chapter 8

1.5K 162 1
                                    

Pendidikan Umum tampak jauh lebih menarik daripada Departemen Pahlawan. Guru kami masih pro, Ectoplasm. tetapi pelajarannya tidak seperti pelajaran All Might dan Aizawa-sensei. (Aku tidak tahu siapa wali kelas untuk kelas 1-C, jadi aku milih asal :v)
.
.
.
.
.

Kami hampir tidak belajar apa-apa tentang pahlawan, yang bisa dimengerti, tetapi itu membuat ku kehilangan 1-A bahkan lebih. Semua orang di kelas ini asing bagi ku dan aku tidak merasa bisa berhubungan dengan mereka karena aku memiliki potensi untuk menjadi pahlawan pro, tetapi di sinilah aku, duduk di ruang kelas yang sepenuhnya biasa belajar tentang ilmu Kehidupan dan bagaimana tanaman tumbuh .
Aku merasakan mata rekan-rekan ku memandang ku, menilai setiap gerakan ku. Aku tidak terbiasa menarik perhatian orang, jadi ini membuat ku sedikit takut.


Setelah kelas pertama berakhir, beberapa anak datang dan bertanya kepada ku apa yang aku lakukan di kelas 1-C. Aku mencoba menjelaskan segala hal sebaik mungkin tanpa menyebutkan bagaimana aku diculik, tetapi mereka tidak terlihat sepenuhnya yakin. Saat makan siang aku menemukan Iida dan Uraraka, dan aku duduk bersama mereka. Mereka bertanya kepada ku bagaimana kelas baru ku dan aku berbohong, mengatakan itu bagus. Aku tidak ingin mereka khawatir.
.
.
.
.
.

Beberapa hari telah berlalu, aku mendapati diri ku menunggu di luar untuk teman-teman ku.

"Hei, Deku."

Aku mendongak dan dipenuhi dengan rasa takut. Itu Kacchan, dia tampak kesal. Dia sudah berhenti memaki ku setelah festival olahraga, tetapi setelah aku pergi begitu lama ... apakah dia ingin membully ku lagi?

"Kudengar kau di keluarkan dari kelas"

Aku menggaruk bagian belakang kepalaku. "Yah ... All might berkata itu akan berbahaya jika di-"

"Aku tahu semua tentang kisah menyedihkan mu jadi berhenti omong kosong."

"Hah? T-tapi aku tidak-"

"Diam." Dia mendorong tangannya lebih jauh ke dalam sakunya.

"Aku tidak peduli dengan apa yang diancam oleh para pecundang itu. Aku hanya ingin menjelaskan bahwa aku melampaui quirkmu yang lemah dan aku akan menjadi lebih baik daripada kau dan semua orang. Aku tidak ingin menang dengan cara ini, tapi kurasa aku harus menerimanya. Sampai jumpa, Deku. "

Dia mulai berjalan pergi, tapi aku menghentikannya. "Kacchan!" Aku gugup, Kami adalah rival. Dia harus mendengarkan ku.

"Siapa bilang ini sudah berakhir? Aku tidak akan turun semudah itu.kau hanya harus menunggu. Kau akan lihat! Aku akan mengungguli mu."

Aku bersumpah aku melihat Kacchan menyeringai saat dia berbalik. "Kau bodoh sekali." Hanya itu yang dia katakan sebelum berjalan pergi.

"Deku!" Sebuah suara. Itu adalah Uraraka. "Kamu kenapa?"

"Oh, itu bukan apa-apa." Jawab ku.

"Maaf membuatmu menunggu," kata Uraraka.

"Hei, apakah aku pernah memberimu nomor teleponku? Aku pikir, jika kau ada apa-apa, kamu bisa telepon aku ." Dia mengambil ponsel ku dan menambahkan nomornya ke kontak ku.

"Terima kasih," kataku. Aku tidak percaya aku benar-benar mendapat nomor telepon seorang gadis! Dan Uraraka, yang membuatnya lebih baik! Iida juga memberi ku beberapa waktu yang lalu, jadi aku juga bisa menghubunginya. Kami berjalan ke stasiun seperti biasa, mengabaikan hinaan yang perlahan-lahan datang di antara kami. aku belum pernah benar-benar punya teman sebelum datang ke U.A., tetapi setelah semua yang terjadi dan ditugaskan ke kelas yang berbeda, aku tahu segalanya tidak akan sama persis seperti yang aku inginkan. Tidak berkumpul dengan kelas 1-a, tidak tinggal di asrama selama sekolah, hanya berkumpul saat makan siang dan akhir pekan. Ini pasti cobaan untuk persahabatan kita.

"Aku dengar kau di kelas yang sama dengan Hitoshi-kun. Setidaknya kamu tidak didalam kelas orang asing." Uraraka berkata sambil tersenyum.

Aku berusaha balas tersenyum. "Ya aku kira."
"Aku yakin kamu akan mendapat banyak teman, Deku!" Uraraka berseri-seri sekarang. "Meskipun ... aku masih tidak yakin tentang seberapa aman bagimu untuk pulang setiap hari. Jika villain yang menangkapmu sebelumnya, aku yakin mereka tahu di mana kamu tinggal. "Kau harus datang ke asrama bersama yang lain."

"T-tapi aku di kelas 1-C sekarang," kataku gugup

"Apakah kau yakin itu akan baik-baik saja?"

Aku telah diculik oleh penjahat sebelum asrama dibuat. Bahkan, penangkapan ku adalah alasan untuk membangun asrama. UA memiliki keamanan tingkat tinggi dan mereka merasa lebih aman untuk mengawasi semua kelas 1-A karena kami telah menjadi alasan utama UA mendapatkan banyak kebencian. Banyak villain yang mengawasi kami dan banyak orangtua takut kalau UA akan membahayakan anak-anak mereka jadi dibuatlah sebuah asrama. Aku pikir itu adalah langkah yang baik, bahkan jika aku tidak menyadarinya.

Kami sudah sampai di stasiun. aku merasakan firasat buruk. "Yah, sampai ketemu lagi!"

"Deku," kata Uraraka. "Apakah kau hari Minggu ada rencana? Kita bisa main di mal atau sesuatu."

Aku mengangkat bahu. "Kurasa aku tidak ada rencana. Sampai jumpa." Aku berbalik dan naik kereta. Aku merasakan air mata ingin mengalir, tetapi aku menolak untuk membiarkannya jatuh.

Ini berlangsung selama berminggu-minggu dan aku tidak yakin apakah aku bisa mempertahankan topeng ceria ini lagi. Semua mantan teman sekelas ku semakin dekat untuk menjadi hero, tetapi dengan setiap langkah yang aku coba lakukan terhadap mereka, aku berasa dihantam oleh gelombang deras dan melemparkan puluhan meter dari mereka. Perlahan-lahan aku tenggelam di tanah. Aku menggali diriku dan dengan setiap serat wujudku, aku tahu bahwa aku harus menjadi hero, apa pun risikonya.

Subject 1-a : midoriya izuku (villain deku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang