Chapter 7

33 7 2
                                    

''Aku ingin kau termasuk orang yang menopangku dikala orang lain meruntuhkanku,"

-Adinda Bulan Azalia

-o0o-

"Noh, buat lo pada,"

Sebuah suara dari pintu kamar membuat kedua gadis di dalam kamar memfokuskan pandangan pada sang pemilik suara. Sedangkan yang ditatap kerepotan membawa makanan juga minum di kedua tangan, bermaksud mengode kedua teman tanpa akhlaknya agar membantunya.

"Taruh di sana aja," Rania dengan santai mengarahkan telunjuknya pada meja belajar Bulan. Dengan santai ia tidur-tiduran di kasur Bulan sembari memainkan ponsel, sedangkan sang pemilik kasur tengah kerepotan. Shafi disebelahnya sedang membaca novel koleksi Bulan.

Keadaan kasur dan kamar yang tadinya rapi, aman, tentram, damai, bersahaja, kini kacau balau diporak-porandakan kawannya yang akhlakless.

"Sialan, enak aja lo berdua. Gue repot-repot ngebawain buat kalian, lo malah nyantai di kamar gue. Ngerusuhin lagi," gerutu Bulan seraya meletakkan benda yang tadi dibawanya. Kemudian ia berjalan menyusul dua temannya yang sedang tiduran.

"Gak ada akhlak lo," Bulan berkata, disambut dengan gelak tawa Shafi dan Rania.

"Lho, kok cuma air putih sama satu cemilan doing? Yang banyak, dong!" Rania memprotes.

"Rumah gede gini masa camilannya dikit?" sambung Shafi.

"Lo mau minuman enak ama makanan yang banyak?" Bulan balik bertanya.

"Iyalah," kompak Rania juga Shafi.

"Sono beli di kantin sekolah. Udahlah makan aja,"

"Aelah, Bulan. Yang banyak, dong! Laper gua!" Rania memelas.

"Udah syukurin aja. Atau lo mau pulang sekarang?" canda Bulan menunjuk pintu kamar.

"Yaelah diusir gue," Rania mengambil camilan dan memakannya. Lalu ia berjalan menuju samping kasur Bulan. Kedua matanya menatap detail pada Bulan.

"Mau apa lo?" Bulan mulai siaga.

BUKK

Bantal yang barusaja berada di tangan Rania melayang dan tepat mengenai wajah Bulan.

"SIALAN! LO NGAJAK BAKU HANTAM?!" Bulan mengambil guling dan menimpuk Rania. Tetapi timpukan Bulan salah sasaran, malah mengenai Shafi.

"ETDAH, KOK GUE?" Shafi protes. Ia melempar boneka beruang kea rah Bulan. Bulan menghindar dan boneka itu telak mengenai Rania.

"PUKUL YANG KERAS!"

"ANJIR, KOK KENA GUE!"

"AMBIL BANTAL YANG DISANA, BULAN!"

"KOK GUE TERUS SASARANNYA?!"

"JANGAN KERAS-KERAS KALO MUKUL, BEGO!"

"SAKIT, SIALAN!"

Dan perang dunia baru saja dimulai di kamar Bulan. Membuat segalanya kacau balau juga porak-poranda.

-o0o-

"Itu ditarik, tuh!"

"Nah, ini di sejajarin gini,"

"Bekas camilan lo disapu sono,"

"Shafi, bantal yang kelempar ke balkon tu, taruh sini, nih,"

Perang dunia baru saja usai, dan kini Bulan tengah mengomandoi dua sahabatnya untuk menata ulang kamarnya. Menjadikan Shafi dan Rania sebagai babu.

Bulan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang