"Kifa!".
'tuh kan, gimana ini?'. Batin Akifa bingung ketika mendengar suara yang sangat ia kenali dari belakang.
Dengan kondisi jantung yang tak keruan, Akifa membalikkan badan menghadap pemilik suara itu.
Althaf yang berada di samping Akifa pun ikut membalikkan badannya.
"eh.. Kak Diba sendirian aja kak?". Tanya Akifa canggung.
"itu Kak Dinda lagi di toilet".
Ya Diba memang menjadi salah satu pengurus Pesantren Aflahul yang bertugas mengurusi anak sekolah.
'duh.. Untung aja Kak Dinda gak lihat gue, dari awal pertama ketemu aja dia sewot amat, padahal kan gue gak sengaja nabrak dia ihh'. Batin Akifa mengingat kejadian itu.
"Fa?, itu siapa?". Bisik Diba dan sontak membuat Akifa terkejut namun ia segera menutupi keterkejutannya itu.
"gak tahu kak, dari tadi dia itu ngikutin Kifa mulu. Kifa kan jadi risih". Jelasnya dan membuat Diba mengangguk.
"ohh gitu, tapi Kamu harus inget ya batasan kamu!". Ucap Diba menginginkannya.
"i... iya kak". Jawab Akifa canggung.
"ya udah kak Diba pergi dulu takutnya kak Dinda nyariin". Pamit Diba
"oh iya kak, hati-hati".
"assalamualaikum".
"wa'alaikumsalam".
Akifa menghela nafas setelah kepergian Diba. Kemudian menoleh ke arah Althaf yang sedari tadi diam memperhatikan Akifa dan Diba.
"tuh dengerin! Inget batasan!". Jelas Akifa.
"emang dia siapa?". Tanya Althaf tidak mengetahuinya.
"dia itu senior gue, untung fue gak kena marah tadi, makanya lo jauh-jauh sana! hus hus". Jelas Akifa sambil menyuruh Althaf untuk pergi.
Setelahnya Akifa pergi meninggalkan Althaf seorang diri.
***
'kring...kring...' Bel istirahat berbunyi membuat membuat semangat para siswa kembali seketika.
"Fa, lo mau ke kantin?". Tanya Sasha pada Akifa yang di sebelahnya.
"gak deh, gue mau ke perpus mau balikin buku soalnya". Jawab Akifa sambil mengeluarkan buku yang akan ia kembalikan.
"ohh gitu, ya udah gue duluan". Ucap Sasha sambil beranjak dari tempat duduknya.
Akifa berjalan menyusuri koridor seorang diri menuju perpustakaan.
Setelah Akifa mengembalikan buku ia tidak langsung keluar dari perpustakaan melainkan menuju rak buku.
Ia mencari novel yang sekiranya ia suka.
Akifa berjalan menuju meja yang disediakan oleh perpustakaan untuk para siswa.
Akifa memang tergolong anak yang suka membaca, tidak heran jika ia bisa meraih beberapa prestasi di sekolahnya dulu. Apalagi novel yang ia baca bisa-bisa ia lupa segalanya.
Sebelum ia membuka halaman pertama, pandangannya tertuju pada buku hitam yang ada di meja itu.
Akhirnya ia mengambil buku itu karena penasaran. Dirinya membukanya dan menemukan tulisan yang tidak asing baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Uwuww
Novela JuvenilCerita ini berawal dari pesantren. Di mana gue menemukan berbagai aturan yang membuat gue kesal. Tapi di pesantren gue menemukan kakak gue yang selama 15 tahun menghilang. Gue tidak menduganya bahwa seseorang yang selalu memperhatikan gue, ternyata...