chapter 24

891 111 2
                                    

Izuku tahu dia mendapat tatapan aneh. Dia jelas terlalu muda untuk bekerja, tetapi dia mengenakan setelan jas hitam dan berkeliaran di jalanan selama jam sekolah. Sebagian besar mereka menggelengkan kepala dan bergumam, "Putus sekolah."

Izuku tidak mendengar ucapan mereka. Dia sedang dalam perjalanan untuk memukul dan menembak seorang siswa. Dia tidak yakin apa yang mendorongnya untuk membunuh, tetapi itu adalah apa yang otaknya ingin dia lakukan. Jika aku tidak dapat mendengarkan otak ku sendiri, siapa yang harus aku dengarkan?

Semua senjata Izuku disembunyikan di dalam jasnya sehingga pejalan kaki yang lewat tidak akan tahu . Izuku merasa tidak ingin membuang peluru.

Begitu Izuku berhasil sampai ke UA, dia menyadari bahwa jika dia hanya menari (kayak Madara di anime sebelah :v), dia akan tertangkap. Dia kehilangan ID siswanya ketika bekerja dengan Liga. Izuku masih punya cukup otak untuk mengetahui bahwa berlari ke sekolah yang penuh dengan hero dan calon prohero adalah ide yang buruk. Dia akan tertangkap bahkan sebelum dia berhasil sampai ke kelas 1-A.

Alih-alih langsung mencari calon prohero, ia memutuskan untuk menunggu salah satu dari mereka muncul kemudian menyergap mereka. Itu akan sulit karena Izuku tidak memiliki quirk yang dapat digunakan lagi, tetapi ia memutuskan bahwa pistol akan berfungsi jika digunakan sebelum pengguna dapat mengaktifkan quirknya.

Izuku bersembunyi di gang di mana dia tahu beberapa siswa lewat untuk sampai ke stasiun kereta. Jika dia bisa mengambil satu korban tanpa menarik perhatian, ini semua akan berhasil. Ini adalah misi pertamanya sendirian. Dia telah meninggalkan Liga dan sekarang merencanakan pembunuhan. Apa yang akan dipikirkan teman-temannya tentang dia sekarang?

Meskipun telah dicuci otak, Izuku masih ingat sepotong masa lalunya. Ketika dia waras, dia bahkan bisa mengingat satu atau dua nama, tetapi semua orang yang dia pikirkan akan meninggalkan rasa tidak enak di mulutnya. Yang terburuk adalah pembullyan masa kecilnya. Dia memutuskan bahwa dia akan membidik Kacchan hari ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tepat ketika Izuku mulai mati kebosanan, para siswa berseragam abu-abu dengan dasi merah mulai membanjiri jalanan. Izuku punya rencana untuk menangkap Kacchan, tapi dia masih sedikit khawatir tentang seberapa banyak kerusakan yang bisa dilakukan Kacchan padanya dengan quirknya. Meskipun tidak ada yang suka mengakuinya karena kepribadian Kacchan, ia bisa dengan mudah menjadi salah satu top hero, bahkan mungkin mencapai mimpinya menjadi  hero No.1 pada akhirnya. Dia brilian, karena mempunyai kontrol quirk yang hebat, Strategi pertempurannya mengesankan dan jika saja dia tidak begitu antisosial dan pemarah, dia bisa menjadi prohero dalam waktu singkat.

Izuku mulai meragukan dirinya sendiri. Begitulah cara dia tahu kewarasannya akan kembali. Dia harus menangkap dan membunuh Kacchan. Dia perlu membuktikannya pada dirinya sendiri, kalau dia bisa membunuh para hero tanpa quirk.

Sejujurnya, Izuku tidak merasakan apa-apa terhadap mantan penyiksanya. Dia pikir dia akan merasakan gelombang pembalasan ke arahnya, tetapi dia tidak merasakan apa-apa. Dia hanya ingin membunuh sesuatu.

Di kejauhan, Izuku melihat sosok targetnya dan tahu bahwa tidak ada jalan untuk kembali. Dia bersembunyi di balik tempat sampah dan menunggu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bakugou berusaha menjauh dari Kaminari dan Kirishima. Mereka berusaha membuatnya ikut pergi bersama mereka ke arcade atau ke tempat omong kosong apalah itu.

Bakugou sedang tidak ingin membuang-buang uang untuk meledakkan barang-barang yang ada di sana, tidak ketika dia bisa melakukan itu dalam kehidupan nyata semudah mengangkat lengannya.

Subject 1-a : midoriya izuku (villain deku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang