Jika ini awal untuk membuktikan kehadiran diriku, mari kita mulai dengan aku menampakan diri dan berjuang.
***
"Tapi, rasa kasihan gue gak ada apa apanya ketimbang sama rasa sayang gue sama dia." Ucap Favian dengan santainya sambil tersenyum kepada para sahabatnya. Ava pergi tanpa mendengar ucapan terakhir dari Favian.
"HAH?!" Suara mereka yang terkejut atas apa yang Favian ucapkan. Bahkan mereka tak ada yang mengeluarkan suara beberapa menit hingga suara Gio memecahkan keheningan tadi.
"Gue gak salah denger kan Fi?" Tanya Gio kepada Favian.
"Gue harap kalian beneran gak budeg." Ucap Favian dengan ketus.
"Gila broo grecep juga lo!! Ini nih baru namanya sahabat gue." Ujar Naufal dengan bangganya.
"Najong siapa juga yang mau jadi sahabat lo." Ucap Favian dengan sarkah.
"Gini amat yaa gusti jadi orang ganteng." Ucap Naufal sambil mengelus ngelus dadanya. Sedangakan yang lain sudah menatapnya dengan jijik dengan serempak mereka menoyor kepala Naufal sehingga sang empu yang mempunyai kepala jatuh tersungkur.
"Gila kali kalian ini namanya KDRT woy!! Sakit begoo!!" Ucap Naufal dengan wajah kesalnya sedangkan yang lain hanya mengangkat bahunya acuh.
"Jadi sejak kapan lo suka sama dia?" Tanya Jaris yang penasaran serta di angguki oleh Gio dan Naufal yang juga sudah penasaran. Kalau kalian tanya mengapa Brian sedari tadi hanya diam saja jawabanya karna Brian sudah mengetahuinya. Meskipun dia terlihat cuek dan tak peduli sebenarnya dia orang yang paling peka dengan sekitar termasuk kepada para sahabatnya.
"Nanti deh gue ceritain lebih jelasnya, males gue kalau sekarang." Ucap Favian sambil beranjak ke arah kasurnya.
Sedangkan para sahabatnya yang mendengar jawaban Favian hanya mendengus kesal, dan melanjutkan kegiatan mereka dengan bermain game di ponsel mereka masing masing.
Langit sudah mulai gelap, Favian dan para sahabatnya masih menjelajahi dunia mimpi mereka masing masih. Setelah tadi mereka bermain game akhirnya mereka tidur tanpa ada pergerakan untuk bangun sedari tadi padahal langit sudah mulai gelap.
"Ck yaampun mereka kebiasaan banget sih kamar udah kaya kapal pecah!!" Indah Mendengus kesal saat melihat sambil berjalan masuk kedalam kamar berniat untuk membangunkan mereka.
"Anak anak bangun!! Ini udah sore!!" Teriak Indah sambil berkaca pinggang namun tak ada pergerakan dari mereka.
"Emang yah gak anak sendiri gak temen temennya kebo semua." Kesal sudah Indah. Lalu ia berjalan ke arah kamar mandi mengambil air segayung tanpa basa basi lagi Indah mencipratkan air ke muka mereka satu-persatu.
"Bocor woy bocor!"
"Iya anjir bocor."
"Bocor anjirr."
"Iya bocor!! Otak kalian yang bocor!!" Teriak Indah yang jengah melihat tingkah mereka yang kelimpungan.
"Yaampun bunda kenapa pake segala di siram air sih." Ujar Favian sedangkan para sahabatnya hanya mengusap wajah mereka.
"Iya nih bunda kan muka ganteng aku jadi basah." Timpal Naufal sambil menunjukan wajah cemberut.
"Lagian kalian di bangunin kebo semua sih!! Liat tuh keluar udah mau magrib masih aja pada molor." Cercar Indah sambil berkaca pinggang.
"Astagfirulloh bunda kasar sekali."
"Astagfirulloh bunda jangan marah marah."
"Udah kalian banyak ngomong cepet pada mandi terus sholat dulu, bunda yakin kalian belum sholat ashar kan. Ngaku deh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDAR
Teen Fiction[Maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan!] *** Judul Awal "Life's Memories" menjadi "SANDAR" Avariella Lusia remaja perempuan yang sekarang menginjak kelas 12 SMA, dimana saat kebahagian yang dia miliki menghilang denga secara tiba-tiba. Kedua or...