Typo bertebaran!!
Mengikhlaskan juga bagian dari perjuangan untuk bahagia, maka ikhlaskan jangan dipaksakan.
****
Hari ini adalah hari senin dimana semua anak sekolah kembali menjalin kewajibanya sebagai pelajar dan menghadapi upacara di pagi hari.
Hampir semua murid sudah berbari di lapangan, hanya ada segelincir siswa dan siswi yang masih berleha-leha serasa enggan untuk beranjak dari bangkunya dan berjalan ke lapangan.
"Ava ayok ke lapang sekarang upacara mau di mulai." teriak Rina di luar kelas sang empunya menengok ke arah suara tersebut.
"Bentar dong ini gue lagi nyari topi." balas Ava terus saja mencari topi sekolahnya yang tak Ia temukan.
"Duh dimana sih topinya." Dumel Ava karna tak menemukan topinya.
"Emang kemana sih topi kamu?" Tanya Rina yang sekarang sudah membantu mencari topi Ava.
"Tadi udah gue masukin Na ke tas, tapi ko gak ada"
"Coba kamu inget inget lagi, siapa tau lupa naro atau ke tinggalan."
Ava mengingat-ingat kembali, setelah memakai baju sekolah Ava membereskan semua keperluan sekolah Ia sudah mengenakan sepatu lalu dasinya sudah Ia pakai topinya Ia pegang lalu Ava membereskan bukunya dan...
Ava menepuk jidatnya sekarang dia paham mengapa topinya tak ada disini, setelah memberekan bukunya Ava lupa mengambil topi yang Ia taroh di atas meja belajar.
"Kamu kenapa?" Tanya Rina yang ke bingungan.
"Gue lupa topinya ada di meja belajar terus gak gue bawa."
"Nah kan kata aku juga apa."
"Gimana dong, pelupa banget sih gue."
"Nih pake topi gue aja." ujar seseorang sambil menyidorkan topinya ke hadapan Ava.
Ava mendongah siapa untuk mengetahui siapa pemilik topi tersebut dan ternyata Ia adalah Favian.
"Ini jadi minjem gak?" Tanya Favian lagi.
"Udah ambil aja lah Va, ini upacara udah beneran mau di mulai." ucap Rina menyuruh agar Ava mengambil topinya.
"Terus nanti lo gimana?" Tanya Ava kepada Favian.
"Udah ambil aja sih gue mah gak papa" ucap Favian sambil tersenyum ke arah Ava.
Namun Ava tak kunjung mengambil topi yang Favian berikan, karna Favian gereget atas sikap Ava yang udah mepet tapi tetep aja masih beloon, akhienya Favian memakaikan topi tersebut ke kepala Ava.
"Udah sonoh upacara" usir Favian smbil mendorong badan Ava pelan agar keluar dari kelas.
"Ishhh. Nyebelin banget sih" gerutu Ava.
"Udahlah Va segitu juga Favian baik mau minjemin kamu topinya, udah buruan yok ke lapang" ucap Rina sambil menarik Ava ke arah lapangan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDAR
Teen Fiction[Maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan!] *** Judul Awal "Life's Memories" menjadi "SANDAR" Avariella Lusia remaja perempuan yang sekarang menginjak kelas 12 SMA, dimana saat kebahagian yang dia miliki menghilang denga secara tiba-tiba. Kedua or...