paling mudah adalah menilainya,
dan yang paling susah adalah menjadinya.🎶 : Bolbbalgaln4 - To My Youth
Happy Reading❤
🍁🍁🍁
Ava dan Rina sudah duduk, berbeda dengan Ray yang sedari tadi memaksa agar Ia yang memesan makanan untuk Ava. Dan sekarang Ray sedang mengantri memesan makanan."Ava kamu ngerasa aneh gak atas sikap mantan kamu?" Tanya Rina karna penasaran atas sikap Ray kepada Ava.
"Aneh gimana?"
"Ya aneh aja, kenapa dia tiba-tiba baik lagi ke kamu padahal dia udah hina-hina kamu."
"Ke tiban tangga kali kepalanya."
"Tapi kalau dia ngajak balikan, kamu gak bakalan nerima dia lagi kan?" Pertanyaan itu lolos keluar dari mulut Rina karna ia takut jika Ava akan menerima lagi Ray. Walaupun itu mustahil karna Ray sudah memiliki kekasih.
"Nggak lah ya kali!, gue gak akan balik lagi sama manusia yang udah buang gue dengan seenaknya."
"Syukur deh, aku gak mau liat kamu nangis lagi cuma gara-gara cowok macem dia."
"Iya iya gak mungkin Rin, btw makasih udah khawatirin gue."
"Iya lah aku khawatir orang kamu temen aku."
"Kata siapa kita temen?"
"Dih ko kamu gitu sih,"
"Lah kita kan sahabat bukan temen lagi."
"Duh jadi seneng aku."
"Alay lo." Ucap Ava sambil mendorong kepala Rina ke belakang karna sekarang duduk mereka berhadapan, Rina hanya tersenyum sambil menampilkan deretan giginya.
Tak lama setelah itu Ray datang dengan membawa bakso yang telah mereka pesan, Rina dan Ava pun segera memakannya. Tak lupa Ava menambahkan banyak sambal kedalam basoknya karna Ia memang pencrinta pedas.
"Sambelnya gak usah banyak banyak Va," ujar Ray yang melihat Ava menuangkan sambelnya kedalam bakso.
"Suka suka gue lah." Jawab Ava dengan ketus.
Ray hanya menghelakan nafasnya mendengar jawaban dari Ava, Ray menerima atas sikap Ava yang ketus atau jutek kepadanya memang semua terjadi atas salahnya sendiri. Mereka melanjutkan makannya tanpa mengeluarkan suara.
Saat Ava sedang asik asiknya akan memasukan suapan terakhir kedalam mulutnya, tiba tiba ada yang menarik tangannya dan memasukan suapan tersebut ke dalam mulutnya.
"Ah gila gila!! Pedes!! Air buruan!!" Teriaknya karna kepedasan.
Tanpa berpikir lagi Ava segera memberikan minumnya kepada sang empu, Ava hanya menggelengkan kepalanya dasar. Sedangkan yang berada di meja Ava sudah menengok ke arah suara tersebut.
"Makannya jangan maen serobot aja punya orang." Ucap Ava.
"Mana gue tau kalau itu pedes, lagian orang laper mana sempet ijin dulu." Elaknya mencoba membenarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDAR
Teen Fiction[Maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan!] *** Judul Awal "Life's Memories" menjadi "SANDAR" Avariella Lusia remaja perempuan yang sekarang menginjak kelas 12 SMA, dimana saat kebahagian yang dia miliki menghilang denga secara tiba-tiba. Kedua or...