Bab 42

2.7K 267 18
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

"Shit! Lami?"

Jaemin membulatkan matanya terkejut, Jaemin menggelengkan kepalanya tidak percaya

"Ini gak mungkin, ini gak mungkin," gumam Jaemin sambil mengacak-acak rambutnya, ia pun meraih ponselnya yang ada di laci dan kunci mobilnya

Ia keluar dari kamar itu dan meninggalkan Lami begitu saja

Jaemin keluar dari club milik Taeyong, club tersebut sudah sepi karena sekarang sudah subuh sekitar pukul 5 pagi

Jaemin dengan kepalanya yang masih sakit dan keadaan perut yang mual, ia berusaha untuk mengendarai mobil untuk pulang ke rumah

Ia bodo amat jika nanti akan dimarahi oleh Jeno atau kedua orang tuanya, tetapi Jaemin masih kalut dalam ketakutannya

Ia takut jika Lami ham—?!

"Enggak mungkin!" lirih Jaemin lalu ia memukul setir mobilnya keras dan mengacak-acak rambut frustasi

"Gak mungkin Lami hamil, dia masih muda," ujar Jaemin meyakinkan dirinya, ia tidak mau jika Lami mengandung anaknya, sungguh ia tidak mau

Tapi seumuran Lami itu bisa saja hamil karena banyak kasus anak-anak muda yang hamil muda, mereka juga seumuran Lami semua bahkan ada yang lebih muda

Jaemin memijit pelipisnya, ia benar-benar pusing sekarang ditambah perutnya yang semakin sakit, untungnya rumahnya sudah tidak jauh lagi

Tidak lama kemudian, Jaemin memarkirkan mobilnya asal dan turun dari mobil, ia berlari kecil menuju rumahnya

Untungnya ia membawa kunci cadangan sebelum ke club kemarin, ia pun meraih kunci cadangannya itu dan membukanya perlahan

Jaemin membuka pintu tersebut dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara sama kali, bahkan deru nafas Jaemin terdengar di telinga
laki-laki tersebut

Jaemin menaiki tangga dengan sangat hati-hati dan masuk ke kamarnya, untungnya lampu kamarnya menyala dan menampakkan Jeno yang sudah tidur

Ia menutup kembali pintu kamarnya dan ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya, mungkin Jaemin sudah minum terlalu banyak

"Hoekkk!!"

Jaemin memegang perutnya kencang, rasa sakitnya semakin menjadi-jadi dan kepalanya malah semakin pusing

Pertahanan Jaemin runtuh, ia tersungkur ke lantai kamar mandi, ia kembali mengeluarkan isi perutnya tanpa henti

"Hoeekkk!!"

"Arghhh!! kepala gua!!" rintih Jaemin sambil mencengkram kepalanya yang sangat sakit

Rasanya ingin mati saja, Jaemin pun berusaha bangkit dari kamar mandi, ia pun memegang tembok untuk membantunya berdiri

Playboy | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang