DUA PULUH DUA

12 6 2
                                    

Kamu telat!!
Mencari sesorang yang sudah pergi atas prilakumu sendiri, Jadi selamat menikmati penyesalan.

Happy Reading❤

****

Tok tok

"Miq bangun, Udah siang" sudah sedari tadi Indah-bunda Favian mengetuk pintu kamar Favian, namun sang empu  pemilik kamar tak kunjung menandakan sudah bangun dari tidurnya.

"Ck. Yaampun punya anak satu susah banget di bangunin," Gerutu Indah dengan kesal.

"Miq kalau kamu gak bangun motor kamu bunda jabel yah." Teriak Indah.

"Iya bun iya. Ini aku udah bangun." Teriak Favian dari dalam kamarnya.

Indah yang mendengar teriakan dari putra semata wayangnya hanya menghelakan nafas, mengapa membangunkan Favian seperti menunggu mayat hidup kembali, sangat susah.

Sedangkan di dalam kamar Favian masih mencoba untuk mengumpulkan nyawa nya, jika saja bundanya tak mengancam untuk menyita motornya mungkin sekarang Favian masih menikmati mimpinya. Favian segera beranjak dan berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah selesai mandi Favian segera memakai seragam sekolahnya dan memasukan buku pelajaran kedalam tasnya, lalu Menyampirkan tas sekolanya dan berjalan keluar untuk menemui bundanya di bawah.

Di lihatnya di meja makan sudah ada bunda dan ayahnya yang menunggunya untuk makan.

"Pagi bunda, pagi yah." Sapa Favian kepada kedua orang tuanya.

"Ini udah siang bukan pagi lagi Miq." Omel Indah-bunda Favian, Favian hanya menyengir kuda.

Sedangkan sang ayah hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku istri dan anaknya yang selalu berdebat.

"Udah cepetan makan Miq." Suruh sang Ayah, Favian hanyabmenganggukan kepala sebagai jawabannya.

"Gimana sekolah kamu Miq." Tanya sang Ayah di sela makannya.

"Lancar lancar aja, tapi ada satu masalah yah." Ujar Favian.

"Masalah apa?" Tanya sang Ayah dengan serius dan sang Bunda pun mulai mendengarkan dengan serius.

"Itu loh aku masih jomblo. Hahahaha" Jawab Favian sambil tertawa, sedangkan sang Ayah dan bunda yang mendengarkan jawaban Favian sangat kesal.

"Apaan sih gaje kamu, orang udah seius serius juga." Ujar Indah dengan kesal dan kembali melanjutkan makannya.

"Gimana kalau ayah jodohin, mau gak?" Tanya sang Ayah.

Indah yang mendengar itu menampilkan senyum lebar, sedangkan Favian sudah melotot.

"Gak usah deh yah, lagian aku udah punya calon." Ujar Favian.

"Siapa?"

"Siapa?"

Tanya Indah dan Ayah Favian serempak, Favian di buat kebingungan dengan ucapannya sendiri.

"Ah, udah siang ternyata. aku berangkat sekolah dulu yah. Asalammuallaikum." Ujar Favian sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

Indah dan suami yang melihat Favian ngacir hanya menggelengkan kepalanya.

Saat ini Ava sudah sampai di area sekolah, Ava sedang berjalan di koridor sekolah sudah untuk menuju kelasnya. Ternyata sudah banyak murid sekolah yang berdatangan.

Setelah kemarin menangis semalaman Ava merasa menyesal, lihat saja sekarang matanya masih bengkak akibat menangis. Padahal Ava sudah mengompresnya dengan es batu tapi tetap saja matanya bengkak.

SANDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang