Bab 44

2.6K 268 33
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Jaemin menatap test pack tersebut tidak percaya, "Ini gak mungkin Lam, gue—!!"

"Lo masa tega, anak ini hidup tanpa ada figur ayah?" tanya Lami lirih dan Jaemin tampak mengusap wajahnya kasar

"Ini gak mungkin Lam, ini bukan anak gue!" tekan Jaemin dengan wajah paniknya

Mimpi buruknya benar-benar terjadi sekarang, entah ia bingung ingin berbuat apa lagi

Lami menunduk, "Aku minta tolong kamu untuk tanggung jawab, itu aja aku udah cukup kok Jaem, aku gak pengen apa-apa lagi dari kamu."

Jaemin menatap Lami tidak percaya, "Gue nikahin lo? sumpah Lam gue udah muak sama kelakuan lo beberapa bulan yang lalu." ujar Jaemin sinis

"Terserah kamu, aku bakal kasih tau orang tua kamu secepatnya untuk ngurus ini semuanya," ujar Lami pasrah

Mata Jaemin membelalak, "Lo gila? kita bisa abis sama orang tua kita, lo gak boleh gegabah begini Lam." ujar Jaemin tidak percaya

"Aku gak bakal bohong sama orang tua aku, toh mau aku sembunyiin juga bakal tetep ketahuan juga, lagian orang tua aku udah tau, tinggal orang tua kamu," ujar Lami

Jaemin semakin terkejut dan membeku, "Lo gak usah bercanda Lam!" ujar Jaemin yang kini sudah frustasi

Lami tersenyum miris, "Udah terlambat Jaem, kamu liat luka di pipi aku?" tanya Lami sambil menunjuk pipi kirinya

Pipi kirinya lebam

"Ini ulah orang tua aku Jaem, aku udah gak bisa apa-apa lagi sekarang selain minta pertanggung jawaban kamu," ujar Lami

Jaemin menghela nafas kasar, "Kasih gua waktu buat mikirin semua ini, gua butuh ketenangan sekarang." ujar Jaemin

Lalu laki-laki itu bangkit dari kursi dan meninggalkan perempuan tersebut

Jaemin kembali masuk ke dalam mobilnya, ia merenung di dalam mobilnya, ia mengacak-acak rambut frustasi dan memukul keras setir yang ada
di hadapannya

"Bangsat!" umpat Jaemin, ia pun menatap foto yang ia tempel di dekat kaca mobil

Itu fotonya dengan Nara, semua foto yang ia ambil bersama Nara selalu ia cetak dan selalu ia tempelkan di mobilnya

Jaemin menatap nanar foto tersebut, "Maaf Nar, aku udah buat kesalahan besar." lirihnya

"Aku gak bisa milikin kamu lagi, aku harus tanggung jawab akan hal ini, walaupun aku masih belum bisa percaya sepenuhnya," gumam Jaemin

Ia pun melajukan mobilnya dan menuju kembali ke rumahnya, ia butuh ketenangan sekarang

Ia perlu waktu untuk menerima semua ini, ia sadar bahwa ini semua salahnya, walaupun dia sangat yakin bahwa ia tidak melakukan apapun

Playboy | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang