assalamualaikum." Salam Althaf ramah ketika sudah ada di hadapan santriwati tadi.

"waalaikumsalam." Jawabnya.

"maaf mba, boleh minta tolong?" Tanya Althaf sopan.

Santriwati itu hanya diam tak bergerak sama sekali menatap penampilan Althaf. Perban yang melekat di kepalanya tak menguri ketampanannya, malah semakin menambah aura ketampanannya.

"mba!" Panggil Althaf berusaha menyadarkannya.

"astagfirullah." ucap santriwati itu sadar.

"eh iya, gimana?"

"tolong panggilkan Akifa Afsheen Myesha, bilang ditunggu sama kakaknya." Jawab Althaf berbohong, jika ia tidak berbohong sudah dipastikan ia tidak diperbolehkan bertemu dengan Akifa.

"baik kalau begitu".

***

Santriwati yang tadi disuruh Althaf bernama Tiya, ia adalah santri salaf di pesantren itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Santri UwuwwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang